IDTODAY NEWS – Arab Saudi berduka atas wafatnya Yahya Hamzah Koshak di usia 80 tahun, Selasa (2/3/2021). Koshak dikenal sebagai “Bapak Insinyur” karena jasanya menjaga kebersihan dan kemurnian sumur suci air zamzam, puluhan tahun silam.

Dia adalah mantan direktur jenderal Perusahaan Air Nasional Saudi dan anggota Organisasi Pers dan Publikasi Okaz. Koshak lahir di Makkah. Ayahnya adalah seorang pedagang yang bekerja selama musim umrah, lalu menjabat sebagai ketua Pembentukan Mutawif Jamaah Muslim Turki, Eropa, Amerika, dan Australia.

Ibunya adalah sahabat istri almarhum Raja Faisal, Putri Effat. Koshak belajar di salah satu sekolah pertama di kota Taif setelah didirikan oleh Raja Faisal dan Putri Effat. Dia kemudian menjadi mahasiswa teknik di Universitas Ain Shams di Kairo, dan menyelesaikan gelarnya di Riyadh.

Baca Juga: Temui Pimpinan KPK, Kepala Bakamla Pastikan Persoalan Di 2016 Telah Selesai

Koshak kemudian melanjutkan pendidikannya di AS, di mana dia memperoleh gelar doktor (PhD) dalam ilmu teknik. Keponakannya, Nabeel Koshak mengatakan, almarhum pamannya sangat disayangi oleh keluarga dan orang-orang Saudi.

“Dia berjiwa sosial, dekat dengan orang, dan selalu baik dan tidak suka menyakiti siapa pun. Dia periang, ini adalah karakteristik yang membedakan kepribadiannya,” ujar Nabeel, dikutip Arab News, Kamis (4/3/2021).

Baca Juga  Memanas! Amerika Serikat Ungkapkan Afghanistan Menuju Perang Sipil

TOP 5, Virus Korona Masuk Indonesia dan Penghentian Aktivitas Umrah di Arab Saudi

Virus korona (Covid-19) semakin meluas berdampak ke banyak negara, termasuk Indonesia. Sebanyak dua warga negara Indonesia (WNI) positif virus korona, seperti disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Senin 2 Maret 2020.

Koshak memegang sejumlah posisi penting di Makkah selama kariernya, termasuk sebagai wakil menteri urusan teknis di Kotamadya Makkah. Dia memimpin tim pembersih sumur zamzam empat dekade lalu, dan menulis sebuah buku “Zamzam: Air Suci” yang menceritakan pengamatannya di dalam sumur tersebut.

Tugas mulia itu diberikan langsung oleh mendiang Raja Khalid. Dalam bukunya, Koshak menguraikan sejarah sumur zamzam dan sumber airnya, serta mendokumentasikan benda-benda arkeologi yang ditemukan selama proyek pembersihan.

“Dengan pengamatan, pada awalnya hanya ada dua sumber utama air, satu menuju Ka’bah, dan yang lainnya menuju Ajyad. Adapun sumber ketiga, yang menurut cerita sejarah berada di sisi Jabal Abu Qubays dan al-Safa, kemudian Saya justru menemukan 12 lubang kecil di antara bebatuan,” ujar almarhum di dalam bukunya.

Baca Juga: Jokowi Gaungkan Benci Produk Asing, HNW Singgung Vaksin Covid-19

Sumber: inews.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan