IDTODAY NEWS – Aksi mogok produksi tahu dan tempe yang dilakukan para pengusaha di dalam Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), adalah imbas dari keberadaan mafia impor kedelai.

Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS), Gde Siriana Yusuf mengatakan, persoalan mafia impor kedelai belum mampu di tangani pemerintah. Padahal Jokowi berjanji akan memberantasnya, karena sebelum dia memeritah pernah terjadi hal serupa.

Baca Juga  Mahfud MD Asyik Nonton Sinetron Saat PPKM, Netizen Teriak: Pak, Rakyat Lagi Susah

“Ini hari kedua produsen tahu tempe Jabodetabek mogok. September 2013 pun pernah mogok. Persoalan mafia impor kedelai pernah jadi jualan kampanye Pilpres Jokowi 2014,” ujar Gde Siriana kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (2/1).

Namun, dengan melihat aksi mogok produksi yang kembali dilakukan para pengusaha tahu tempe hari ini, Gde Siriana menyayangkan pemerintah Jokowi belum bisa menyelesaikan masalah tersebut. Bahkan samapai masuk ke periode kedua pemerintahannya.

“Tapi, 6 tahun berkuasa tak mampu berantas mafia impor pangan. Bahkan bangun pertanian kedelai lokal pun engak mampu. Ironis,” demikian Gde Siriana Yusuf.

Aksi mogok produksi tahu tempe ini dilakukan sejak tanggal 1 Januari kemarin hingga rencananya pada tanggal 3 Januari besok.

Ketua Umum Gakoptindo Aip Syarifuddin dalam surat edarannya menyampaikan, aksi ini dilakukan untuk menyikapi harga kedelai yang terus naik dan berdampak kepada biaya produksi maupun harga jual tempe dan tahu.

Baca Juga  Meniru Jokowi, ProDEM Akan Gelar Aksi Spontanitas Jika Herman Hery Tidak Diperiksa

Baca Juga: Berpeluang Di DKI Dan Pilpres, Tapi Gibran Harus Buktikan Dulu Kinerja Di Solo

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan