Singapura Laporkan Lonjakan Kasus Corona dari Klaster Karaoke

Ilustrasi Singapura. (Terkini.id/Effendy Wongso)

IDTODAY NEWS – Singapura laporkan lonjakan kasus corona dari klaster karaoke. Melonjaknya penularan coronavirus disease 2019 yang disingkat Covid-19 tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga di negara tetangga sesama Asean, Singapura. Otoritas kesehatan di Negeri Patung Merlion itu melaporkan jumlah kasus virus corona lokal tertinggi dalam 10 bulan pada Rabu 14 Juli 2021 lalu.

Kondisi ini terjadi setelah ditemukannya kasus corona di tengah staf pekerja dan pengunjung karaoke KTV.

Menurut Kementerian Kesehatan Singapura, dari 56 infeksi komunitas baru, 42 terkait dengan klaster KTV.

Seperti dikutip dari Reuters, Jumat 16 Juli 2021, Kementerian Kesehatan telah menyelidiki infeksi penularan di antara pramuria asal Vietnam yang sering mengunjungi lounge atau klub KTV.

Selain itu, kementerian juga telah menawarkan tes Covid-19 gratis kepada siapapun yang berpotensi terpapar.

Media lokal di Singapura melaporkan, seperti dilansir dari kontan.co.id, Jumat 16 Juli 2021, kasus pertama yang diketahui adalah seorang wanita Vietnam yang mencari bantuan medis pada Minggu 11 Juli 2021 lalu.

Singapura sendiri belum membuka kembali lounge dan klub KTV. Pasalnya, pihak berwenang mengatakan tempat-tempat seperti itu merupakan basis penyebaran virus corona. Seperti diketahui, selain sebagai tempat karaoke, KTV juga beroperasi sebagai gerai makanan dan minuman.

Baca Juga  500 Keluarga Korban Covid-19 di Italia Gugat PM, Menkes, dan Presiden Lombardy Rp 2,2 Triliun

Polisi Singapura mengatakan dalam sebuah pernyataan, mereka telah menangkap 20 wanita pada Rabu 14 Juli 2021 malam, di antaranya warga Korea Selatan, Malaysia, Thailand, dan Vietnam lantaran diduga melakukan aktivitas di ruang tunggu KTV.

“Polisi juga berencana untuk meningkatkan pemeriksaan dan penegakan pada kegiatan tersebut,” demikian pernyataan itu.

Menteri Kesehatan Ong Ye Kung sebelumnya memperingatkan, polisi akan mengambil tindakan tegas terhadap pelanggar protokol kesehatan di Singapura.

“Setiap gerai yang menyediakan layanan pramuria, permainan dadu (judi), dan semua kontak yang sangat dekat ini, tidak pernah diizinkan,” tegasnya kepada media lokal Singapura CNA.

Baca Juga  Usai Hagia Sophia, Erdogan Ubah Gereja Chora Jadi Masjid

“Jadi untuk hal ini sekarang terjadi telah meresahkan (dan) mengecewakan,” imbuh Ong.

Ong mengatakan tidak ada rencana untuk mencabut pembatasan yang baru-baru ini dilonggarkan lantaran munculnya klaster tersebut.

Singapura sendiri telah menangani sebagian besar wabah virus corona dengan cepat dan memberlakukan pembatasan sejak Mei 2021 lalu, yang bertujuan memperlambat penyebaran varian Delta.

Singapura juga menargetkan untuk menyelesaikan vaksinasi dua pertiga dari populasinya pada 9 Agustus 2021.

Sumber: terkini.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan