IDTODAY NEWS – Penanganan istimewa Presiden Tanzania John Magufuli untuk mengatasi pandemi virus corona telah menjadi sorotan global. Ketika Covid-19 merebak di Tanzania, Magufuli tidak membiarkan orang-orang tetap di rumah, sebaliknya rakyat malah diminta pergi ke gereja dan masjid untuk berdoa.

Dalam hal ini John Magufuli, mempertanyakan jumlah kasus Covid-19 di negaranya, dan meminta investigasi jika ditemukan ada “sabotase”. Dikutip dari kompas.com Negara yang berada di kawasan timur Afrika itu melaporkan 480 kasus dan 16 kematian karena virus corona, berdasarkan data Rabu (29/4/2020).

Baca Juga  Tegas, Khabib Nurmagomedov Pecundangi Presiden Prancis Macron

Magufuli yakin bahwa ancaman dari virus telah dilebih-lebihkan dan sebaliknya merupakan cara bagi pasukan yang tidak disebutkan namanya untuk menyabotase Tanzania dan ekonominya. Dikutip dari merdeka.com saat wabah melanda, Magufuli telah memecat pejabat kesehatan dan menolak untuk melakukan pembatasan aktivitas. Dia juga mengklaim putranya sembuh dari Covid dengan meminum campuran jahe dan limun.

“Ketika saya berkuasa, mereka mengatakan kami memiliki kasus virus Zika dan saya memecat orang yang mengumumkan. Sejak saya memecatnya lima tahun lalu, Tanzania belum memiliki kasus Zika,” kata Magufuli pada konferensi Jumat di ibu kota, Dodoma.

Seperti disadur dari tribunnews.com John Magufuli mengungkapkan, secara rahasia dia melakukan pemeriksaan pada sejumlah varietas binatang, buah-buahan, dan oli kendaraan. Hasilnya berdasar klaim sang presiden, sebuah pepaya, seekor kambing, dan seekor burung puyuh terinfeksi Covid-19, di mana Magufuli menyebut adanya “permainan kotor”.

“Berarti, ada kemungkinan terjadi kesalahan, atau reagen yang diimpor memiliki masalah. Bisa juga, si teknisi teledor,” tudingnya seperti dilansir AFP Minggu (3/5/2020).

Baca Juga  KNPI Desak Jokowi Tunda PON, atau Kematian akibat Covid-19 Terjadi dalam Jumlah Besar di Tanah Papua

Sumber: ketix.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan