Kategori
Daerah

Gelar Deklarasi Damai, Aliansi Cinta NKRI Tolak Habib Rizieq Datang ke Jatim

IDTODAY NEWS – Puluhan orang yang menamakan Aliansi Cinta NKRI menggelar deklarasi Indonesia Damai. Tujuan deklarasi itu yakni mengajak segenap masyarakat di Jatim untuk menjaga persatuan dan kesatuan.

Usai menggelar deklarasi, puluhan orang itu kemudian tampak membentangkan spanduk bergambar Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Tulisan pada spanduk itu ‘Tolak Kedatangan Rizieq Shihab di Jatim, ‘Tolak Pemecah Belah Umat, dan Tolak Front Perusak Islam’.

“Kami Aliansi Cinta NKRI mengajak kepada segenap masyarakat untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa. Itu tujuan kami. Yang kedua, kami ikhtiar melaksanakan deklarasi Indonesia damai dalam rangka menyikapi persoalan-persoalan nasional,” tegas Ketua Aliansi Cinta NKRI Ahmad Zazuli kepada wartawan di di gedung Graha SA Atap Aspirasi di Jalan Karah Agung III nomor 32, Surabaya, Minggu (22/11/2020).

“Upaya tidak lagi dibawa datang ke daerah supaya daerah kami tetap aman tetap kondusif tidak ada lagi perpecahan atas nama agama, suku maupun apapun. Kemudian kami Aliansi Cinta NKRI bersama organ-organ yang lain menyatakan prihatin dengan tragedi yang ada di Jakarta kemarin,” lanjut Zazuli.

Adapun tragedi yang dimaksud Zazuli adalah adanya pengumpulan massa dalam jumlah besar, padahal saat ini masih dalam situasi pandemi COVID-19. Tak hanya itu, pihaknya juga menyayangkan momen Maulid Nabi yang dinodai dengan ceramah provokatif dan kalimat kotor.

“Padahal saat ini negara kita ini sedang mengalami pandemi COVID-19 yang masih selesai. Apalagi sudah ada anjuran pemerintah dalam skala massa lebih besar. Tetapi fenomena yang ada di Jakarta memukul dan membuat kami kecewa,” terang Zazuli.

“Apalagi kemarin momennya maulid Nabi di Jakarta seharusnya itu menjadi momen untuk meneladani sikap Rasulullah tapu malah digunakan untuk ceramah provokasi yang menghujat memberikan memberikan kalimat-kalimat kotor yang tidak pantas oleh seorang tokoh,” tandas Zazuli.

Baca Juga: Politisi PDIP: Rencana Wapres Maruf Amin Temui Habib Rizieq Shihab Sebaiknya Ditunda

Sumber: detik.com

Kategori
Daerah

Minta Habib Rizieq Tak Datang ke Jatim, Ini Seruan GP Ansor kepada Seluruh Kader

IDTODAY NEWS – Pengrus Wilayah (PW) Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Jawa Timur (Jatim) berharap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) tidak datang ke Jatim. Sebab kehadiran HRS bisa memicu keributan di masyarakat.

Kekhawatiran itu disampaikan karena banyak mayarakat Jatim yang tidak sepaham dengan gerakan FPI. Apalagi, beberapa waktu lalu ormas islam tersebut membuat kegaduhan di Jakarta.

“Saya kira akan banyak elemen masyarakat yang menolak. Karena pimpinan mereka, HRS sudah membuat kegaduan di Jakarta. Imbasnya di daerah pasti ada penolakan termasuk di Jatim,” kata Ketua PW GP Ansor Jatim Syafiq Syauqi, Minggu (22/11/2020).

Karena itu, dia berharap tidak ada kegiatan FPI di Jatim, apalagi sampai mendatangkan Habib Rizieq. Dia tidak ingin, kondisi Jatim yang kondusif terusik, apalagi sampai timbul gejolak yang bisa berujung perpecahan.

Semenatara itu, terkait fenomena FPI saat ini, Syafiq menyerukan kepada seluruh kader dan anggotanya untuk selalu bertindak dengan kepala dingin. Tidak emosi, apalagi sampai main hakim sendiri.

Sebab, hal itu bisa berujung situasi tidak kondusif. “Kembalikan seluruh tindakan hukum kepada pemerintah, meskipun kami juga menolak dan tidak setuju denga cara yang ditempuh FPI dan imam besarnya,” ujarnya.

Namun, Syafiq memastikan bahwa GP Ansor selalu siap membela negara dan membantu pemerintah. “Kalau aparat pemeritah membutuhkan ormas, seperti ansor. Kami siap mendukung,” ujarnya.

Sumber: inews.id

Kategori
Daerah

Dipecat PDIP, Mat Mochtar Mantan Pendukung Risma: Dibunuh Pun Saya Tidak Takut

IDTODAY NEWS – Mantan relawan atau pendukung Tri Rismaharini (Risma), Mat Mochtar mengaku heran dengan keputusan PDI Perjuangan (PDIP) memecat dirinya. Meski begitu, dia tetap tegak lurus dengan keputusan partainya.

“Saya dengar dari koran kalau saya dipecat. Saya heran. Wong saya anak ranting aja enggak. Jangankan dipecat, dibunuh pun saya juga tetap tidak takut. Ini kebenaran. Saya menerima pemecatan. Saya tetap tegak lurus PDI Perjuangan. Tapi wali kotanya tetap Machfud Arifin,” ujar Mat Mochtar di kediamannya, Jumat (20/11/2020).

Mat Mochtar mengatakan, tegak lurus yang dilakukannya itu sejak kongres luar biasa Tahun 1993 silam untuk mengawal PDIP Pro Mega (PDI ProMeg) menjadi ketua umum hingga sekarang.

Namun dirinya saat ini memilih mendukung Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 2 Machfud Arifin dan Mujiaman Sukirno (MAJU), karena dia hanya ingin meluruskan dan berupaya melawan yang akan mengaburkan sejarah PDIP Kota Surabaya yang sebutnya dilakukan Risma.

Menurutnya, Risma tidak menghargai sejarah dan tokoh PDI Perjuangan. Termasuk pendiri bangsa Ir Soekarno dan Ketua DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Hal itu, lanjut Mat Mochtar, dibuktikan dengan perjuangannya yang merayu Megawati untuk memilih Eri Cahyadi sebagai calon wali kota daripada wakil wali kota yang juga kader asli PDIP Whisnu Sakti Buana. Tak hanya itu, di berbagai baliho Eri-Armudji justru memajang foto Risma yang sejatinya bukan kader asli.

“Foto Ir Soekarno dan Megawati yang merupakan tokoh kebanggaan PDI Perjuangan tidak ada. Inilah arogansi Risma. Kita harus ingat dengan sejarah ini dan tokoh kita,” ungkapnya.

Karena itu, Mat Mochtar mengajak seluruh kader asli untuk mendukung Machfud Arifin-Mujiaman. Keduanya juga dinilai memiliki pengalaman yang banyak dan sangat mampu untuk memajukan Kota Surabaya menjadi lebih baik lagi.

“Track record, katanya Eri anak muda. Contoh amblesnya Gubeng itu salah Eri. Banyak gedung cagar budaya jadi hotel, itu kelakuan Eri. Tempat pidato Bung Tomo diratakan dijadikan tempat parkir,” paparnya.

“Pantas seperti itu? Saya sebagai warga Surabaya sangat menolak. Tunjukkan bahwa rakyat Surabaya ingin perubahan yang lebih manusiawi,” sambung Mat Mochtar.

Rumah Mat Mochtar di Jalan Bulak Banteng Kidul, Surabaya didatangi puluhan anggota dan para pengurus Banteng Ketaton Surabaya setelah mendengar kabar pemecatan tersebut. Mereka bertemu Mat Mochtar untuk memberikan support.

Baca Juga: Ketahuan Penumpang Berbaju Kotak-Kotak Naik Panser TNI

Sumber: Jatimnow

Kategori
Daerah Peristiwa

Ongkos Ambulance Terlalu Mahal, Sepasang Suami Istri di Bangkalan Bawa Pulang Jenazah Bayinya Naik Motor

IDTODAY NEWS – Aksi unjuk rasa Pemuda Madura Bersatu (PMB) ke kantor DPRD dan kantor Pemerintah Kabupaten Bangkalan menguak sejumlah fakta bobroknya pelayanan buruk di RSUD Syamrabu Bangkalan.

Dihadapan Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Direktur RSUD Syamrabu, dan sejumlah pejabat lainya. Abdul Mannan warga Dusun Nyamburen, Desa Dabung, Kecamatan Geger menjelaskan pengalaman pahitnya saat merawat anaknya di RSUD Bangkalan.

Mannan menjelaskan, istri tercintanya melahirkan seorang bayi perempuan dan diberi nama Toyyibah. Selang berumur 32 hari, bayi mungil itu mengalami sakit dan harus dilarikan ke rumah sakit.

“Kami bawa ke Puskesmas Tongguh, Arosbaya pada 16 Oktober lalu, dan disana sempat dirawat hanya beberapa Jam,” katanya.

Karena kondisinya yang kritis, Mannan mengatakan, bayinya kemudian dirujuk ke RSUD Syarifah Ambami Rato Ebhu Bangkalan.

Sepasang suami istri ini mengaku tidak memiliki akses bantuan kesehatan apapun, sehingga secara mandiri harus membayar biaya pengobatan dan ambulance sebesar Rp 700 ribu di Puskesmas Tongguh.

Lebih lanjut Mannan bercerita, dengan diantar ambulance, dirinya bersama istri dan bayinya sampainya di ruang UGD Syarifah Ambami sekitar pukul 10.00 wib.

“Kemudian kami dimintai dokumen bantuan kesehatan, seperti BPJS dan KIS oleh petugas rumah sakit. Namun kami tidak bisa memberikan dokumen itu karena memang tidak punya,” terangnya.

Ia mengaku meski dokumen yang diminta tidak ada, dirinya sempat memohon kepada petugas rumah sakit yang jaga agar diberikan perawatan yang maksimal demi menyelamatkan nyawa anaknya.

Menurutnya, petugas rumah sakit menyarankan terhadap dirinya untuk membeli alat bantu jantung seharga Rp 3,5 juta. Karena kondisi bayinya semakin parah.

“Demi menyelamatkan nyawa anak, kami menyanggupi permintaan itu, meskipun kami harus mencari pinjaman,” jelasnya.

Lebih lanjut Mannan mengatakan, setelah menyanggupi permintaan itu, anaknya kemudian mendapat perawatan dari petugas. Akan tetapi kondisi bayi itu tak kunjung ada perubahan membaik.

“Lalu sekitar pukul 17.00 wib, petugas memindahkan anak kami ke ruang ICU. Namun, sekitar pukul 23.00, bayi kami dinyatakan meninggal dunia,” ucapnya.

Mengetahui bayinya meninggal dunia, kedua orang tuanya pun menanyakan kepada pihak rumah sakit, apakah jenazah bayinya akan diantarkan dengan mobil ambulance? Dimana ambulancenya dan berapa ongkosnya dari RSUD ke Desa Dabung?.

Pihak rumah sakit pun menjawab, bahwa ambulance ada di bawah dan biayanya sebesar Rp 2,7 juta. Namun karena orang tua bayi itu tidak punya uang sebesar itu, mereka tidak menyanggupi biaya tersebut.

Kategori
Daerah

15 Ribu Pekerja Jatim akan Lanjutkan Aksi Tolak Omnibus Law

IDTODAY NEWS – Wakil Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jatim Nurudin Hidayat mengungkapkan, serikat pekerja akan kembali menggelar aksi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja dan menuntut kenaikan upah pada 27 dan 28 Oktober 2020. Aksi tersebut akan diikuti sekitar 16 konfederasi serikat pekerja di Jatim.

Menurutnya, ada sekitar 15 ribu buruh yang terlibat dalam aksi tersebut.

“Aksi besok kita pusatkan di kantor Gubernur Jatim diperkirakan melibatkan massa aksi sebanyak 15 ribu orang dari berbagai kawasan industri di Jatim,” kata Nurudin dikonfirmasi, Senin (26/10).

Selain serikat buruh, kata Nurudin, aksi tersebut juga akan diikuti elemen mahasiswa. Untuk elemen buruh, aksi akan dipusatkan di Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan, Surabaya. Sedangkan, aksi elemen mahasiswa dipusatkan di Gedung Negara Grahadi.

“Selain menolak UU Omnibus Law kita juga mengusung isu lokal ya terkait penetapan upah minimum. Baik itu Upah Minimum Kabupaten/ Kota, Upah Minimum Sektoral, maupun Upah Minimum Provinsi,” ujar Nurudin.

Terkait kenaikan UMP 2021, kata Nurudin, buruh meminta penetapan diambil berdasarkan rata-rata UMK 2020. Angkanya sebesar Rp 2,5 juta. Terkait titik kumpul, kata Nurudin, untuk serikat buruh dipusatkan di tiga titik, yakni di Bundaran Waru, Kebun Binatang Surabaya, dan di kawasan industri Margomulyo. Sementara itu, mahasiswa dipusatkan di Taman Pelangi.

Sumber: republika.co.id

Kategori
Daerah Politik

Risma Kembali Menangis saat Terima Pengembalian Aset Pemkot Surabaya

IDTODAY NEWS – Diakhir masa jabatannya Februari 2021 mendatang, Wali Kota Surabaya Surabaya Tri Rismaharini kembali menerima pengembalian asetmilik Pemkot Surabaya yang sempat dikuasai oleh perusahaan selama 40 tahun lebih.

Aset tersebut berhasil diselamatkan oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dalam proses yang panjang.

Menerima pengembalian aset tersebut, Risma pun tak kuasa menahan tangis, bahkan untuk mengucapkan terima kasihnya, Risma turun dari podium dan membungkuk di depan kepala Kejaksaan Tinggi Jatim.

Selain gedung yang dikuasai oleh pabrik coklat di Jalan Kalisari Surabaya, Risma juga menerima pengembalian aset tanah lain serta uang Rp4 miliar lebih yang juga berhasil diselamatkan oleh Kejaksaan Tinggi Jatim.

Aset tersebut rinciannya yakni dua aset tanah milik Pemkot Surabaya yakni satu di Jalan Kapasari Surabaya yakni lahan seluas 566 meter persegi yang sudah dikuasai pihak ketiga selama 46 tahun.

Lalu aset lahan di Jalan Sariboto Surabaya seluas 156 meter persegi serta uang senilai Rp4 miliar lebih.

Baca Juga: Diduga Tidak Netral, Beredar Video Walikota Surabaya Tri Rismaharini Kampanye Dukung Ery Cahyadi

Sementara itu, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Muhammad Dhofir menegaskan bahwa penyelamatan aset milik Pemkot Surabaya ini merupakan yang kesekian kalinya.

“Dan masih ada beberapa aset pemkot lagi yang masih dikuasai oleh pihak ketiga dan saat ini masih dalam penanganan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur,” katanya, Kamis (22/10/2020).

Sset-aset yang berhasil diselamatkan nantinya akan dimanfaat oleh Pemkot Surabaya terutama untuk gedung sekolah.

Baca Juga: Dugaan Manfaatkan Jabatan untuk Kampanye, Risma Dilaporkan ke Bawaslu

Risma mengatakan bahwa saat ini Surabaya kekurangan gedung sekolah karena memang sudah tak ada lagi lahan di tengah Kota Surabaya.

Sumber: sindonews

Kategori
Daerah

Malang Membara, Gedung DPRD Dan Mobil Satpol PP Dibakar

IDTODAY NEWS – Aksi massa yang tergabung mahasiswa dan buruh gelar demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di depan Balai Kota Malang dan DPRD Kota Malang berjalan ricuh, Kamis (8/10).

Kericuhan itu berawal dari para pendemo di sudut barat laut gedung DPRD Kota Malang mulai merusak kawat berduri yang dipasang polisi sebagai pengamanan.

Setelah kawat berduri berhasil disingkirkan, pendemo mulai bergerak maju dan melempari gedung DPRD. Bahkan massa ada yang mulai memanjat pagar gedung DPRD.

Aksi massa mulai diwarnai pelemparan batu, membakar gedung dengan petasan serta berbagai barang lainnya.

Aksi massa pun semakin tak terkendali. Bahkan sempat ada suara ledakan dari tengah kerumunan massa.

Dari pantauan Kantor Berita RMOLJatim, aparat kepolisian terus berusaha menenangkan massa melalui himbauan pengeras suara.

Namun, himbauan dari kepolisian itu tidak digubris oleh massa.

“Dimohon sampaikan pendapat dengan baik. Dan tolong jangan anarkis,” teriak petugas kepolisian.

Dengan kondisi yang semakin tak terkendali, akhirnya polisi mengoperasikan dua mobil water cannon dengan menembakkan air ke arah pendemo.

Tak lama, pendemo yang anarkistis kocar-kacir meninggalkan lokasi. Kelompok massa aksi pun mulai berhamburan dan terbelah. Ada yang lari ke arah Stasiun Malang Kota, sebagian mundur ke depan Hotel Tugu.