IDTODAY NEWS – Pejabat tinggi di pemerintahan Joko Widodo yang mengirim pesan kepada tokoh nasional Rizal Ramli disarankan untuk mundur dari jabatannya.

Begitu saran yang disampaikan pakar politik dan hukum Universitas Nasional (Unas) Saiful Anam menanggapi adanya pejabat tinggi yang berkirim pesan ke Rizal Ramli yang dianggap tidak elok.

“Sangat tidak pantas bagi pejabat yang mengirim pesan kepada Rizal Ramli dengan menuduh menambah buruk keadaan dan kebencian. Saya kira sangat tidak elok bagi pejabat tersebut dengan menuduh yang bukan-bukan kepada Rizal Ramli,” ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (18/7).

Menurut Saiful, pejabat tinggi tersebut tidak siap menjadi pejabat karena dengan ucapannya kepada Rizal Ramli mengindikasikan tidak siap untuk dikritik.

“Sehingga mestinya kalau tidak ingin dikritik jangan menjadi pejabat,” kata Saiful.

Karena sambung Saiful, Rizal Ramli menurutnya tidak membenci orang perorangan. Akan tetapi, lebih kepada mengkritik kebijakan yang diambil pemerintah.

“Sehingga menurut saya masih dalam batas-batas etika dalam menyampaikan pendapat. Kalau kemudian merasa tersinggung, maka sebaiknya jangan jadi pejabat, karena sejatinya seorang pejabat harus siap dikritik,” pungkas Saiful.

Baca Juga  Sindir Pemerintahan Jokowi, Rizal Ramli : Zaman Pak Harto Aja Gak Segitu Gendengnya Kalau Ngibul Tuh

Seorang pejabat tinggi negara mengirimkan sebuah pesan kepada ekonom senior DR. Rizal Ramli.

Di dalam pesannya itu, sang pejabat mengakui betapa tidak mudah menangani varian Delta dari SARS Cov-2 yang menyebabkan Covid-19.

“Agar Anda tahu, sangat sulit mengatasi Delta variant. Belum ada negara yang mampu mengatasi secara total varian Delta ini,” tulis sang pejabat tinggi negara dalam pesannya kepada Rizal Ramli.

Baca Juga  Gibran Persilakan KPK Konfirmasi ke PT Sritex

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan