Kategori
Politik

PBNU Lakukan Investagasi Terkait Viralnya Surat Pengurus Ranting NU Tolak Pembangunan Gereja di Malang

IDTODAY NEWS – Kabar adanya penolakan pembangunan gereja di Desa Sumberejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim) viral di media sosial. Pasalnya penolakan tersebut tertuang dalam sebuah surat yang mengatasnamakan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Desa Sumberejo.

Merespons hal tersebut Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi mengemukakan, pihaknya sudah melakukan investigasi.

“Sudah kita lakukan investigasi dan penelusuran ke lokasi,” katanya saat dihubungi Suara.com pada Jumat (10/3/2023).

Saat ditanya lebih jauh, Gus Fahrur, sapaannya, memastikan bahwa persoalan tersebut sudah diselesaikan dan dipastikan tidak ada penolakan.

“Hanya soal komunikasi saja dan sudah diselesaikan. Sudah clear,” ujarnya.

Selain itu, ia memastikan bahwa semuanya akan mengikuti peraturan yang berlaku.

“Semua akan patuh mengikuti peraturan yang berlaku,” ujarnya.

Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan beredarnya surat penolakan pembangunan Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW). Surat penolakan itu dibuat oleh Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) desa setempat.

Pada surat tersebut menyatakan bahwa PRNU Desa Sumberejo menolak pendirian rumah doa/gereja di RT 47 RW 14 Dusun Sumbersari, Desa Sumberejo. Penampakan surat tersebut diunggah oleh akun instagram @malangraya_info.

Dalam surat itu berisi sejumlah poin. Salah satunya soal penolakan pendirian gereja, dalam rangka menjaga kerukunan dan kenyamanan di lingkungan warga yang mayoritas beragama islam.

Pada poin pertama, pihaknya menyatakan menolak pendirian gereja di lokasi tersebut.

Pada poin kedua disebutkan agar Kepala Desa Sumberejo tidak memberikan rekomendasi pendirian rumah ibadah tersebut. Selanjutnya, surat tersebut juga meminta panitia pembangunan tak meneruskan pengerjaan.

Sementara pada poin keempat disebutkan penghentian pembangunan dilakukan demi keharmonisan, kenyamanan, dan keamanan bersama. Surat tersebut juga ditandatangani oleh beberapa pengurus ranting. Sontak saja, unggahan tersebut memicu respon dari warganet.

Sumber: suara.com

Kategori
Politik

Ketum PBNU Nilai Masuk Akal Usulan Penundaan Pemilu 2024

IDTODAY NEWS  – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf meminta diadakan dialog terkait usulan penundaan Pemilihan Umum 2024 mengingat beragam persoalan yang dihadapi Indonesia.

“Ada usulan penundaan pemilu dan saya rasa ini masuk akal mengingat berbagai persoalan yang muncul dan dihadapi bangsa ini,” kata dia di Pondok Pesantren Darussalam di Pinagar, Minggu (27/2), seperti dikutip dari Antara. Staquf tengah mengunjungi korban gempa Pasaman Barat yang terjadi pada Jumat pagi dengan magnitudo 6,2 skala richter.

“Nanti kita lihat apa saja yang perlu dilakukan untuk mengurangi beban bangsa ini,” kata dia.

Ia mengatakan saat ini banyak cobaan dan musibah terjadi tidak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia, mulai dari pandemi COVID-19, banjir, serta gempa bumi.

“Kunci hadapi harus luwes dan ulet, supaya bisa mengatasi beban yang ada,” kata dia.

Apalagi, menurutnya, saat ini pemerintah daerah terus menyesuaikan APBD karena persoalan bencana tidak terprediksi.

Rencana penundaan pemilu mendapat tentangan dari kelompok masyarakat sipil, salah satunya Perkumpulan untuk Pemilu dan Demorkasi (Perludem)

Anggota Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini khawatir masyarakat akan dipertontonkan dengan pelanggaran konstitusi secara berjamaah. Sebab, hukum akan menjadi instrumen untuk melegitimasi kekuasaan.

“Jadi, kita bukan lagi rule of law. Tapi sudah rule by law. Hukum menjadi instrumen kekuasan,” katanya.

Sumber: suaranasional.com

Kategori
Politik

Sindir Politikus yang Tak Kampanye Tapi Jadi DPR, Said Aqil: Disamping Uang, Dananya Juga Ada

IDTODAY NEWS – Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj menyindir sejumlah politikus yang tidak pernah kampanye, namun menjadi anggota DPR. Hal tersebut, ia sampaikan dalam video yang diunggah di akun YouTube NU Channel yang dilihat Minggu (19/9/2021).

“Politik yang masih jauh dari yang kita harapkan karena kita masih belajar. Ini Pak Faisal ini anggota DPR ini tapi belum mateng berpolitik, buktinya kalau supaya menang jadi anggota DPR, kampanye di dapil itu berhari-hari tapi ada orang jadi DPR nggak kampanye tuh, nggak tuh nggak kampanye, ya teman-teman Pak Mochtar lah. Beberapa pimpinan DPR, malah jadi pimpinan sekarang, ada yang jadi menteri juga. Nggak usah saya sebut namanya lah,” kata Said Aqil.

Said Aqil lantas menyinggung politikus yang harus bekerja keras turun ke dapil-dapil agar terpilih sebagai wakil rakyat. Ia pun menyebut politik di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan.

“Menang jadi anggota DPR nggak kampanye, nggak. Tahu-tahu jadi, udah mantap, udah mateng, punya teamwork. Di samping uangnya juga, dananya juga. Lah, kalau Pak Faisal waktu pemilihan umum ke NTB, ya Allah sampai meninggalkan keluarga berminggu-minggu itu, dan lain-lain semua anggota DPR teman kita bisa menang itu karena berminggu-minggu di dapil itu berdarah-darah, berkeringat-keringat,” ujar Said Aqil.

“Kalau ada orang yang jadi anggota DPR turun aja nggak pernah tuh, pidatonya aja nggak pernah, kok tahu-tahu jadi. Itu yang kita belum bisa terus terang saja, belum mateng, belum dewasa berpolitik kita begitu juga finansial kita yang masih jauh dari kita harapkan,” sambungnya.

Sumber: jitunews.com

Kategori
Politik

Said Aqil Singgung Politikus Tak Kampanye Bisa Jadi Anggota DPR

IDTODAY NEWS – Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj menyinggung sejumlah politikus yang tidak melakukan kampanye, tapi terpilih sebagai anggota DPR. Bahkan, kata Said Aqil, mereka sampai menjadi pimpinan DPR.

Pernyataan Said Aqil itu terekam dalam video yang diunggah di akun YouTube NU Channel seperti dilihat, Minggu (19/9/2021). Said Aqil awalnya meminta warga NU menjaga simbol-simbol dan budaya. Dia lalu berbicara mengenai politik.

“Politik yang masih jauh dari yang kita harapkan karena kita masih belajar. Ini Pak Faisal ini anggota DPR ini tapi belum mateng berpolitik, buktinya kalau supaya menang jadi anggota DPR, kampanye di dapil itu berhari-hari tapi ada orang jadi DPR nggak kampanye tuh, nggak tuh nggak kampanye, ya teman-teman Pak Mochtar lah. Beberapa pimpinan DPR, malah jadi pimpinan sekarang, ada yang jadi menteri juga. Nggak usah saya sebut namanya lah,” kata Said Aqil.

Said Aqil mengistilahkan mereka yang tidak kampanye tapi terpilih sebagai anggota DPR sebagai politikus yang matang. Dia lalu menyinggung politikus yang harus berhari-hari turun ke dapil agar terpilih sebagai wakil rakyat.

“Menang jadi anggota DPR nggak kampanye, nggak. Tahu-tahu jadi, udah mantap, udah mateng, punya teamwork. Di samping uangnya juga, dananya juga. Lah, kalau Pak Faisal waktu pemilihan umum ke NTB, ya Allah sampai meninggalkan keluarga berminggu-minggu itu, dan lain-lain semua anggota DPR teman kita bisa menang itu karena berminggu-minggu di dapil itu berdarah-darah, berkeringat-keringat,” ujar Said Aqil.

“Kalau ada orang yang jadi anggota DPR turun aja nggak pernah tuh, pidatonya aja nggak pernah, kok tahu-tahu jadi. Itu yang kita belum bisa terus terang saja, belum mateng, belum dewasa berpolitik kita begitu juga finansial kita yang masih jauh dari kita harapkan,” sambung Said Aqil.

Sumber: detik.com

Kategori
Politik

Tak Persoalkan Presiden 3 Periode, Said Aqil Dianggap Rizal Ramli Makin Ngasal

IDTODAY NEWS – Eks Menko Perekonomian Rizal Ramli menyoroti pernyataan Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj yang tak mempersoalkan amandemen tiga periode dengan dasar tak ada dalam ilmu Fiqih Islam.

“Mas Said Aqil makin lama makin ngasal,” cuitnya di akun Twitter @RamliRizal, dikutip Kamis (9/9).

Bagi Rizal Ramli, rezim Presiden Jokowi belum bisa menjalankan amanah dari rakyat. “Kalau memang amanah, rakyat sudah lebih sejahtera dan lebih makmur,” ujarnya.

Pria yang karib disapa RR itu lantas menyinggung utang negara yang kian menumpuk. Selain itu, wacana penambahan masa jabatan presiden juga diprotes.

“Utang tidak gali lobang, tutup jurang. Presiden 3 periode itu bertentangan dengan amanah reformasi dan demokratisasi!” tegasnya.

Sebelumnya, Said Aqil mengaku tak mempermasalahkan bila Presiden Jokowi menjabat tiga periode. Alasannya, hal itu tak bertentangan dengan fikih Islam.

“Bagi fikih Islam mau dua periode mau tiga periode yang penting adil, jujur, amanah, dan pro rakyat,” kata Said.

Sumber: jitunews.com

Kategori
Politik

PBNU dan MUI Kecam Keras Perusakan Masjid Ahmadiyah di Sintang Kalbar

IDTODAY NEWS – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) , Helmy Faishal Zaini mengecam keras perusakan masjid di Kalimantan Barat oleh sekolompok oknum. Kata Helmy, Indonesia adalah negara berlandaskan hukum dan bukanlah negara bar-bar yang mengedepankan aksi main hakim sendiri.

“Sehubungan dengan terjadi nya aksi perusakan sebuah Masjid Ahmadiyah di Kalimantan Barat. Kami mengecam keras segala aksi perusakan karena ini bertentangan dengan nilai agama,” ujar Helmy Faishal Zaini ketika dikonfirmasi, Minggu (5/9/2021).

Menurutnya, Indonesia adalah negara hukum. Oleh sebab itu, dia meminta masyarakat untuk menyelesaikan segala perbedaan yang ada ini dengan musyawarah untuk mufakat.

“Tidak kemudian main hakim sendiri, karena kita bukanlah negara bar-bar, tapi negara dengan koridor hukum dan perundang-undangan yang berlaku. Marilah kita hormati hukum dan UU yang ada,” jelas Helmy.

Dia juga meminta kepada semua pihak untuk tetap tenang, jangan terpancing upaya provokasi untuk memecah belah bangsa. PBNU mengajak masyarakat untuk senantiasa mengedepankan prasangka baik agar dapat membangun kebersamaan dengan baik.

“Mari terus membangun dialog antar umat beragama ataupun antar berbagai macam mazhab dan keyakinan agar senantiasa hidup dalam satu ikatan kekeluargaan dan kebangsaan sehingga kita bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan baik,” lanjut Helmy.

PBNU mendorong aparat keamanan untuk mengusut dan sekaligus menindak tegas segala oknum-oknum yang melakukan perusakan. Masyarakat juga selebihnya harus menghormati proses hukum yang berlaku sesuai perundang-undangan.

“Mari kita jaga terus persatuan dan kesatuan bangsa, bergandengan tangan untuk menata Indonesia kedepan lebih baik,” tandas Helmy.

Sementara itu, Ketua bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhammad Cholil Nafis juga mengecam keras perihal perusakan rumah ibadah di Kalimantan Barat tersebut.

Sumber: sindonews.com

Kategori
Politik

Sindir HNW, Ferdinand: Dia Sebar Opini Seolah NU Dukung Taliban

IDTODAY NEWS – Mantan politikus Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi unggahan politisi PKS Hidayat Nur Wahid yang membagikan artikel pemberitaan soal Nahdlatul Ulama (NU) dan kelompok Taliban di Afghanistan.

Ferdinand Hutahaean lewat cuitannya di Twitter, Kamis 26 Agustus 2021, menilai unggahan HNW itu merupakan pembentukan opini seolah NU mendukung Taliban.

“Orang ini jelas ingin membentuk opini ditengah publik terutama di akar rumput NU bahwa seolah NU bersahabat dengan taliban dan NU mendukung taliban,” cuit Ferdinand Hutahaean.

Menurut Ferdinand, hal itu kerap dilakukan para politisi PKS yang menurutnya selalu berseberangan dengan NU.

“Ini dilakukan oleh orang PKS yang selalu berseberangan dengan NU,” tuturnya.

Ia pun menegaskan bahwa unggahan HNW tersebut hanya sekadar kepalsuan agar kelompok Taliban diterima oleh warga NU.

Maka dari itu, Ferdinand Hutahaean mengimbau kepada warga NU untuk waspada dengan opini yang dibentuk oleh HNW tersebut.

“Maka ini sekedar kepalsuan agar taliban diterima akar rumput NU. Waspada,” tegasnya.

Dilihat dari unggahan Hidayat Nur Wahid tersebut, tampak ketua Majelis Syura PKS itu membagikan sebuah link artikel pemberitaan soal Taliban sowan ke PBNU.

Artikel pemberitaan yang dibagikan HNW lewat Twitter pribadinya itu dimuat situs media online Radar Bangsa pada 31 Juli 2019 silam.

“Delegasi Taliban Sowan PBNU Bahas Perdamaian di Afganistan,” tulis HNW.

Sumber: terkini.id