IDTODAY NEWS – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke Amerika Serikat (AS) untuk memenuhi undangan dari mitranya, Mark Esper. Kunjungan tersebut akan berlangsung mulai hari ini, Kamis (15/10) hingga Senin (19/10).

Disampaikan oleh jurubicaranya, Dahnil Anzar Simanjuntak, Prabowo membawa agenda kerja sama pertahanan antara AS dan Indonesia.

“Beliau akan bicara tentang kerja sama pertahanan antara AS dan Indonesia, melanjutkan berbagai kerja sama yang sudah dilakukan selama ini,” terangnya dalam video berdurasi 1 menit 11 detik yang diterima redaksi sesaat lalu.

Dahnil mengatakan, Prabowo juga akan bertemu dengan banyak pihak terkait dengan sektor pertahanan di AS guna memperkuat kerja sama kedua negara.

Dalam pernyataannya, Dahnil juga menyoroti adanya pihak-pihak yang menolak maupun mengkritisi kunjungan tersebut.

“Saya pikir silakan saja. Pak Prabowo sudah mengalami penolakan, tuduhan macam-macam selama beliau bertugas sebagai Abdi Negara, juga bertugas sebagai politisi,” kata Dahnil.

“Kita menghormati hal tersebut, penolakan dan kritikan dan sebagainya,” tekannya.

Sebelumnya, kabar Prabowo akan mengunjungi AS ramai diperbincangkan mengingat ia pernah masuk dalam daftar hitam negara tersebut. Masuknya Prabowo ke dalam daftar karena dianggap terlibat dalam isu kekerasan di Timor Timur.

Baca Juga  Poyuono: Kalau Nyapres Lagi, Prabowo Butuh Kepastian Hukum Tidak Terlibat Pelanggaran HAM

Alhasil, sejumlah organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) mengecam kunjungan Prabowo ke AS yang dianggap sebagai “bencana”. Bahkan beberapa organisasi mengirimkan surat terbuka kepada Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo pada Selasa (13/10) untuk membatalkan undangan tersebut.

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan