Aung San Suu Kyi Ditangkap, Begini Kondisi Terkini Myanmar

Massa pendukung militer Myanmar berunjuk rasa pada 30 Januari 2021 di kantor kedubes asing di Yangon (Foto: Reuters)

IDTODAY NEWS – Kondisi di Myanmar semakin tak menentu setelah penangkapan Aung San Suu Kyi serta pimpinan partai berkuasa, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), menjelang sidang parlemen, Senin (1/2/2021).

Saksi mata mengatakan kepada Reuters, tentara Myanmar dikerahkan di luar Balai Kota Yangon.

Sementara itu stasiun televisi pemerintah MRTV menyatakan melalui akun Facebook, mereka tidak bisa melakukan siaran karena masalah teknis.

Saluran telepon ke Ibu Kota Myanmar, Naypyitaw, juga terputus sejak Senin dini hari.

Sejauh ini belum ada keterangan resmi yang disampaikan militer atau pihak terkait lainnya.

Baca Juga  PCINU China Luruskan Kabar Penghancuran Ribuan Masjid Di Xinjiang

Suu Kyi, Presiden Win Myint, serta para politisi lainnya ditangkap dalam penggerebekan terpisah pada Senin dini hari.

Seorang anggota parlemen NLD yang meminta identitasnya tidak disebutkan mengatakan, salah satu dari yang ditahan adalah Han Thar Myint, anggota komite eksekutif pusat partai.

Partai Suu Kyi menang telak dalam dua kali yakni pada 2015 dan 2020. Perempuan 75 tahun yang sempat menjalani tahanan rumah selama puluhan tahun itu pun didapuk menjadi pemimpin pemerintahan sipil yang membuat namanya semakin meroket.

Baca Juga  Buntut Kudeta Militer, Presiden AS Joe Biden Ancam Keluarkan Sanksi Untuk Myanmar

Namun citra itu tercoreng terkait pembantaian muslim Rohingya di Rakhine yang memicu eksodusnya ratusan ribu orang ke Bangladesh.

Penangkapan Suu Kyi di luar dugaan karena militer pada akhir pekan menyatakan akan melindungi dan mematuhi konstitusi serta bertindak sesuai hukum.

“Akan melakukan segala kemungkinan untuk mematuhi norma demokrasi pemilu yang bebas dan adil, sebagaimana ditetapkan Konstitusi 2008, perdamaian abadi, dan kesejahteraan dan kemakmuran yang inklusif bagi rakyat Myanmar,” bunyi pernyataan yang di-posting di Facebook.

Padahal sebelum itu militer menegaskan akan merespons dengan tindakan tegas jika tuntutan mereka soal penyelidikan kecurangan pemilu tak ditanggapi. Pernyataan itu memicu spekulasi kuat potensi kudeta militer.

Baca Juga  Demokrasi Berjalan Baik Dan Solid, Indonesia Tidak Bisa Seperti Myanmar

Komisi pemilihan umum Myanmar membantah tuduhan militer soal kecurangan dengan menegaskan tidak ada kesalahan masif yang memengaruhi hasil penghitungan suara.

Sesuai UU Myanmar, militer diberi jatah 25 persen kursi parlemen serta menduduki tiga posisi menteri di kabinet Suu Kyi.

Baca Juga: Situasi Myanmar Memanas, Militer Ingatkan Kedubes Asing Tak Bikin Asumsi Sembarangan

Sumber: inews.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan