IDTODAY NEWS – Hubungan Front Pembela Islam (FPI) dengan pemerintah diyakini bakal makin tegang.

Apalagi, setelah enam laskar FPI pengawal Habib Rizieq Shihab, ditembak mati di Tol Jakarta-Cikampek KM50, Senin (7/12) dini hari lalu.

Itu masih ditambah dengan penetapan tersangka HRS dalam kasus kerumunan pada pesta pernikahan putrinya di Petamburan.

Imam Besar FPI itu dijerat Pasal 160 KUHP tentang Penghasutan dan 216 KUHP tentang Upaya Melawan Petugas.

“Jadi tentu saja akan semakin tegang,” ujar pengamat politik Adi Prayitno kepada jpnn.com, Jumat (11/12/2020).

Diakuinya, hubungan FPI-Pemerintah memang sebelumnya sudah cukup kurang harmonis.

“Kemarin-kemarin kan cuma gontok-gontokan perang narasi,” kata dia.

Akan tetapi kali ini ada anggota ormas besutan Rizieq Shihab itu yang sampai meregang nyawa.

“Ini kan sudah (laskar FPI) ada yang tewas, tentu hubungannya (FPI-pemerintah) mengeras. Agak sulit untuk diketemukan konteksnya,” jelasnya.

Bahkan, dosen di Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta ini memprediksi, ketegangan hubungan FPI-pemerintah itu bukan tidak mungkian berlanjut sampai Pilpres 2024 mendatang.

“Cukup potensial (berlarut hingga Pilpres 2024) karena ada yang meninggal,” ujarnya.

Dengan hilangnya nyawa anggota FPI itu, sambungnya, jelas bukan perkara mudah.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan