Ngeri, Ini Ancaman Serius Buat Macron dan Para Penista Nabi

Pengguna jalan menginjak poster berwajah Presiden Prancis Emmanuel Macron yang ditempel di simpang Jalan Kauman, Yogyakarta, Rabu (28/10/2020). (Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko).

IDTODAY NEWS – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, baru-baru ini diserang di dunia Muslim akibat komentarnya tentang karikatur kontroversial Nabi Muhammad dan tuduhannya terhadap Islam.

Beberapa negara telah menyerukan boikot produk Prancis, sementara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Macron membutuhkan pemeriksaan mental.

Namun, respons keras disampaikan Al-Qaeda di Maghreb Islam (AQMI). Kelompok jihadis yang berafiliasi ke Alqaeda ini telah meminta para pengikutnya untuk membunuh siapa saja yang menghina Nabi Muhammad dan mengancam Presiden Prancis Emmanuel Macron atas komentar yang dia buat tentang Islam dan karikatur kontroversial Charlie Hebdo yang menggambarkan tokoh agama Islam yang penting.

“Membunuh siapa saja yang menghina Nabi adalah hak setiap Muslim,” kata kantor berita Agence France Press mengutip pernyataan yang konon dibuat oleh outlet teroris, dilansir dari laman Sputnik News, Selasa (3/11).

AQMI mengatakan bahwa boikot produk Prancis adalah kewajiban tetapi mencatat bahwa tindakan tersebut tidak cukup untuk membalas dendam atas pernyataan Macron. Kelompok itu menggambarkan pemimpin Prancis itu sebagai seorang anak muda dan tidak berpengalaman, yang memiliki otak kecil.

Hubungan antara Prancis dan sebagian dunia Muslim baru-baru ini memburuk setelah pembunuhan seorang guru sekolah di pinggiran kota Paris.

Baca Juga  LEWAT di Depan Kuburan Abu Lahab, Sosok Memusuhi Dakwah Rasulullah SAW, Orang Ini Muntah, Bau Busuk!

Penyerangnya, seorang imigran Muslim berusia 18 tahun, memenggal kepala Samuel Paty setelah dia mengetahui bahwa pria berusia 47 tahun itu menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada murid-muridnya selama pelajaran kebebasan berbicara.

Media ini menulis bahwa kitab suci Islam Alquran tidak mengatakan apapun tentang penggambaran Allah atau Nabi Muhammad. Namun, Muslim garis keras dan ekstremis menentang karikatur tersebut. Satir Islam atau perwakilannya dianggap menghujat dan di beberapa teokrasi fundamentalis bisa dihukum mati.

Baca Juga  Brasil Sebut Kemanjuran Vaksin Sinovac Buatan China cuma 50,4 Persen

Macron mengutuk pembunuhan guru tersebut, yang dia gambarkan sebagai pahlawan yang mewujudkan nilai-nilai Prancis dan secara anumerta memberinya penghargaan sipil tertinggi negara itu, Legion d’Honneur.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan