Mantan Presiden Prancis: Muslim tak Boleh Disamakan dengan Teroris

Mantan Presiden Prancis Francois Hollande, (Anadolu Agency)

IDTODAY NEWS – Umat Islam tidak boleh disamakan dengan para teroris, kata mantan Presiden Prancis Francois Hollande pada Jumat.

“Para teroris Islamis ini ingin menciptakan perang antaragama,” kata Hollande saat menanggapi serangan pisau mematikan di kota Nice, yang menewaskan tiga orang.

“Jangan samakan antara teroris ini dengan Muslim. Itu akan menjadi kesalahan yang akan menjerumuskan kita ke dalam konflik yang tidak ingin kita sentuh,” kata mantan presiden itu di televisi LCI.

Hollande menyoroti serangkaian serangan yang terjadi pada Kamis di kota-kota Prancis Nice, Avignon dan Lyon, dan Konsulat Prancis di Jeddah, Arab Saudi.

Penyelidikan serangan di Nice

Serangan Nice dilakukan oleh Brahim Aouissaoui, seorang pria kelahiran Tunisia yang menikam dua wanita dan satu pria di Basilika Notre Dame de l’Assumption di Nice.

Salah satu wanita itu tewas setelah digorok di tenggorokannya. Polisi menangkap Aouissaoui pagi itu, dia kini dirawat di rumah sakit dengan luka tembak.

Jaksa anti-terorisme Jean-Francois Ricard mengatakan kepada harian Le Monde setelah serangan itu bahwa Aouissaoui memiliki senjata pembunuhan – pisau dengan bilah 17 cm – bersama dua pisau lainnya yang ditemukan di dalam tas di dalam basilika.

Baca Juga  Usai Guru Dipenggal, 2 Wanita Muslim Ditikam di Dekat Menara Eiffel, Muslim Prancis Terancam?

Aouissaoui, 21, mendarat di pulau Lampedusa Italia pada 20 September sebelum tiba di daratan Italia di Bari pada 9 Oktober, dan kemudian melintasi perbatasan untuk masuk ke Prancis.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan