PKI Sudah Mati, Komandan Densus 99 Banser NU Sebut HTI Lebih Berbahaya

Komandan Densus 99 Banser NU, Muhammad Nuruzzaman (poskota)

IDTODAY NEWS – Komandan Densus 99 Banser NU, Muhammad Nuruzzaman menilai, tidak ada yang perlu ditakutkan dari komunisme. Sebab Ideologi komunis sudah tidak dipakai oleh negara-negara di dunia. Komunis telah mati, apalagi PKI.

“Di dunia ini sudah tidak ada lagi ideologi komunis dalam praktek kenegaraan. Tadi disebutkan hanya Quba dan Korea Utara. Cina saja sudah tidak lagi menggunakan konsep komunis dalam urusan Ekonomi mereka, ” ujar Nuruzzaman dikutip dari wawancara tv One di program Apa Kabar Indonesia, melalui chanel YouTube, Kamis (1/10).

Baca Juga  Isu 'Cucu Pendiri PKI Sumbar' Buat Heboh, Hasril Chaniago Akhirnya Minta Maaf ke Arteria Dahlan

Nuruzzaman mengatakan, ada pihak-pihak yang membenci pemerintah sehingga sengaja kembali memainkan isu PKI. Padahal menurut dia, jika arah kebijakan pemerintah jelas, tidak pro terhadap komunis atau PKI.

“Kalau kita mau lihat Indonesia arahnya komunis, kita lihat saja pemerintah dalam membuat kebijakan-kebijakan otoriter atau mengarah pada komunisme.” Jelas Nuruzzaman.

“Yang terjadi menurut saya sebaliknya, pemerintah ini arahnya jelas, kebijakan politiknya liberal. Jadi bertentangan dengan konsep komunis.” Sambung dia.

Baca Juga  5 Kali Habib Rizieq Dikabarkan Akan Pulang ke RI tapi Belum Terwujud

Dia menilai, orang-orang yang mengkhawatirkan kebangkitan PKI hanya sedang berhalusinasi. Menurut dia, justru yang saat ini paling berbahaya adalah ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

“Jadi menurut saya ini hanya orang yang berhalusinasi. Orang yang membenci pemerintah memanfaatkan peringatan tahunan G30S/PKI itu dijadikan konsumsi politik.” Katanya.

“Yang nyatanya mengancam negara kesatuan Indonesia itu yang nyata adalah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Itu. Yang secara terang terangan merong-rong pancasila menjadi syariat islamiah. Jadi bukan komunis. Komunis sudah tidak ada, sudah dibubarkan.” Pungkas Nuruzzaman.

Baca Juga  Prabowo Dilema, Tetap Jadi Anak Buah Jokowi Atau Keluar Koalisi Tanpa Disambut Pendukungnya

Sumber: fajar.co.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan