Satgas IDI: Anies Ekspresikan Keterbatasan Atasi Corona

Foto: Anies Baswedan. (Andika Prasetia/detikcom).

IDTODAY NEWS – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai situasi selama pandemi ini sebagai kondisi ‘we don’t know what we don’t know’. Ketua Satgas COVID-19 IDI, Zubairi Djoerban menilai apa yang disampaikan Anies sebagai ekspresi dalam menghadapi pandemi memiliki keterbatasan.

“Jadi sebetulnya arti daripada ‘we dont know what we dont know’ itu adalah mengekspersikan bahwa kita mempunyai limitasi, mempunyai keterbatasan itu aja sih artinya, dan memang semua orang punya keterbatasan dan kalau terlalu overconfident itu tidak boleh,” kata Zubairi, saat dihubungi, Selasa (18/8/2020).

Zubairi pun mengungkap salah satu keterbatasan yakni terkait vaksin COVID-19. Menurutnya hingga kini pun tidak ada kejelasan terkait vaksin virus Corona tersebut kapan akan tercipta.

“Misalnya sekarang sebentar lagi ada vaksin, padahal ini masih uji klinik fase 3 bisa berhasil bisa gagal, artinya belum tentu kita akan produksi vaksin sekarang ini, nanti kalau terbukti berhasil baru, kalau gagal ya enggak, jadi kalau dalam vaksin kita nggak tau vaksin mana yang bakal berhasil, itu misalnya,” ucapnya.

“Kalau belajar dari data sekarang ini dengan segala upaya yang dilakukan pemerintah dan juga oleh Gubernur DKI itu tetap saja jumlah pasien masih meningkat, kedua jumlah pasien rawat inap makin banyak, jadi mulai ada rumah sakit yang mulai penuh, dari MIT juga buat prediksi, itu prediksi sebetulnya apakah kita bisa kira-kira. Prediksi MIT itu 400 ribu di bulan Oktober, semoga salah, itu tapi bagian dari kekhawatiran-kekhawatiran mengenai karena kita tidak tahu persis, Amerika yang kaya raya dan tahu semuanya pun itu sekarang 5 juta (kasus),” imbuhnya.

Baca Juga  Suara Dentuman Terdengar Lagi Senin Pagi, Warganet: Perbanyak Ibadah

Zubairi juga menyebut ekspresi ungkapan Anies itu menggambarkan sebagai pimpinan daerah punya keterbatasan untuk mengatasi COVID. Walau di sisi lain, menurutnya usaha yang dilakukan sudah maksimal.

“Cuma yang di sini itu saya kira maksudnya, one meaning is just expressing that we have limitation, memang gubernur punya keterbatasan untuk atasi COVID ini di Jakarta walaupun usahanya maksimal gitu. Jadi masih punya keterbatasan, bukan belum jelas, banyak hal mengenai COVID-19 sudah jelas tapi masih ada beberapa yang belum jelas,” ujarnya.

Anies sebelumnya menginstruksikan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi DKI menyempatkan diri membaca perkembangan pandemi virus Corona. Khususnya yang terkait dengan bidang masing-masing. Anies mengatakan saat ini sedang berada di situasi serba ketidaktahuan dalam menghadapi COVID-19. Situasi tersebut seperti masuk ke wilayah yang belum ada petanya.

Baca Juga  Nasdem Sebut Jaksa Agung Harusnya Juga ‘Terbakar’

“Bapak-Ibu sekalian, di hari-hari ke depan ini sebisa mungkin Bapak-Ibu menyempatkan membaca perkembangan terkait dengan pandemi yang relevan dengan bidang Bapak-Ibu. Di era modern ini, pandemi ini kejadiannya 100 tahunan,” ujar Anies dalam video yang disiarkan di channel YouTube Pemprov DKI Jakarta seperti dilihat detikcom, Selasa (18/8).

“Kita sekarang dalam situasi we don’t know what we don’t know, kita ini tidak tahu apa yang tidak kita ketahui. Jadi kalau perjalanan itu kita masuk ke kawasan yang belum ada petanya. Ini agak babat alas ini. Tapi tidak banyak yang sekarang itu mau mengungkapkan di publik, hampir semua mengatakan tahu apa yang harus dikerjakan, yang biasa mengatakan begitu analis-analis. Ini situasinya rumit, tidak sederhana,” ucapnya.

Sumber: detik.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan