Pemilih Pemula Capai 35 Persen, Pj Walikota Salatiga Tekankan Soal Pendidikan Politik

Pj. Wali Kota Salatiga, Sinoeng N. Rachmadi saat memberikan arahan di Salatiga, Kamis (13/7)/Ist

IDTODAY NEWS – Pemilih pemula di Kota Salatiga, Jawa Tengah, pada Pemilu 2024 mendatang tercatat di kisaran 35 persen. Untuk itu, Pj Walikota Salatiga, Sinoeng N. Rachmadi menekankan, salah satu esensi yang perlu disampaikan menjelang pemilu adalah pendidikan politik.

Sehingga jumlah pemilih pemula yang signifikan ini bisa tergerak untuk menyampaikan suaranya saat pemilu nanti.

“Utamanya partisipasi para pemilih pemula ini menjadi salah satu indikator. Dan pemilih pemula di Kota Salatiga yang saat ini tercatat pada kisaran 35 persen,” kata Sinoeng di Salatiga, dikutip Kantor Berita RMOLJateng, Kamis (13/7).

Ia menyebutkan, saat ini sudah banyak organisasi yang melibatkan anak-anak muda, baik dalam skala formal di sekolah, maupun dalam organisasi kemasyarakatan.

Namun, belum diketahui sejauh mana efektivitas mereka saat menjadi peserta Pemilu, yang pada 2024 nanti akan diselenggarakan dalam dua periode.

“Yaitu bulan Februari untuk Pileg dan Pilpres serta bulan November untuk Pilgub dan Pilbup/Pilwakot. Saya yakin, setiap kandidat tidak memiliki niat untuk saling bertarung, tapi yang terjadi justru para relawan yang seringkali berlebihan,” tutur dia.

Maka, lanjut dia, tugas pemerintah untuk tetap memegang teguh integritas sesuai dengan regulasi yang ada. Jangan sampai kontestasi yang sudah sesuai dengan konstitusi ini memecah anak bangsa.

Baca Juga  Kritik Surat Stafsus Milenial, Dedi Kurnia Syah: Tujuannya Baik, Redaksinya Nir Adab

Sinoeng meminta agar problematika remaja disikapi secara arif dan bijaksana, dengan menggunakan akal sehat agar tidak hanyut di dalam perseteruan.

Ia pun mencontohkan salah satu catatan Ranggalawe yang yakin akan wafat dalam perang. Sebelum wafat, Ranggalawe memberikan pesan kepada anaknya, “Bisa jadi kamu tidak suka dengan pemimpinmu, kamu boleh tidak cocok dengan pemimpinmu, tapi cintailah negerimu”.

Kembali Sinoeng menekankan, kepentingan bangsa dan negara jauh lebih tinggi di atas perbedaan kepentingan politik.

“Setiap orang boleh berbeda pilihan warna, tetapi benderanya tetap Merah Putih,” tegasnya.

Sumber: Rmol

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan