Kategori
Daerah Politik

Mensos Risma Ikut Bungkus Nasi di Dapur Umum Bencana Jember

IDTODAY NEWS – Mensos RI Tri Rismaharini menyempatkan diri ikut membungkusi nasi untuk korban bencana banjir dan relawan saat berkunjung ke daerah bencana banjir di Desa Bangsalsari, Kecamatan Bangsalsari, dan Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (18/1).

Risma meninjau Pondok Pesantren Ar-Rosyid di Kecamatan Bangsalsari dan posko kebencanaan serta dapur umum di Wonoasri dengan ditemani Bupati Faida.

Di sana, ia bercakap-cakap dengan petugas dan menanyakan sejumlah persoalan yang dihadapi di lapangan.

Risma sempat menjadi sasaran foto bareng sejumlah relawan. “Teman-teman Tagana minta foto,” katanya kepada wartawan saat hendak wawancara.

Risma mengatakan penanganan bencana banjir di Jember terbilang bagus. “Karena (bantuan) dikerahkan dari berbagai daerah,” katanya. Integrasi bantuan berjalan cepat.

Menurut Risma, penanganan bencana di daerah Jawa tidak terlalu sulit. “Kalau di luar Jawa sulit sekali, karena jarak tempuh antarkabupaten bisa sampai empat sampai lima jam. Jadi kalau kita kerahkan dari daerah lain agak sulit,” katanya.

Jalur komunikasi dan transportasi di Jawa, menurut Risma, lebih bagus. “Di luar Jawa memang berat, sehingga seperti kemarin kami harus kirim bahan menggunakan kapal,” katanya.

Selain membantu tenaga relawan, Kementerian Sosial akan mengirimkan bantuan makanan ke Jember untuk korban bencana, seperti beras, telur, abon, pampers untuk balita, susu ibu hamil. “Kemarin yang diminta itu,” kata Risma.

Sementara untuk penyembuhan trauma korban, Kementerian Sosial akan mengerahkan tenaga psikolog untuk membantu dan menangani. “Kami akan bantu,” kata Risma.

Kategori
Politik

Tindak Lanjuti Laporan Masyarakat, KPK Periksa Sejumlah Pejabat Pemkab Jember

IDTODAY NEWS – Tim Penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memeriksa sejumlah pejabat di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Jawa Timur pada hari ini, Selasa (13/10).

Pelaksana Tugas (Plt) Jurubicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri mengatakan bahwa pemeriksaan dilakukan untuk menindaklanjuti laporan masyarakat terkait adanya dugaan korupsi.

“KPK akan meminta keterangan beberapa pihak di lingkungan Pemkab Jember,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (13/10).

Namun demikian, Ali mengaku belum bisa membeberkan terkait kasus yang ditanganinya serta siapa saja pihak-pihak yang dimintai keterangan.

“Karena masih proses penyelidikan maka mengenai materinya saat ini belum bisa kami sampaikan dan nanti pada waktunya akan kami informasikan lebih lanjut perkembangannya,” pungkas Ali.

Sebelumnya, tim penyelidik KPK juga telah memeriksa sejumlah pejabat di Pemkab Jember pada akhir Juli kemarin.

Sumber: rmol.id

Kategori
Daerah

Pria di Jember jadi Korban Penipuan Jual-Beli Online, Beli Modem WiFi Dikirimi Pecahan Genteng

IDTODAY NEWS – Di tengah pandemi virus corona Covid-19 seperti saat ini, kasus penipuan jual beli online masih terus terjadi.

Salah satunya dialami oleh Yusuf Efendi, warga Kecamatan Kaliwates, Jember, Jawa Timur.

Yusuf tak menyangka, dirinya akan menjadi korban penipuan jual beli online di Facebook.

Dikutip KompasTV, Yusuf mengaku memesan modem WiFi, namun ternyata dikirimi pecahan genteng dan botol berisi air.

“(Uangnya) sudah transfer, tunggu dua hari saat itu barangku datang. Begitu aku buka ternyata dalamnya pecahan genteng,” kata Yusuf, Rabu (16/9/2020).

Setelah itu, Yusuf segera menghubungi kembali nomor ponsel penjualnya. Namun, nomor tersebut sudah tidak aktif.

Lewat Facebook, Yusuf menceritakan, peristiwa itu berawal saat dirinya berniat mengembangkan jaringan internet mandiri di kampungnya.

Lalu, saat melihat iklan modem WiFi di Facebook di akun Facebook atas nama Puput Asegaf, Yusuf mengaku tertarik dengan harga yang ditawarkan sangat murah.

Tak berpikir panjang, Yusuf lalu menghubungi akun itu dan mengirim uang.

Setelah beberapa hari, dirinya menerima paket dari akun itu dan ternyata isinya bukan modem seperti yang dia pesan.

Tergiur harga murah

Dari pengalaman itu, Yusuf meminta warga untuk berhati-hati saat berbelanja online.

Namun demikian, dirinya belum berencana melaporkan kejadian itu ke polisi.

“Saya menyarankan kepada masyarakat untuk berhati-hati, dan lebih teliti. Jangan mudah percaya belanja online pada akun jual beli di media sosial.”

“Mungkin kalau lewat aplikasi (toko digital) lebih bisa dipercaya,” ujar Yusuf.

Sumber: tribunnews.com