Kategori
Politik

Demokrat: SBY Telah Memimpin Negeri, Apakah Berikutnya Prabowo?

IDTODAY NEWS – Sinyal-sinyal kedekatan Partai Demokrat untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden, kian menuju nyata.

Setelah Demokrat menarik dukungan pada Anies Baswedan, tersiar kabar elite partai mercy menghadap Prabowo untuk membahas peluang koalisi.

Sebelum kabar itu terkonfirmasi, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) nampak duduk satu meja dan ramah kepada Prabowo Subianto, saat hadir dalam Peringatan HUT Ke-64 Pepabri di Jakarta, Selasa (12/9).

Sinyal kedekatan itu, tak dibantah Koordinator Jurubicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.

“Pak SBY telah mendapatkan kesempatannya memimpin negeri ini. Apakah ke depannya giliran Pak Prabowo?” ujar Herzaky kepada Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Selasa (12/9).

Hanya saja, Herzaky enggan menjawab gamblang seberapa besar peluang koalisi itu. Dia hanya berharap, pertemuan tokoh dapat membawa kebaikan bagi Indonesia.

“Kita berharap Indonesia yang lebih baik ke depannya,” pungkasnya.

Sumber : Rmol

Kategori
Politik

Fachri Bachmid: Capres-Cawapres Harus Hadir di Mimbar Akademik

IDTODAY NEWS – Calon presiden dan calon wakil presiden perlu dan wajib mengisi mimbar-mimbar akademik di kampus-kampus. Dengan begitu, fungsi kampus sebagai laboratorium pengetahuan serta intelektual dengan berhimpunnya para akademisi dapat memainkan peran-peran konstruktif dalam konsolidasi demokrasi.

Demikian pandangan pakar Hukum Tata Negara dan Konstitusi, Fahri Bachmid, saat mengisi kuliah umum di Auditorium Multikultural, Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama), Jawa Timur, Sabtu (9/9).

”Ke depan nanti para capres dan cawapres harus hadir di mimbar-mimbar akademik untuk mengeksplorasi gagasan, pikiran, serta visi misinya untuk membangun Indonesia lima tahun ke depan. Agar pandangan para capres itu dapat diperdebatkan secara terbuka dan terukur,” kata Fahri Bachmid dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/9).

Adapun materi yang disampaikan Fahri Bachmid bertajuk “Pemilu dan Kultur Konstitusionalisme, suatu Refleksi Negara Hukum”. Materi yang disampaikan mempunyai relevansi dengan momentum pelaksanaan Pemilu 2024.

Kuliah umum ini turut dihadiri oleh Ketua Yayasan PPLP PT PGRI Abdoel Bakar, Rektor Universitas Kanjuruhan Malang Sudi Dul Aji, Rektor Universitas Islam Madura Ahmad, seluruh dosen civitas akademika Universitas Kanjuruhan Malang, kepala desa se-Kabupaten Malang, dan mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang.

Sumber : Rmol

Kategori
Politik

Berharap Gabung ke Prabowo, Demokrat Jabar Tetap Fatsun Putusan DPP

IDTODAY NEWS – Partai Demokrat Jabar telah mengusulkan untuk bergabung mendukung bakal calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto. Namun, mereka tetap menunggu arahan DPP terkait koalisi di Pilpres 2024.

Ketua DPD Partai Demokrat Jabar, Anton Sukartono Surato mengatakan, masukan soal langkah politik untuk menatap Pemilu 2024 disampaikan pihaknya saat DPP memanggil seluruh DPD Demokrat se-Indonesia beberapa waktu lalu.

“Semua DPD sudah dikumpulkan dan usulan kami minta (gabung) ke Pak Prabowo. Tapi ada DPD lain minta ke Pak Ganjar,” ujar Anton usai peringatan HUT ke-22 Partai Demokrat di DPD Partai Demokrat Jabar, Sabtu (9/9).

Meski telah mengusulkan untuk merapat ke Prabowo, lanjut Anton, keputusan akhir soal arah koalisi berada di tangan Majelis Tinggi Partai (MTP). Sehingga pihaknya akan tetap menjalankan apapun yang menjadi instruksi DPP.

“Kita akan fatsun, tegak lurus. Mau di Pak Ganjar, Pak Prabowo, atau ada opsi baru yang muncul, kita enggak tahu, karena politik sangat dinamis. Tiba-tiba muncul Airlangga-AHY, Erick Thohir-AHY, atau RK-AHY, kita akan fatsun dan apapun akan kita laksanakan,” imbuhnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Sabtu (9/9).

Adapun puncak peringatan HUT ke-22 Partai Demokrat di DPD Demokrat Jabar diramaikan dengan kegiatan sosial berupa santunan bagi 100 anak yatim-piatu. Ini merupakan rangkaian HUT ke-22 yang diisi dengan berbagai kegiatan sejak 8-9 September 2023.

“Alhamdulillah terlaksana dengan baik. Minta doanya, semua ini kita lakukan agar Demokrat ada di hati rakyat dan di 2024 InsyaAllah Demokrat menjadi pemenang di Jawa Barat,” pungkas Anton.

Sumber : Rmol

Kategori
Politik

Kata Yenny Wahid, Ibunda Sinta Nuriyah Restui dan Doakan Prabowo

IDTODAY NEWS – Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid, tak sendirian saat menyambangi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di Jakarta Selatan, Rabu malam (6/9). Yenny turut didampingi sang ibunda, Sinta Nuriyah.

Disampaikan Yenny, sang ibunda mendoakan dan merestui Prabowo Subianto.

“Bukan cuma restu, didoakan lho,” kata Yenny sambil tersenyum, di sela perbincangannya bersama Prabowo dan Sinta di halaman rumah Kertanegara, Rabu malam (6/9), menjawab pertanyaan awak media soal restu Sinta ke Prabowo.

Namun ketika ditanya restu maupun doa apa yang dimaksud, Yenny enggan membeberkannya. Begitu pula dengan Sinta yang hanya menjawab dengan senyuman saat ditanya apakah putrinya itu cocok mendampingi Prabowo Subianto sebagai cawapres.

Toh, momen pertemuan ketiganya berlangsung hangat dan akrab. Bahkan terdengar, Sinta memanggil Menteri Pertahanan itu dengan sebutan akrab “Wowo”.

Usai pertemuan, Prabowo menyampaikan bahwa kunjungan Sinta ke rumahnya tidak direncanakan.

“Sore hari ini saya dapat kehormatan kunjungan Yenny Wahid, ternyata dadakan ibunya hadir. Tadi kita sebagaimana hubungan saya cukup lama dengan keluarga Gus Dur. Puluhan tahun, sejak saya remaja sekarang agak remaja hehehe,” ucap Prabowo.

Sumber : Rmol

Kategori
Politik

Disarankan Yenny Wahid Pilih Cawapres Muda, Prabowo: Cocok!

IDTODAY NEWS – Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid, menyarankan bakal capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto, untuk memilih bakal cawapres yang mendampinginya di Pilpres 2024 berasal dari kaum muda.

Saran itu disampaikan Yenny saat jumpa pers seusai menggelar pertemuan dengan Prabowo di Rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu malam (6/9).

“Untuk bacawapres, Pak Prabowo, saya berharap itu nanti menjadi representasi anak muda. Karena kita butuh itu. Anak-anak muda terwakili suaranya,” kata Yenny.

Yenny menyebutkan, siapapun kelak nantinya yang akan dipilih oleh Prabowo untuk mendampinginya di Pilpres 2024, diharapkan berasal dari kalangan anak muda.

“Pak Prabowo, siapapun cawapres yang dipilih mewakili anak muda. Kira-kira begitu ya Mas Bowo? Cocok enggak Mas Bowo?” tanya Yenny.

Menanggapi harapan Yenny, Prabowo mengaku sangat setuju dan merasa cocok dengan kriteria bakal cawapres dari kaula muda.

“Cocok,” timpal Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Prabowo lantas mengungkapkan nama-nama yang dinilainya muda dan masuk kriteria bakal cawapresnya.

“Erick (Thohir) muda, Gibran muda. Banyak yang muda. Ridwan Kamil oke,” demikian Prabowo.

Sumber : Rmol

Kategori
Politik

Soal Arah Dukungan Baru, Demokrat Jabar Condong ke Prabowo?

IDTODAY NEWS – Partai Demokrat bakal segera menentukan koalisi baru pascamencabut dukungannya kepada Anies Baswedan dan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Rencananya, seluruh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat tingkat provinsi bakal memenuhi panggilan DPP untuk membahas dan menentukan arah koalisi pada hari ini, Rabu (6/9).

“Besok (hari ini, red) seluruh DPD se-Indonesia dipanggil Ketum, kami akan sampaikan apakah gabung ke Ganjar, Prabowo, atau bikin koalisi baru. Koalisi baru juga ada dua, ada koalisinya Pak Sandiaga Uno, ada Erick Thohir,” ujar Ketua DPD Partai Demokrat Jabar, Anton Sukartono Surato, dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (5/9).

Dalam diskusi tersebut, terang Anton, Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan menghimpun berbagai masukan dan aspirasi dari seluruh DPD se-Indonesia. Hasil diskusi tersebut akan menjadi kesepakatan bersama dalam menentukan arah koalisi Demokrat untuk menatap kontestasi Pilpres 2024.

“Setelah diskusi bareng-bareng mana yang terbaik untuk bangsa dan negara, bukan untuk Partai Demokrat, itu yang kita pilih,” terang Anton.

Disinggung terkait keinginan Partai Demokrat Jabar, Anton mengaku telah melakukan survei dan menerima masukan serta aspirasi dari tingkat DPC se-Jawa Barat.

Ia mengungkapkan, dari 27 DPC, ada 9 yang mendorong Demokrat membuat poros baru. Kemudian, satu DPC meminta untuk bergabung dengan Ganjar Pranowo, sementara sisanya ke Prabowo Subianto.

“Dari hasil itu mungkin Jawa Barat maunya ke Prabowo, tapi kita lihat saja nanti gimana hasilnya. Kalau memang bagus, ya oke, intinya kita diskusikan semua,” pungkas Anton.

Sumber : Rmol

Kategori
Politik

Anies Gandeng Cak Imin, Prabowo dan Ganjar Bakal Ubah Strategi

IDTODAY NEWS – Kemunculan nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, sebagai bakal cawapres Anies Baswedan dinilai akan membuat Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo mengubah rencana terkait sosok pendamping mereka pada Pilpres 2024.

Dalam pandangan analis politik, Arifki Chaniago, perhitungan cawapres Prabowo dan Ganjar yang sebelumnya populer di beberapa lembaga survei kemungkinan berubah karena faktor wilayah dan basis politik.

“Cak Imin ini NU dan orang Jawa Timur. Nama-nama bakal cawapres Prabowo dan Ganjar yang tidak memiliki basis politik ini bakal tersingkir. Prabowo dan Ganjar tentu bakal mempertimbangkan cawapres yang tidak sekadar populer di survei dan punya logistik. Tetapi, cawapres yang mampu mengimbangi figur dan zona wilayah Cak Imin,” ujar Arifki kepada wartawan, Senin (4/9).

Karena itu, Direktur Eksekutif Aljabar Strategic ini menilai nama-nama seperti Yenny Wahid, Khofifah, dan Ridwan Kamil tentu bakal lebih dipertimbangkan sebagai cawapres Prabowo maupun Ganjar.

Sebab, tiga nama tersebut tidak hanya melengkapi kekurangan capres dari segi wilayah, namun juga pada tataran isu yang sudah dimiliki oleh pasangan Anies-Cak Imin.

Yenny Wahid dan Khofifah bakal mengimbangi sisi elektoral dan wilayah yang dipegang oleh Cak Imin. Sementara, Ridwan Kamil bakal dipertimbangkan oleh Ganjar jika ingin masuk ke Jawa Barat.

“Politik itu soal momentum dan kejutan. Cak Imin telah membuat kejutan dengan menjadi cawapres Anies. Seharusnya Prabowo dan Ganjar juga membuat kejutan dengan memilih sosok yang tepat sebagai cawapresnya. Jika memang ada kejutan, ini bakal merugikan bakal cawapres yang sudah berharap besar untuk menjadi cawapres Prabowo dan Ganjar,” tutup Arifki.

Sumber : Rmol