Yusrilanita Jatuh Pingsan Tahu Sriwijaya Air yang Ditumpangi Anak, Menantu, Besan, dan Cucunya Hilang Kontak

Indah Halima Putri dan suaminya berada di pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak.(Foto: KOMPAS.com/AMRIZA NURSATRIA HUTAGALUNG)

IDTODAY NEWS – Yusrilanita jatuh pingsan saat mengetahui pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang ditumpangi anaknya bernama Indah Halima Putri, menantu, besan, cucu, serta keponakan menantunya hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021).

Tetangga Yusrilanita yang mendengar kabar tersebut kemudian mendatangi kediaman wanita paruh baya ini di Desa Sungai Pinang 2, Kecamatan Sungai Pinang, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Adik Indah, Nabila menceritakan, Indah adalah anak tertua dari empat bersaudara.

Sejak menikah, Indah tinggal di Pontianak, ikut suaminya Muhammad Rizky Wahyudi.

“Namun sejak hamil besar, Indah pulang ke Desa Sungai Pinang hingga melahirkan dan anaknya usia tujuh bulan,” kata Nabila, saat ditemui di kediamannya, Sabtu.

“Baru seminggu lalu suami Indah, Muhammad Rizky wahyudi menjemput untuk kembali ke Pontianak. Namun, musibah itu tiba,” ujar Nabila.

Sebelum pesawat lepas landas, Indah sempat sempat mengirim foto sayap pesawat via pesan WhatsApp yang menggambarkan kondisi hujan deras dan ia minta didoakan.

“Doakan ya,” kata Nabila membacakan pesan Indah.

Baca Juga  Istri Perwira TNI AU Korban Sriwijaya Air SJ182 Simpan Identitas 2 Putri Kecilnya dalam Dompet

Sebelumnya diberitakan, Sriwijaya Air SJ182 tujuan Jakarta-Pontianak lepas landas dari Bandara Soetta, Sabtu pukul 14.36 WIB.

Beberapa saat kemudian, tepatnya pada 14.40 WIB, pesawat dinyatakan hilang kontak. Pesawat disebut jatuh di perairan Kepulauan Seribu, dekat Pulau Laki dan Pulau Lancang.

Direktur Utama Sriwijaya Air Jeff Jauwena menyatakan pesawat SJ182 sempat tertunda keberangkatannya atau delay selama 30 menit akibat hujan deras.

“Delay akibat hujan deras, maka ada delay 30 menit saat boarding,” kata Jeff dalam konferensi pers dari Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (9/1/2021).

Baca Juga  Sriwijaya Air Hilang Kontak, Kemenhub Bilang Rute Jakarta – Pontianak

Sementara itu, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Suryanto Cahyono mengatakan pihaknya masih terus mengumpulkan berbagai informasi mengenai peristiwa jatuhnya pesawat SJ182 itu.

Sejauh ini, diketahui pesawat seri Boeing 737-500 itu berusia sekitar 26 tahun. Pesawat ini dibuat pada tahun 1994.

Baca Juga: ‘Saya Tunggu-tunggu, Ternyata!’ Tangis Histeris Yaman Zai, Istri dan 3 Anaknya Korban Sriwijaya Air

Sumber: kompas.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan