IDTODAY NEWS – Ustadz Yahya Waloni kembali menghebohkan publik usai beberapa waktu lalu dengan tegas menolak mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus corona.

Kali ini, Yahya Waloni percaya bahwa virus corona tidak bisa masuk masjid. Hal ini ia lontarkan dalam sebuah ceramah yang diunggah di kanal YouTube Hadits TV.

Ustaz Yahya Waloni pun mengatakan agar paa pemangku kebijakan dan penegak hukum bersikap tegas agar jangan munafik saat memberlakukan aturan pelarangan acara.

“Enggak usah munafik bikin-bikin aturan. Tablig akbar dilarang, Pilkada enggak. Virus itu bukan datang dari Wuhan, tapi dari Tuhan,” tegasnya dikutip dari Hops.id — jaringan Suara.com, Rabu (27/1/2021).

Jika Covid-19 memang ada di dalam masjid, maka sudah pasti ia beserta para jemaah akan tertular virus tersebut.

Baca Juga  Singgung Ekonomi Hijau Dan Digitalisasi, Jokowi Optimis Tahun 2021 Ekonomi Indonesia Bangkit

“Tidak ada musibah menimpa seseorang kecuali atas izin Allah. Di dalam masjid begini enggak ada virus. Ente (jemaah yang hadir) berdekatan gini, kalau betul virus ada di masjid, pas keluar mampus semua kita ini,” kata Yahya Waloni.

Yahya Waloni meminta agar pemerintah tak membuat peraturan yang mengada-ada. Ia menolak jika pemerintah membatasi kegiatan keagamaan dengan dalih pandemi Covid-19.

Padahal, pemerintah tetap menggelar pesta demokrasi Pilkada 2020 di tengah pandemi Covid-19.

Kedua kegiatan tersebut ama-sama menyebabkan terjadinya kerumunan. Namun, pemerintah terlihat tebang pilih dalam menegakkan aturan.

Tak Mau Pakai Masker

Ustaz Yahya Waloni juga sempat menggemparkan publik lantaran ia menolak memakai masker. Bahkan, jika ia diancam denda hingga ditembak mati sekalipun, ia menegaskan akan tetap menolak memakai masker.

Baca Juga  Pernah Serang Anies Habis-habisan, Politisi PAN Dukung PSBB Ketat DKI, tapi…

Dalam ceramahnya, Yahya Waloni menyebut sejak awal ia tidak pernah mengenakan masker dan sampai kapanpun ia tidak akan memakai masker.

Padahal, penggunaan masker dianjurkan oleh pemerintah guna mencegah penyebaran Covid-19.

“Dari awal saya enggak pernah pakai masker, sampai sekarang biarpun mati saya tidak mau pakai masker. Jangankan denda, ditembak mati sekalipun saya tidak akan pakai masker,” kata Yahya Waloni.

Yahya mengaku ia memiliki perbedaan prinsip dengan sang istri. Sang istri sempat meminta Yahya mengenakan masker sebagai penggugur syarat ketika bepergian menggunakan transportasi umum.

Namun, dengan tegas ia tetap menolak memakai masker. Bahkan ia juga menegaskan surga yang nanti akan dimasukinya berbeda dengan orang lain.

Baca Juga  Sebut Airlangga Sebagai Contoh Pemimpin Efektif, Dessy Setiorini: Kepemimpinan Tergambar Dari Hasil Kerjanya!

“Kalau istri saya mau pakai, kau pakai saja. Saya enggak mau karena nanti di surga beda-beda,” ungkap Yahya.

Saat diminta untuk melakukan swab antigen, Yahya Waloni juga enggan melakukannya. Ia merasa tubuhnya sehat sehingga tak perlu menjalani swab antigen sebagai persyaratan menaiki transportasi umum.

“Tidak boleh naik kalau tidak ada antigen? Antigen bagaimana? Orang sehat begini,” ucapnya.

Ia justru merasa khawatir saat dilakukan swab justru ia akan disuntik mati oleh orang kafir.

“Saya ini yang menentang-nentang kafir, begitu dokternya Kristen ‘Aha, ini dia. memang ditunggu-tunggu kau’. Bukan disuntik vaksin saya malah disuntik mati,” tuturnya.

Baca Juga: Jazilul Fawaid Rinci PR Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Sumber: suara.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan