Massa GEBRAK Bongkar Paksa Kawat Berduri di Gerbang DPR RI, Pasang Spanduk Raksasa

Massa Aksi dari GEBRAK mencoba membongkar paksa kawat berduri yang berada di depan Gedung DPR Jakarta pada Selasa (14/3/2023). [Suara.com/Rakha]

IDTODAY NEWS – Massa aksi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) membongkar paksa kawat berduri yang terpasang di gerbang Gedung DPR RI, Jakarta Selatan.

Pantauan Suara.com, Selasa (14/3/2023), massa terpantau tiba di gerbang DPR sekitar pukul 11.40 WIB. Massa awalnya melakukan long march dari arah Senayan menuju titik kumpul aksi.

Massa tampak membawa atribut aksi berupa bendra, spanduk hingga poster-poster. Terlihat pula ada beberapa peserta aksi yang melakukan long march dengan cara mendorong sepeda motor. Di lokasi, saat ini terpantau ada tiga mobil komando.

Setiba di gerbang DPR, massa langsung membongkar paksa kawat berduri. Proses pembongkaran kawat berduri itu kira-kira memakan waktu sekitar 10 menit.

Usai kawat berduri berhasil dicopot, peserta aksi bersorak sambil bertepuk tangan. Selepasnya, massa memang spanduk raksasa di gerbang DPR bertuliskan ‘Cabut Perppu Tipu-tipu’.

Barisan di lokasi terpantau sekitar 200 keter mengular di Jalan Gatot Subroto. Arus lalu lintas di depan Gedung DPR RI saat ini sudah dilakukan rekayasa.

Para pengendara pun dialihkan melintas di jalur Bus TransJakarta. Kepadatan kendaraan terjadi dari arah Senayan di Jalan Gatot Subroto menuju arah Palmerah, Jakarta Barat.

Baca Juga  Banggar DPR RI: Sri Mulyani Pelit!

Rapat Paripurna

Untuk diketahui, GEBRAK menggelar aksi unjuk rasa di gerbang DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (14/3/2023). Aksi tersebut bertepatan dengan rapat paripurna pembukaan masa sidang 2022-2023 DPR RI.

Pantauan Suara.com sebelumnya, cuaca sedang turun hujan. Beberapa peserta aksi sudah berkumpul di lokasi.

Di lokasi, saat ini sudah disiagakan kawat berduri tepat di sepanjang gerbang DPR RI. Beberapa aparat kepolisian dan Brimob menyebar untuk melakukan penjagaan.

Baca Juga  Fraksi PDIP: Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Cuma Klaim, Tak Sesuai Situasi yang Dirasakan Rakyat dan Bisa Menyesatkan!

Sumber: suara.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan