Kategori
Politik

Luhut Pastikan Pemerintah Mendukung Penuh Produksi Vaksin Baru Asal China

IDTODAY NEWS – Produk vaksin baru asal China untuk mencipta sistem kekebalan tubuh buatan akan dilakukan di Indonesia, yakni dengan berkerja sama dengan perusahaan dalam negeri.

Rencana ini, dipastikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, akan didukung penuh pemerintah.

Sebagai bentuk nyatanya, Luhut bersama dengan Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono dan Kepala Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM), Penny Kusumastuti Lukito, mengunjungi langsung PT Etana Biotechnologies asal Indonesia yang akan bekerjasama dengan perusahaan asal China Walvax Biotechnology, di Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa (7/9).

“Pemerintah, mendukung kerja sama strategis ini dan saya yakin BPOM dan Kemenkes juga akan mendukung penuh,” ujar LUhut dikutip melalui keterangan tertulis yang diterima Rabu dini hari (8/9).

Luhut juga menyatakan dukungan pemerintah kepada vaksin baru yang akan diproduksi dengan menjadi tempat uji klinis tahap 3 yang akan segera dilaksanakan oleh PT Etana.

“Saya harap, Indonesia akan melakukan leapfrog dengan adanya transfer teknologi vaksin mRNA, dan ke depan produk bioteknologi di Indonesia akan semakin berkembang dan kemandirian kesehatan Indonesia segera terwujud,” demikian Luhut.

Sumber: rmol.id

Kategori
Kesehatan

Pemalsu Sertifikat Vaksinasi Ditangkap, Anies: Lebih Mudah Mendapatkan Vaksin Daripada Memanipulasi Surat Vaksin

IDTODAY NEWS – Pasca Polda Metro Jaya menangkap dua orang terduga pelaku pembuat dan penjual sertifikat vaksin Covid-19, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat suara.

Ia mengimbau masyarakat Ibu Kota untuk tidak memanipulasi sertifikat vaksin COVID-19 karena akan ada sanksi tegas dari pihak berwajib.

“Ya, janganlah ini kan urusan kemanusiaan dan lebih mudah mendapatkan vaksin daripada memanipulasi surat vaksin,” kata Gubernur Anies saat meninjau layanan vaksinasi dosis ketiga di RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan, Sabtu.

Menurut dia, vaksinasi COVID-19 saat ini sangat mudah didapatkan tanpa harus mengeluarkan uang kepada pihak lain untuk mendapat sertifikat vaksin.

“Datang ke tempat vaksin di mana saja gratis dan mudah,” kata dia.

Anies juga mengajak masyarakat agar tidak mengurus surat vaksin secara ilegal. Karena pemerintah sudah menyediakan layanan vaksinasi yang terbuka setiap saat tanpa harus mengeluarkan uang.

“Biasanya mengurus itu karena repot, ini vaksinnya gampang. Ngapain mengurus surat yang aneh-aneh,” kataya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap dua orang terduga pelaku pemalsu dan penjual sertifikat palsu vaksinasi COVID-19 yang terkoneksi dengan aplikasi pedulilindungi.id, yakni berinisial HH (30) dan FH (23), melalui akun media sosial.

Sumber: fin.co.id

Kategori
Kesehatan

Sri Mulyani: Tahun Depan Dimulai Program Vaksin Berbayar

IDTODAY NEWS – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah bakal membuka opsi program vaksin berbayar alias vaksin mandiri pada 2022. Vaksinasi ini akan diprioritaskan bagi masyarakat mampu.

“Untuk mereka yang akan melakukan boosting, untuk vaksinasi mandiri juga akan dibuka ruangan tahun depan,” ujar Sri Mulyani dalam Rapat Badan Anggaran DPR bersama pemerintah, Rabu (25/8).

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, ada sekitar 27 juta orang yang direncanakan bakal mengikuti program vaksin berbayar tersebut.

Menurut Sri Mulyani, opsi vaksinasi berbayar ini bertujuan untuk membantu pemerintah dalam mencapai target kekebalan kelompok atau herd immunity.

Meski demikian, Sri Mulyani memastikan di tahun depan pemerintah masih akan tetap memberikan program vaksinasi gratis bagi 70 persen penduduk Indonesia atau sekitar 189 juta penduduk. Vaksinasi gratis ini juga akan diutamakan bagi penerima bantuan iuran (PBI) JKN.

“Dan dalam hal ini kelompok penduduk yaitu penerima PBI harus di-secure vaksinasinya,” ujar Sri Mulyani.

Adapun pada 2022, pemerintah akan mengalokasikan anggaran kesehatan senilai Rp 77,05 triliun. Sebanyak Rp 3 triliun di antaranya dialokasikan untuk vaksin.

Selain itu, pemerintah juga tetap akan menyiapkan dana Rp 6,5 triliun untuk mengantisipasi munculnya varian baru, seperti kasus varian Delta yang terjadi beberapa pekan lalu.

“Program vaksinasi tetap masih ada Rp 3 triliun dan antisipasi kalau sampai terjadi munculnya varian seperti delta kita juga memberikan antisipasi belanja sekitar Rp 6,5 triliun,” ujarnya.

Secara rinci, cakupan anggaran penanganan kesehatan di tahun depan terdiri dari testing, tracing, treatment sebesar Rp 4,5 triliun, perawatan pasien COVID-19 sebesar Rp 14,9 triliun untuk 250 ribu pasien dengan cost sharing BPJS.

Kemudian obat COVID-19 sebesar Rp 1 triliun untuk 4 juta paket, insentif tenaga kesehatan mencapai Rp 6,4 triliun, pengadaan vaksinasi Rp 38,44 triliun, dukungan vaksin pusat Rp 3 triliun dan antisipasi kesehatan lainnya Rp 6,5 triliun.

Sumber: kumparan.com

Kategori
Dunia

Waduh! 3.000 Kartu Vaksinasi Palsu Asal China Beredar di Amerika Serikat

IDTODAY NEWS – Pemerintah Amerika Serikat memberikan peringatan kepada masyarakat untuk tidak menggunakan sertifikat vaksin palsu, yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas.

Sertifikat vaksin palsu menjadi sorotan setelah Lembaga Perlindungan Budaya dan Perbatasan Amerika Serikat (CBP) di Anchorage menyita lebih dari 3.000 kartu vaksinasi COVID-19 palsu yang dikirim dari China.

Kartu-kartu itu mempunyai kualitas cetak yang rendah, tetapi sangat persis dengan sertifikat Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat yang diberikan kepada penerima vaksin, kata CBP melalui pernyataan.

Pengiriman yang tiba Alaska itu menyusul penyitaan serupa yang dilaporkan CBP pekan lalu di Memphis. Kartu-kartu palsu yang disita di Memphis juga berasal dari China.

“Mengamankan kartu-kartu ini dari jalanan dan dari tangan si penjual penting untuk keselamatan warga Amerika,” kata direktur area pelabuhan Area Port of Anchorage melalui pernyataan.

“Menjaga kesejahteraan sesama warga Alaska menjadi salah satu dari banyak dan beragam tanggung jawab yang dipikul CBP.”

Kartu-kartu palsu yang disita itu berada dalam proses pengiriman untuk tujuan di seluruh AS selain Alaska, kata asisten direktur area pelabuhan di Anchorarene, Kymberly Fernandez.

Ia menyebutkan bahwa penyelidikan masih berlangsung.

Bandara Internasional Ted Stevens Anchorage, tempat perusahaan FedEx memiliki pusat kegiatan internasional, berada di urutan keempat di dunia untuk operasi kargo.

Sumber: suara.com

Kategori
Peristiwa

Dugaan Human Eror, Warga Batam Meninggal Usai Disuntik Vaksin Dua Kali dalam Sehari

IDTODAY NEWS – Seorang warga asal Perumahan Bapede, Batam Center meninggal dunia usai menerima dua dosis vaksin Sinovac dalam satu waktu dalam vaksinasi yang digelar Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri pada Minggu (11/7/2021) lalu.

Warga yang diketahui bernama Hartijo (49) itu sempat dilarikan menjalani perawatan di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam, sebelum dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (28/7/2021).

“Dari hasil Swab terhadap Hartijo, almarhum juga dinyatakan positif Covid-19,” jelas Ketua RT 01, Ery Syahrial saat ditemui di rumah duka.

Sebagai pejabat di lingkungan setempat, ia diberi kepercayaan oleh keluarga untuk mempertanyakan mengenai human error dalam vaksinasi masal yang diselenggarakan oleh pihak Apindo Kepri.

Berdasarkan keterangan keluarga, almarhum sempat mengalami penurunan kesehatan setelah proses vaksinasi tersebut.

“Karena istri dan anak almarhum juga tidak bisa kita temui langsung. Mereka sedang Isolasi mandiri di rumah,” papar Ery.

Terkait proses vaksinasi tersebut, sebelum meninggal, almarhum Hartijo juga menceritakan proses vaksinasi terhadap dirinya kepada warga saat rapat persiapan Idul Adha yang dilaksanakan di Musala perumahan.

Dalam rapat tersebut, Ery juga mengakui bahwa Hartijo meminta izin undur diri karena tidak enak badan.

“Siangnya almarhum vaksin, malamnya ikut rapat bersama warga. Tapi undur diri duluan karena bilang gak enak badan,” ungkapnya.

Dalam pertemuan tersebut, Hartijo bahkan mengungkapkan bahwa saat menerima vaksin, penyelenggara bahkan mempertanyakan kenapa almarhum bisa mendapatkan dua dosis dalam waktu bersamaan.

Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan lain bagi keluarga almarhum, lantaran seharusnya hal ini menjadi tanggungjawab penyelenggara dan vaksinator.

Saat mendatangi lokasi vaksinasi massal, Hartijo dijelaskan seharusnya mendapat dosis pertama. Namun usai disuntik oleh salah satu vaksinator, Harjito justru diarahkan relawan menuju vaksinator lain untuk kembali vaksinasi hingga ia mendapat suntikan kedua.

“Jadi setelah disuntik pertama, almarhum duduk dan istirahat. Namun di saat itu ada relawan yang mengarahkan dia ke vaksinator lain dan dia disuntik lagi. Almarhum ini belum pernah mengetahui bagaimana prosedur vaksinasi sebenarnya,” jelasnya.

Usai peristiwa itu, kondisi kesehatan Hartijo juga semakin mengalami penurunan dimana pada tanggal 13 Juli sempat berkomunikasi dengan dokter yang kontaknya tertera di kartu vaksinasi namun tidak mendapat tanggapan.

Almarhum mengaku awalnya hanya mengalami asam lambung, namun kemudian semakin parah dan mengalami demam.

Sempat dirawat di rumah, almarhum kemudian dibawa oleh keluarga ke RSBK Batam pada Kamis (22/7/2021) lalu dengan kondisi menunjukkan gelaja Covid-19.

“Positif itu setelah hasil swab almarhum keluar tanggal 24 Juli. Di RSBK dia dikarantina di ruang khusus, hingga akhirnya meninggal kemarin dan dimakamkan secara prosedural Covid-19,” paparnya.

Pihak keluarga sendiri sebelumnya juga telah meminta penjelasan dari pihak penyelenggara mengenai prosedur vaksinasi yang didapatkan oleh almarhum.

Namun hingga saat ini, pihak Apindo Kepri belum memberikan penjelasan apapun, bahkan menyatakan bahwa kematian dan sakit yang dialami oleh almarhum murni dikarenakan Covid-19.

“Sampai saat ini kita tetap meminta penjelasan. Apabila masih belum mendapat tanggapan, nanti setelah Isoman istri almarhum sudah selesai, kami akan melaporkan hal ini ke pihak Kepolisian,” tegasnya.

Sumber: suara.com

Kategori
Daerah

Diduga 2 Kali Disuntik Vaksin dalam Sehari, Pria Batam Ini Meninggal

IDTODAY NEWS – Hartijo (49), warga perumahan Bapeda Batam Center, Kota Batam, Kepulauan Riau meninggal dunia diduga akibat menjalani suntik vaksinasi COVID-19 dua kali dalam satu hari.

Ia menerima suntik dosis vaksin pada Minggu, 11 Juli 2021 lalu, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Pihak keluarga menduga akibat suntik tersebut Hartijo mengalami sakit dan menjalani perawatan di rumah sakit sebelum dinyatakan meninggal.

Ketua RT01 RW014 Perumahan Bapeda, Erry Syahrial, menceritakan dari informasi yang diterima pihak keluarga, awalnya Hartijo antre dan kemudian mendapat suntik dosis vaksin pertama. Setelah itu relawan menyuruhnya ke meja vaksinator yang lain. Di sana ia pun mendapat dosis kedua.

“Malamnya yang bersangkutan tidak enak badan sambil mengaku tervaksin dua kali oleh petugas kepada warga,” kata Erry, saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (29/7).
Usai mengeluhkan ke warga ia langsung pulang, sehingga tidak jadi ikut agenda rapat di perumahan membahas rancangan agenda Idul Adha waktu itu.

Semenjak itu, kata Erry, kondisinya kian buruk sehingga berkonsultasi dengan dokter yang dialamatkan dalam surat vaksinasi. Seperti yang disampaikan dokter, jika ada keluhan silakan konsultasi ke dirinya.

Pada tanggal 15 Juli 2021 yang bersangkutan mengalami demam dan batuk, serta asam lambung naik. Namun pihak keluarga menyebut tidak ditanggapi oleh dokter tersebut. Sehingga yang bersangkutan dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam.
“Lima hari menjalani perawatan, ia dinyatakan meninggal dunia. Almarhum dinyatakan positif COVID-19 dan dimakamkan dengan protokol COVID-19, Kamis (29/7),” kata Erry.

Akibat kejadian tersebut Erry menyayangkan adanya petugas kurang teliti sehingga terjadi keteledoran yang menyebabkan terjadinya vaksin dua kali.

“Ditambah lagi keluhan tidak ada tanggapan, ini yang kita sayangkan,” sesalnya.

Saat ini, lanjut Erry, istri bersama keluarga almarhum sedang menjalani isolasi mandiri sehingga belum bisa diminta keterangan lebih rinci.

Secara terpisah, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam Rafki Rasyid, membatah yang bersangkutan meninggal usai divaksin dua kali. Menurutnya, yang bersangkutan terpapar COVID-19 dan telah menjalani perawatan di rumah sakit sudah empat hari belakangan.

“Tidak benar menurut saya, kalau beliau terpapar COVID-19. Meninggal setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit. Keluarga beliau juga terpapar COVID-19 menurut informasi yang saya dapatkan,” kata Rafki saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.

“Untuk mengetahui kronologis lengkap dapat menghubungi Ketua Apindo Kepri,” tambah dia.

Sumber: Kepripedia

Kategori
Peristiwa

Ibu 3 Anak Nekat Mencopet di Antrean Vaksin: Saya Tidak Punya Uang, Anak Saya Minta Makan

IDTODAY NEWS – Ibu tiga anak berinisial Js terus saja menangis di Polsek Sagulung.

Ia mengaku tak tahu lagi untuk mencari uang.

Anaknya di rumah yang meminta makan menjadi beban di pikirannya.

Ia diduga menjadi pelaku copet saat Vaksinasi Corona di Batam secara massal yang berlokasi di SP Plaza, Kecamatan Sagulung, Kepri, Rabu (28/7/2021).

Sesekali ia menyeka air mata yang membasahi pipinya.

Js mengaku sudah lama ditinggal suami.

Jadilah ia membesarkan tiga anaknya seorang diri.

Ia juga mengaku apa yang diperbuatnya salah.

“Saya kepepet, saya tidak punya uang, suami saya tidak ada. Saya memang salah, saya tidak tahu mau berbuat apalagi, saya tidak punya uang,” ucap Js kepada TribunBatam.id.

Saat Vaksinasi Corona di Batam yang berlokasi di SP Plaza itu, Js sudah mendapat dua unit ponsel milik warga Batam yang hendak divaksin.

Kondisinya saat itu memang padat orang.

Saat hendak bergegas pergi, ada seorang ibu yang berteriak.

Js yang panik mencoba lari. Ketika itu, banyak orang yang mengejarnya.

Kondisinya yang terkepung, membuatnya mudah untuk ditangkap massa.

“Saya tidak bisa lari, saya langsung tunduk,” kata Js.

Seorang wanita sebelumnya nekat mencopet di tengah orang ramai di lokasi vaksinasi di Sp Plaza, Sagulung, Batam, Rabu (28/7/2021).

Wanita berbaju hitam kerudung putih tersebut ketahuan nekat mencuri dompet dan dua unit HP milik warga yang sedang menunggu antrian vaksin.

Pelaku pencurian di lokasi orang ramai tersebut awal ketahuannya saat korban yang diketahui bernama Yani, teriak bahwa HP nya hilang.

Saat korban teriak, pelaku langsung kabur dari lokasi.

Hal tersebut membuat warga yang ramai langsung mengejar pelaku pelaku tersebut langsung dikepung warga.

Kurang lebih 200 meter dari lokasi antrian, pelaku diamankan warga.

Namun karena pelaku merupakan perempuan warga mengurungkan niatnya untuk melakukan pemukulan.

Polisi dan aparat lainnya yang sedang tugas di lokasi vaksinasi SP Plaza langsung bergegas lompat pagar untuk mengamankan pelaku.

Setelah pelaku diamankan, polisi langsung menggiring pelaku ke Polsek Sagulung, dan meminta kepada korban untuk membuat laporan.

Dari tangan pelaku Polisi mengamankan dua unit HP hasil curian.

Kanitreskrim Polsek Sagulung, Iptu Muharka, langsung menggiring pelaku ke Polsek Sagulung.

“Kami bawa dulu ya,” katanya.

Sumber: tribunnews.com