IDTODAY NEWS – Muhammad Ainun Nadjib atau dikenal juga sebagai Cak Nun, mengaku mengirimkan pesan kepada seorang penguasa Jakarta, Minggu, 13 Desember 2020.

Berikut isi pesannya:

“Njaluk tulung kondho arek2 ojo nemen2 lho. Yokyokopo wong iku yo syahadat yo shalat yo niate apik masio carane gak bijaksana. Umpomo wong sing kok tahan iku Setan, elingo nek Polisi dudu Malaikat lho.

“Pemerintah berkuasa atas Indonesia, tapi tidak berkuasa atas kehidupan, nasib, min haistu la yahtasib keluarga kita, anak istri kita. Innallaha ‘ala kulli syai`in Qadir. Masio iso nangkep maling ndik kampung, diukum ae, ojo sampak diidoni.

“Di atas kebenaran ada kebaikan. Puncak pencapaian kebenaran dan kebaikan adalah martabat. Puncak martabat adalah kemuliaan. Wong iso salah, tapi menungsone tetep duweke Allah.”

Setelah itu dia menuliskan bahwa pesan tersebut mendapatkan jawaban.

“Alhamdulillah dijawab: “Leres Cak. Saya forward nang arek-arek.”

Setelah itu, dia mengatakan bahwa manusia harus bisa berempati kepada pencipta dengan menghargai makhluknya.

“Maka kita pun membalas empati-Nya: kalau engkau meludahi wajah manusia, engkau meludahi wajah Allah,” tulisnya.

“Meskipun manusia itu maling, perampok, bandit, koruptor atau apapun — jangan ludahi wajahnya,” ucapnya.

“Kalau tak bisa kau pahami bahwa wajah manusia adalah wajah Allah, sekurang-kurangnya engkau pahami wajah manusia adalah karya Allah.

“Engkau tidak rela lukisan karyamu, makanan masakanmu, atau lembaran fotomu, diludahi oleh siapapun,” tambahnya.

Dia pun menjelaskan bahwa dalam perjuangan hidup setiap manusia, Allah merupakan representasi dari manuasia itu sendiri.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan