IDTODAY NEWS – Para pengemudi truk disebut sering kena tindak kejahatan di rest area tol Trans Sumatera. Kejahatan yang terjadi berupa tindakan pemalakan.

Hal ini tentu menjadi sentimen negatif bagi usaha pemerintah menekan biaya logistik dengan pembangunan infrastruktur konektivitas seperti jalan tol. Alih-alih efisiensi, penggunaan tol malah menambah beban dengan biaya-biaya tak terduga seperti ini.

Ketum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan mengatakan para pengemudi sering dipalak hingga ratusan ribu rupiah di rest area Trans Sumatera.

“Ada yang minta Rp 100 ribu, ya orang malak lah. Kisarannya itu sih ratusan ribu lah,” ujar Gemilang kepada detikcom, Senin (30/11/2020).

Paling banyak menurut Gemilang pemalakan terjadi di beberapa rest area yang belum permanen konstruksinya. Lokasinya pada bagian selatan tol Trans Sumatera, dari arah Bakauheni menuju Palembang.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan