IDTODAY NEWS – Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bakal menjadikan kritik ekonom senior Faisal Basri terkait suntikan modal BUMN sebagai bahan evaluasi.

“Saya rasa di era demokrasi seperti ini yang namanya saran atau kritik adalah hal yang lumrah, era demokrasi, dan tentu masukan dari bang Faisal Basri ini juga bisa menjadi bahan evaluasi kami,” katanya di akun Instagram @erickthohir, dikutip Rabu (21/7).

Baca Juga  Panas! Andre Rosiade Minta Jokowi Copot Ahok usai Bongkar Borok Pertamina, Ini Alasannya

Sebagaimana diketahui, pemerintah memberi suntikan modal Rp106 triliun bagi perusahaan BUMN untuk 2021 dan 2022.

Menurut Erick, perusahaan pelat merah terus berupaya melakukan aksi korporasi agar bisa menambah pendapatan di luar pajak kepada negara, terlebih di masa pandemi Covid-19 saat ini.

“BUMN melakukan transformasi agar tetap bisa melakukan aksi korporasi, karena negara perlu tambahan income selain pajak terutama pada saat-saat covid seperti ini,” lanjutnya.

Baca Juga  Gak Tanggung-tanggung, BUMN Gaspol Utang Luar Negeri Hingga Naik 25,5 Persen Di Saat Pertumbuhan Ekonomi Minus 5,3 Persen

Selain itu, Erick memastikan BUMN tetap melakukan kewajiban pelayanan publik atau public service obligation (PSO).

“Yang tidak kalah penting, kami terus memastikan PSO atau pelayanan publik, hal ini yang membedakan BUMN dengan swasta,” tandasnya.

Sumber: jitunews.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan