“Sampai di sana istri om saya beserta kakek dan tante saya menunggu dulu baru dipersilakan masuk ke Kanit Reskrimnya. Di saat itulah dikabarkan bahwa om saya sudah meninggal dunia,” lanjutnya.
Kemudian polisi menyerahkan surat kematian yang menuliskan bahwa Hendri telah meninggal dunia sekitar pukul 07.13 WIB. Saat itu istri Hendri mengaku merasa janggal karena pada awalnya berita yang diterima adalah keluarga sudah bisa menjenguk Hendri.
“Kemudian keluarga saya langsung menuju ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan dan kondisi kepala om saya di-wrapping ditambah kondisi badan om saya yang memar. Saya bertanya ada apa? dan kenapa bisa?” cuitnya.
Menurut cuitan Alfajar, pihak terkait menyebut Hendri mempunyai riwayat asma. Namun keluarga masih merasa janggal. Sebab jika meninggal karena asma, seharusnya tubuh Hendri tak menimbulkan memar bahkan harus dibungkus plastik di bagian kepala.
“Opat mohon doa dan dukungan dari semua orang siapa pun yang membaca thread ini #KeadilanUntukHendri,” tutupnya.
Sumber: viva.co.id