Jumarni, Ibu Baru Melahirkan Yang Meninggal Dunia Saat Macet Menuju RS Gara-gara Jalanan Rusak

Kondisi Jalan rusak parah di Desa Siau Tanjabtim Jambi yang membuat akses jalan kadang macet. Foto/detik.com

IDTODAY NEWS – Jumarni meninggal dunia setelah diduga terjebak macet di jalan yang rusak saat akan menuju rumah sakit di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. Wanita 33 tahun warga Desa Lambur Luar, Tanjung Jabung Timur, Jambi, itu meninggal dunia akibat pendarahan usai melahirkan anak kedua di puskesmas.

“Jadi saat itu istri baru saja melahirkan anak kedua kami di puskesmas. Lalu saat setelah melahirkan, istri saya mengalami pendarahan yang cukup hebat, kemudian saya dilanjutkan larikan ke rumah sakit. Awalnya mau pakai ambulans, tetapi karena menunggunya pasti lama, jadi dibawa pakai mobil milik keluarga,” kata suami Jumarni, Assis, saat dihubungi detikcom, Selasa (5/1/2021).

Peristiwa pada Minggu (3/1/2021) itu berubah menjadi duka. Di perjalanan, Jumarni, istri Assis, harus terjebak macet di jalanan rusak. Akibatnya, Jumarni meninggal dunia saat dalam perjalanan ke rumah sakit.

“Lantaran karena kondisi jarak dari rumah saya ke rumah sakit sangat jauh apalagi kondisi jalanya juga kurang bagus katakanlah rusak ya. Jadi begitu, istri saya meninggal, tetapi saya tidak mau menyalahkan karena terjebak macet atau jalan rusak. Ya memang karena itu kehendak Allah,” kata Assis.

Lokasi jalan rusak itu ada di Desa Siau, Kecamatan Muara Sabak Timur, Jambi. Kondisinya berlubang hingga rusak serta digenangi air.

Saat itu almarhum Jumarni baru saja melahirkan anak kedua dengan bobot 3,5 kg di puskesmas. Usai melahirkan, kondisi Jumarni kemudian mengalami pendarahan. Pendarahan itu ternyata cukup hebat sehingga ia mesti dilarikan ke rumah sakit.

Belakangan diketahui jarak antara rumah dan rumah sakit terbilang cukup jauh. Namun karena kondisi Jumarni yang cukup kritis dia pun mesti dilarikan ke rumah sakit. Di perjalanan, Jumarni mencoba sekuat tenaga berjuang keras agar dapat tetap hidup hingga bisa sampai ke rumah sakit.

Assis menjelaskan juga bahwa ketika mobil pengangkut istri nya menuju ke rumah sakit sempat diberikan akses jalan oleh pengendara lainnya. Hanya, lantaran rumah sakit masih cukup jauh, akhirnya nyawa sang istri tidak tertolong.

“Kalau jarak dari rumah saya ke rumah sakit itu bisa memakan waktu kurang-lebih 3 jam. Tapi kalau jalan itu bagus saya rasa 1,5 jam cukup sampai di rumah sakit. Kalau jalan di Desa Siau itu rusak dan berlubang, bahkan lubangnya bisa sampai membuat mobil terpuruk,” ujar Assis.

“Tetapi jujur ya, ini saya tidak mau menyalahkan jika meninggalnya istri saya karena macet lantaran jalan rusak. Ini mungkin sudah jalannya mau gimana lagi, ini sudah kuasa Allah kalau memang ajal istri saya disana, ya saya ikhlas, mau diapakan lagi, apalagi kondisinya saat itu juga cukup parah dan pada saat mau dibawa ke rumah sakit ada bidan juga di sampingnya,” sambung Assis, yang sudah merelakan kepergian istrinya.

Secara terpisah, Camat Muara Sabak Timur Zulfaisal tidak mau menjelaskan terlalu banyak soal kejadian itu. Ia hanya mengatakan saat itu warganya memang sudah dalam kondisi kritis akibat pendarahan usai melahirkan. Namun ia juga tidak membantah jika dikatakan jalan di Desa Siau mengalami kerusakan.

“Ya gini ya, kondisi ibu itu memang sudah pendarahan yang cukup hebat saat melahirkan anaknya di puskesmas. Jadi tidak ada kaitannya terjebak macet gitu, kita juga tidak bisa memastikan juga kalau ibu itu meninggal karena terjebak macet. Karena kondisi ibu itu memang sudah mengalami pendarahan yang banyak, soalnya juga ada ditemani bidan kok, Pak, saat mau menuju ke rumah sakit,” kata Zul saat dikonfirmasi.

Baca Juga  Viral Video Anggota PSI Merokok saat Rapat Resmi DPRD DKI

Zul juga membenarkan jika dikatakan kondisi jalan di Desa Siau, Kecamatan Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, itu rusak. Bahkan kerusakan itu juga diperparah akibat diguyur hujan sehingga terkadang lalu lintas di jalan itu sempat mengalami kemacetan.

“Kalau jalan rusak, memang jalan kami di sana dalam kondisi rusak, tetapi itu bukan merupakan jalan kabupaten, itu jalannya provinsi karena itu kewenangan pihak Provinsi Jambi bukan kabupaten. Tetapi pihak kabupaten sudah berkomunikasi atas kerusakan jalan disana. Yang jelas dengan kejadian itu saya mewakili pemerintah daerah sudah berkunjung ke rumah duka, untuk menyampaikan rasa duka kami,” ujar Zul.

BACA: Di Portugal, Satu Perawat Meninggal setelah Disuntik Covid-19 Pfizer

Sumber: detik.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan