Kategori
Politik

PA 212: Jangan Disalahkan Jika Ada yang Terpancing Menghakimi M. Kece

IDTODAY NEWS – Pihak Kepolisian diharapkan berlaku adil terhadap penganiaya M. Kece karena kasus penistaan agama sangat sensitif. Selain itu, jangan disalahkan jika ada yang terpancing menghakimi.

Demikian disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin menanggapi kabar M. Kece diduga dianiaya oleh Irjen Napoleon Bonaparte yang juga menjadi tahanan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Bareskrim Polri.

Menurut Novel, Kece dianggap masih beruntung karena masih hidup meskipun telah merasakan Bogeman dari Irjen Napoleon.

“Dalam hukum Islam untuk penista agama tidak ada tebusannya kecuali hukuman mati, maka Kece masih beruntung masih hidup,” ujar Novel kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (19/9).

Novel pun berharap, pihak Kepolisian berlaku dengan adil karena dipastikan ada sebab akibat atas penganiayaan di sel tersebut.

“Karena seharusnya Kece diisolasi dengan sel khusus, karena pasti akan menjadi sasaran para tahanan lain karena kasusnya sangat sensitif. Jadi jangan disalahkan kalau ada yang terpancing untuk menghakiminya,” pungkas Novel.

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

FPI Baru Disebut Bisa Jadi Parpol, Kekuatannya Dahsyat Jika..

IDTODAY NEWS – Ketua Presidium Alumni (PA) 212 Aminudin menilai Front Persaudaraan Islam (FPI) bisa menjadi sebuah partai politik atau parpol.

Menurutnya, kondisi itu terjadi lantaran FPI yang sebelumnya bisa menarik massa cukup besar.

“Saya pikir FPI yang baru ini bisa jadi parpol. Sebab, Front Pembela Islam juga kerap bersinggungan dengan politik,” beber Aminudin kepada GenPI.co di Jakarta, Sabtu (11/9).

Aminudin lantas beranggapan kalau partai politik makin menjamur menjelang pemilu, FPI pun sebenarnya bisa.

Akan tetapi, dia mengaku kecil kemungkinan FPI diperbolehkan menjadi parpol oleh Habib Rizieq Shihab (HRS).

Sebab, kata dia, HRS sedari dulu enggan berkeciumpung langsung dengan dunia politik lantaran statusnya sebagai ulama.

“HRS sudah banyak menerima pinangan parpol poros Islam. Namun, beliau tegas menolak karena sebagai ulama,” jelasnya.

Sementara itu, Aminudin merasa jika FPI benar bisa menjadi parpol, kekuatan politiknya akan sangat kuat.

Menurut dia, basis pendukung HRS pun sangat besar hingga bisa menggoyang Istana.

“Kalau saja HRS perintahkan acara 411 di Monas untuk menduduki Istana, saya yakin itu bisa terjadi,” imbuhnya.

Sumber: genpi.co

Kategori
Politik

PA 212 Yakin Habib Rizieq Tetap Punya Pengaruh Kuat di Pilpres 2024 Meski Sedang Ditahan

IDTODAY NEWS – Persaudaraan Alumni (PA) 212 meyakini bahwa meski raga Habib Rizieq Shihab (HRS) terkurung di balik jeruji besi, namun hal itu tak menghalangi pengaruhnya di Pilpres 2024.

Ketua PA 212, Aminudin sangat yakin bahwa HRS masih punya banyak simpatisan. Aminudin mengatakan, hal itu bisa dilihat dari kerumunan massa yang menghadiri sidang putusan hukum perkara HRS.

“Saya pikir HRS sangat karismatik, jadi, wajar bila pengikutnya setia. Kasus yang menjerat HRS pun dinilai zalim bagi mereka (pendukung HRS, red),” ujar Aminudin.

Aminudin juga menyoroti dugaan permainan politik dalam penangkapan HRS. Menurutnya ada pihak yang ketakutan dengan kekuatan HRS.

“Ya, banyak pandangan tentang kekuatan pengikut HRS. Jadi, partai politik pun banyak yang ingin meminang HRS,” tuturnya.

Ia pun meyakini bahwa kekuatan politik HRS tetap akan memengaruhi jumlah suara di Pilpres 2024 mendatang. Untuk itu, Aminudin mengatakan bahwa meski HRS ditahan, para pendukungnya tetap setia dan menunggu perintah.

“Meski Habib Rizieq Shihab ditahan, kekuatan memengaruhi politik akan tetap diperhitungkan pada 2024,” ujarnya.

Sumber: indozone.id

Kategori
Politik

FPI Baru Dideklarasikan, PA 212 Minta Pemerintah Tak Asal Bubarkan

IDTODAY NEWS – Ketua Presidium Alumni 212 (PA 212) Aminudin menyambut baik berdirinya Front Persaudaraan Islam (FPI). Menurutnya, FPI baru memiliki tujuan mulia kendati dipandang sebelah mata oleh pihak tertentu.

Aminudin menyebut Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dulunya mengakui Front Pembela Islam—yang resmi dibubarkan pemerintah pada akhir 2020 lalu.

“Pak Tito Karnavian pernah memuji FPI yang lama saat menjabat sebagai Kapolri dengan sebutan organisasi yang bagus dan toleran,” ujarnya, seperti dilansir dari GenPI.co, Kamis (9/9).

Lantas, Aminudin meyakini Front Persaudaraan Islam bakal dikenal baik oleh masyarakat.

Aminudin juga memberikan pesan kepada pemerintah. Dia meminta pemerintah tak membubarkan sebuah organisasi tanpa mengedepankan dialog.

“Sudah saatnya pemerintah jangan asal bubarkan ormas (FPI). Jadi, ketika ada masalah, bisa diselesaikan dengan dialog,” kata dia.

Sumber: jitunews.com

Kategori
Politik

Ajak Pendukung HRS Jihad, PA 212: Allah Akan Beri Kemenangan

IDTODAY NEWS – Persaudaraan Alumni atau PA 212 mengajak para pendukung Habib Rizieq Shihab (HRS) di seluruh Indonesia untuk melakukan jihad.

Ajakan tersebut disampaikan Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif lantaran pihaknya menilai HRS diperlakukan tidak adil oleh hukum di Indonesia.

Maka dari itu, Slamet mengajak agar para simpatisan HRS melanjutkan perjuangan dengan memberantas ketidakadilan.

Adapun perjuangan yang bisa dilakukan, kata Slamet Maarif, yakni dengan aktif di dunia media sosial.

“Kami dari PA 212 mengimbau kepada seluruh pecinta HRS, alumni 212 untuk segera bangun dan tegak berdiri lanjutkan perjuangan. Kita lanjutkan perjuangan untuk bisa menang di medsos,” kata Slamet dalam konferensi pers di Kawasan Matraman, Jakarta Timur, Senin 6 September 2021.

Hal itu disampaikan PA 212 agar temuan dari HRS Center terkait dugaan plagiarisme dalam vonis perkara tes usap palsu RS Ummi yang menjerat eks pentolan FPI itu bisa terus tersuarakan.

Slamet Maarif menyarankan agar para pejuang mengerahkan seluruh alat komunikasi yang dimiliki untuk melancarkan aksi jihad melawan kezaliman.

Jika hal itu dilakukan secara konsisten, menurut Slamet, maka kemenangan akan diberikan oleh Allah SWT.

“Gunakan jempol kita, gunakan HP kita, gunakan alat komunikasi kita untuk jihad lawan kezaliman dalam medsos. Insya Allah kalau istiqamah Allah akan memberikan kemenangan kita,” jelasnya.

Lebih lanjut, pihaknya juga mengajak agar para pimpinan pesantren hingga ormas Islam untuk senantiasa berdoa agar pihak-pihak yang melakukan kezaliman terhadap HRS dan para ulama dapat dimusnahkan dari bumi pertiwi ini.

“Ayo mulailah hari ini ajak umat ajak jamaah, ajak santri untuk tetap mengetuk pintu langit dengan banyak istigosah, berzikir di pondok, dan di majelis masing-masing agar Allah hancurkan orang-orang dan kelompok yang zalim kepada cucu Rasulullah dan kepada ulama-ulama kita,” ujarnya.

Sumber: terkini.id

Kategori
Politik

Tanggapi Pernyataan Wasekjen PA 212, Kapitra Ampera: Jokowi Itu Lebih Islami dari Mereka

IDTODAY NEWS – Politikus PDIP Kapitra Ampera angkat bicara menyusul pernyataan Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Ma’ruf Amin segera menghentikan kriminalisasi terhadap ulama.

Novel Bamukmin meyakini Allah SWT tidak akan menerima ibadah seseorang yang berbuat zalim kepada para ulama dan habaib.

Menanggapi omongan Novel tersebut, Kapitra Ampera menuding salah satu tokoh Front Persaudaraan Islam atau FPI versi baru itu selalu merasa paling benar.

“Ini orang yang selama ini salah, tetapi selalu mengeklaim kebenaran,” kata Kapitra saat dihubungi JPNN.com, Minggu (5/9).

Alumnus Universitas Muhammadiyah Jakarta itu meminta Novel tidak usah berbicara tentang ibadah seseorang yang dikaitkan dengan urusan hukum.

Terlebih lagi, kata dia, Novel sampai mendiskreditkan ibadah yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Maruf Amin.

“Jokowi itu lebih islami dari mereka. Kiai Maruf, itu ulama besar. Jangan merasa besar dan lebih hebat daripada orang lain,” tutur Kapitra.

Sebelumnya, Novel Bamukmin meminta politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Ma’ruf Amin segera menghentikan kriminalisasi terhadap ulama.

Novel meyakini Allah tak akan menerima ibadah seseorang yang berbuat zalim kepada para ulama dan habaib.

“Kapitra sebagai orang yang bersama rezim seharusnya mengingatkan presiden dan wapresnya untuk setop mengkriminalisasi ulama, karena semua ibadahnya percuma, tidak berguna sama sekali,” kata Novel kepada JPNN.com, Sabtu (4/9).

Novel menyatakan Kapitra sebagai praktisi hukum seharusnya bisa membedah perkara pidana yang menjerat Habib Rizieq Shihab.

Pemilik nama asli Novel Chaidir Hasan Bamukmin itu meyakini Habib Rizieq diadili bukan karena perkara pidana, melainkan akibat kepentingan politik.

“Inilah tanda akhir zaman, orang hukum tidak berbicara hukum, malah berbicara agama yang dia sendiri enggak paham,” ujar Novel.

Sumber: jpnn.com

Kategori
Politik

Sebut Abu Janda dan Ade Armando, PA 212: Indonesia Surga Bagi Penista Agama

IDTODAY NEWS – PA 212 sebut Indonesia surga bagi penista agama. Bahkan nama Abu Janda dan Ade Armando disebut-sebut Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin.

Dia menyoroti kasus penistaan agama di Tanah Air. Menurutnya, penista agama masih banyak berkeliaran dan belum ditangkap di Indonesia.

Ia menilai banyaknya penista agama yang belum ditangkap ini merupakan bentuk keanehan hukum.

Novel juga menyoroti sejumlah terduga penista agama yang justru mendapatkan kenaikan jabatan, baik di pemerintahan maupun mendapat aset negara.

Sebagai contoh, ia menyebut adanya penista agama yang menjadi gubernur sampai komisaris. Ia secara khusus menyinggung nama Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

“Ada yang jadi Gubernur NTT, komisaris, dan lainnya,” ujar Novel Bakmuin seperti dikutip Terkini.id — jaringan Suara.com, Sabtu (4/9/2021).

Atas dasar itu, Novel menyebut Indonesia adalah surga bagi para penista agama.

“Dengan begitu, Indonesia masih menjadi surga bagi para penista agama,” ucapnya.

Lebih lanjut Novel juga membeberkan nama-nama yang diduga telah menistakan agama. Sejumlah nama itu dianggap Novel sebagai penista agama, namun tetap tidak ditangkap.

Nama pertama yang diungkapkannya adalah Gus Muwafiq. Novel mengingatkan nama tersebut sudah menistakan agama Islam dengan mengolok-olok Nabi Muhammad.

Tak hanya itu, Novel juga menyebut nama lain seperti Sukmawati, Victor Laiskodat, Abu Janda, Denny Siregar, Guntur Romli, Imanuel Ebenaizer, dan Ade Armando.

Novel bahkan menyoroti tajam kasus Ade Armando. Ia mempertanyakan dosen Universitas Indonesia (UI) itu sudah dijadikan tersangka, namun masih bisa berkeliaran bebas.

“Yang sudah menjadi tersangka kok sampai hari ini Ade Armando masih berkeliaran bebas,” tegas Novel.

Sebelumnya, Novel juga menyatakan kegeramannya atas penangkapan Yahya Waloni oleh Bareskrim Polri. Untuk diketahui, Yahya Waloni ditangkap atas dugaan kasus penistaan agama.

Namun, Novel memberikan pembelaan jika Yahya Waloni tidak merendahkan agama apapun. Alih-alih menghina dan menista, menurutnya, penceramah berdarah Sulawesi tersebut sedang memperkuat iman para jamaahnya.

Novel lantar mengkritik negara dalam kasus itu. Penangkapan tersebut merupakan bukti negara salah kaprah memahami kepercayaan.

“Salah kaprah di negeri ini tentang mana yang menista, mana menjaga akidah,” kata Novel Bamukmin seperti dikutip dari Hops.id — jejaring media Suara.com.

Menurut Novel, Yahya Waloni merupakan mualaf yang memahami agama sebelumnya, yakni Kristen. Kini, kata dia, Yahya sedang mendalami ajaran baru yang telah dianutnya sejak 15 tahun lalu.

Sehingga, secara keilmuwan, pemuka agama yang berusia 50 tahun tersebut dirasa cukup mumpuni untuk menyampaikan kebenaran.

“Yahya Waloni itu paham akan agama sebelumnya dan akhirnya sadar menjadi mualaf lalu melakukan pendalaman tentang Islam,” katanya menegaskan.

Sumber: suara.com