IDTODAY NEWS – Perang skala besar yang dilancarkan Azerbaijan dengan dukungan langsung oleh sekutunya Turki, ditambah dengan pejuang dari kelompok teroris asing serta jihadis, menambahkan dimensi lain pada situasi yang sudah mengerikan.

Berbicara pada pertemuan Dewan Menteri OSCE ke-27, Menteri Luar Negeri Armenia, Ara Ayvazian memaparkan pelanggaran-pelanggaran yang telah dibuat pihak Azerbaijan, semakin menimbulkan penderitaan Armenia yang sudah terpojok dalam kekalahan.

Baca Juga  Rayakan Kudeta Militer, Oposisi Guinea Senang Tak Ada Lagi Konstitusi Masa Jabatan Presiden Tiga Periode

Azerbaijan disebut telah melanggar kewajiban internasional mereka. Selama 44 hari perang berlangsung yang dimulai pada 27 September, pihak Azerbaijan telah melakukan pelanggaran berat, salah satunya terhadap hukum dan adat istiadat yang berlaku dalam konflik bersenjata, penargetan yang disengaja terhadap penduduk sipil dan infrastruktur kritis, eksekusi, perlakuan tidak manusiawi terhadap tawanan perang dan tawanan sipil, pemenggalan kepala, dan juga mutilasi.

Atas segala tindakan yang banyak menjatuhkan dan merugikan pihak Armenia, maka upaya federasi Rusia dan keterlibatan pribadi Presiden Vladimir Putin dalam mendirikan gencatan senjata untuk menghentikan perang,dianggap sudah tepat, menurut Ayvazian. Apalagi, Rusia juga menyediakan pasukan penjaga perdamaian di lapangan.

“Kami juga berterima kasih kepada Prancis dan Amerika Serikat atas upaya dan keterlibatan mereka untuk mencapai gencatan senjata,” ujar Ayvazian, seperti dikutip dari News Arm, Jumat (4/12).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan