Pilpres 2024 Diundur 2027, Pengamat: Sengaja, Alasannya agar Masa Kekuasaan Tambah Lama

Pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga. (pojoksatu.id)

IDTODAY NEWS – Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menanggapi isu Pilpres 2024 akan diundur sampai tahun 2027 mendatang.

Menurutnya, isu tersebut sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak yang saat ini berkuasa.

Tujuannya tidak lain hanya untuk memperlama masa kekuasaannya dengan menyodorkan berbagai argumentasi.

“Ini sengaja agar masa kekuasaan mereka tambah lama,” kata Jamiluddin dihubungi Pojoksatu.id di Jakarta, Rabu (18/8/2021).

Karena itu, lanjut Dosen Universitas Esa Unggul itu, ambisi kekuasaan tersebut harus dicegah sejak dini

“Jadi, ambisi kelompok ini harus dicegah. Kelompok pro demokrasi harus bersatu menggagalkan ambisi mereka,” tutur Jamiluddin.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi II Saan Mustofa juga membantah rencana pemilu, pilkada dan pilpres 2024 diundur sampai 2027 mendatang.

Saan Mustopa menegaskan, bahwa jadwal penyelenggaraan pemilu waktunya masih sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Baca Juga  Giring Ganesha: Ya, Saya Mencalonkan Diri Jadi Calon Presiden pada Pilpres 2024

“Tidak ada wacana itu (pengunduran jadwal Pemilu dan Pemilihan Serentak Nasional),” tegasnya kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (17/8/2021).

Hal senada juga disampaikan anggota KPU RI, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi dalam keterangannya, Selasa (17/8/2021).

Dewa memastikan, pesta demokrasi lima tahunan itu akan diselenggarakan sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.

Dengan demikian, baik pemilihan legilatif, pemilihan kepala daerah dan pemilihan presiden, akan digelar pada 2024 mendatang.

Itu didasarkan pada kesepakatan tim kerja bersama, sebagaimana UU Nomor 7 Tahun 2017 dan UU 10 Tahun 2016.

“Pemilu direncanakan digelar 21 Februari 2024 dan pemilihan kepala daerah digelar 27 November 2024,” tegasnya dilansir dari Antara.

Dia menjelaskan bahwa isu yang berkembang saat ini mengacu pada kondisi saat itu (Juni 2020).

Di mana tengah muncul wacana revisi UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang pemilihan kepala daerah.

Sudah Diklarifikasi

Dewa juga menyebut pada 25 Juni 2020, anggota KPU Ilham Saputra telah menyampaikan klarifikasi kepada media massa.

Bahwa pemilu sesuai UU Nomor 7 Tahun 2017 diselenggarakan pada 2024.

Sebagai lembaga penyelenggara pemilu, kata Dewa, KPU taat dan patuh pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Yang pada prinsipnya mengatur bahwa pemilu dan pilkada serentak nasional akan diselenggarakan pada 2024.

KPU selaku penyelenggara pemilu fokus pada tugas, wewenang, dan kewajibannya sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku,” ucapnya.

Baca Juga  PPP: Dua Menteri Ke Amerika Serikat Atas Perintah Presiden Jokowi

Untuk diketahui, sebelumnya muncul isu jabatan presiden tiga periode dan langsung memantik seluruh emosi mahasiswa dengan membuat meme yang menyudutkan Jokowi.

Mulanya, isu wacana Pileg dan Pilpres 2024 akan diundur ke 2027 beredar di media sosial.

Namun wacana itu buru-buru dibantah Wakil Ketua Komisi II DPR Saan Mustopa.

Di satu sisi, Komisioner KPU Ilham Saputra mengatakan bahwa wacana yang beredar sebenarnya adalah pengunduran pilkada serentak, bukan pileg dan pilpres.

Adapun Pilpres dan Pileg tetap digelar tahun 2024.

“Itu menurut yang saya dengar pada wacana revisi UU Pemilu dan Pilkada,” lanjut dia.

Terlepas dari itu, Ilham Saputra memastikan usulan tersebut bukan berasal dari KPU.

Sumber: pojoksatu.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan