Kategori
Politik

Teddy Gusnaidi: Elu yang Malas dan Bodoh, Kok Jokowi Disalahkan?

IDTODAY NEWS – Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi ikut memberikan penilaian atas satu tahun masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo di periode keduanya.

Menurutnya, untuk mengukur keberhasilan Presiden Jokowi sangat mudah. Cukup melihat kondisi ekonomi Indonesia, yang menurutnya tetap bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19.

“Setahun Jokowi, apa penilaiannya? Ya simpel aja.. selain ekonomi masih bisa berjalan stabil ditengah pandemi sedahsyat ini juga proses perbaikan akibat kerusakan yang diwariskan ke Jokowi terus berjalan dengan baik,” tulisnya di akun Twitter miliknya, Kamis (22/10/2020).

Menurut Teddy, kondisi ekonomi Indonesia yang saat ini mengalami penurunan adalah hal yang wajar. Terlebih, semua negara mengalami hal yang sama akibat dampak wabah Covid-19.

“Kehidupan ekonomi orang naik turun itu hal yang biasa. Yang gak biasa itu adalah orang yang malas, hidupnya gak berkembang dari sebelum Jokowi menjadi Presiden sampai detik ini, tapi yang disalahkan Jokowi..,” sebutnya.

“Elu yang malas dan bodoh, kok Jokowi yang disalahkan? #SakitJiwa,” pungkas Teddy.

Sumber: fajar.co.id

Kategori
Daerah Peristiwa

Tangan Diikat dan Mulut Dilakban saat Dibakar, Ketua Iwapi Wonogiri Ungkap Sosok Yulia

IDTODAY NEWS – Kematian Yulia menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat. Terlebih, istri dokter spesialis itu meninggal dengan cara tragis.

Yulia ditemukan meninggal di dalam mobil Daihatsu Xenia nopol AD 1526 EA yang terbakar di Cendana Baru, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo.

Yulia dibakar bersama mobilnya. Pengusaha yang tergabung dalam Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Wonogiri itu, meninggal dalam kondisi tangan terikat dan mulut dilakban di jok mobil belakang.

Ketua Iwapi Wonogiri Tabitha Danar Rahmanto mengaku syok mendengar kabar anggotanya dibakar di mobil.

Padahal belum lama ini, kata Tabitha Danar, Yulia hadir dalam acara Iwapi Wonogiri.

“Seminggu yang lalu almarhumah juga hadir dalam acara Iwapi. Itu acara pertama sejak pandemi. Kangen-kangenan,” kata istri mantan bupati Wonogiri Danar Rahmanto ini melalui sambungan telepon, Rabu (21/10).

Menurut Tabitha, Yulia merupakan istri seorang dokter spesialis syaraf di Wonogiri. Yulia dikenal sebagai pribadi yang supel dan sederhana.

“Penampilannya biasa saja, tidak glamor. Sederhana. Kami juga kaget katanya korban perampokan, karena tidak pakai perhiasan yang mencolok begitu,” ujar dia.

Tabitha menyebut, Yulia merupakan pengusaha rumah makan dan peternakan ayam di Wonogiri. Iwapi turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya Yulia.

Terpisah, Plt Direktur RSUD dr Soediran Mangun Soemarso Wonogiri Setyarini membenarkan bahwa Yulia merupakan istri dr Achmad Yani, Sp.S.

Ahmad Yani adalah seorang dokter spesialis syaraf yang bertugas di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.

“Iya benar, istri dokter Yani. Ini teman-teman akan melayat,” kata Setyarini melalui sambungan telepon.

Sumber: fajar.co.id

Kategori
Politik

Rocky Gerung: Bayangkan jika Habib Rizieq Turun di Bandara, Dijemput oleh Gatot dan Anies Baswedan

IDTODAY NEWS – Pengamat Politik Rocky Gerung menilai, Habib Rizieq Shihab (HRS) punya pengikut yang banyak di Indonesia. Dan itu merupakan fakta politik yang tidak bisa dipungkiri.

Eks pengajar di Universitas Indonesia (UI) ini bilang, Rizieq Shihab semakin ditolak untuk kembali ke Indonesia, maka semakin dimuliakan oleh pengikutnya. Dan itu terjadi natural sekali.

“Di dalam psikologi politik, Habib Rizieq itu semakin diumpetin semakin, sebut saja glorifikasi, berlangsung natural sekali. Orang itu dianggap oleh pengikutnya, ditunggu sebagai masengger of truch.” Ucap Rocky Gerung dikutip dari Chanel YouTubenya, Rocky Gerung Official, Kamis (22/10).

Rocky mengatakan, fenomena HRS ini yang harus disadari oleh pemerintah. Bahwa semakin Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu disingkirkan, semakin orang menumpuk energi untuk membawanya pulang.

“Jadi penguasa mesti baca itu dalam keadaan Indonesia mengalami turbulensi,” ucap Rocky Gerung.

Rocky melanjutkan, Presiden Jokowi sejak awal telah membangun politik pecah bela. Dia muncul dengan politik yang membela keakraban sosial. Dengan sinyal pertama soal klaim ‘kami pancasila.’

“Dengan sinyal pertama bahwa kami pancasila maka dengan sendirinya akan timbul persepsi bahwa HRS itu anti pancasila.” Beber Rocky.

Dia menilai, seluruh parameter pemerintah yang dipakai dan dipasangkan pada HRS itu, justru berbalik menjadi ukuran para rezim ini.

“Lebih pancasilais mana HRS yang berupaya hasilkan keadilan sosial, dengan presiden Jokowi yang menghasilkan UU Omnibus Law yang tidak pro pada rakyat.” Katanya.

Rocky menilai, pemerintah tidak bisa menghadirkan keharmonisan sosial dan keadilan. Menurutnya pemerintah lebih bijak, jika hadir dan terlibat untuk kepulangan HRS. Atau menjemputnya.

“Pemerintah sampai sekarang ngga tau dia mau ucapin apa soal HRS.” Kata Rocky.

“Bayangkan HRS itu turun di bandara, dijemput oleh Gatot. Dijemput oleh Anies Baswedan kan itu seluruh konstruksi persaingan politik itu berubah. Saya cuma bayangkan itu sebagai kondisionalitas.” Sambung Riocky.

“Nah pemerintah harus menguji itu kalau dia cukup kuat, dia harus mengambil keputusan bahwa HRS harus bahkan dijemput. karena ga ada problem lagi dengan pemerintah Arab Saudi.” Pungkas dia.

Sumber: fajar.co.id

Kategori
Politik

Jokowi Kritik Komunikasi Publik Menterinya, Gus Ulil: Bertemu Bebek saat Aksi Protes Itu Teramat Buruk

IDTODAY NEWS – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur para menterinya karena komunikasi publik yang buruk. Akibatnya, UU Omnnibus Law Cipta Kerja jadi kontroversi di tengah masyarakat.

Hal tersebut diakui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Menurutnya, ada banyak masukan terkait dengan omnibus law UU Cipta Kerja tersebut.

“Khusus omnibus Cipta Kerja, memang ada masukan dari banyak pihak. Kami semua ditegur presiden, komunikasi publik kami sungguh sangat jelek,” ujar Moeldoko, Rabu (21/10).

Moeldoko menyebut, karena komunikasi publik yang buruk itulah UU Cipta Kerja mendapat penolakan dari masyarakat luas.

Cendekiawan Nahdatul Ulama (NU), Ulil Abshar Abdallah, menilai, komunikasi Presiden Jokowi ke masyarakat juga buruk. Hal itu terlihat ketika dia mengunjungi peternakan bebek di Kalimantan.

Kunjungan itu dilakukan Jokowi tepat di mana hari pertama Buruh dan Mahasiswa melakukan demonstrasi tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja awal Oktober lalu di depan Istana Negara, Jakarta.

“Pak Jokowi, nyuwun sewu, njenengan pergi ke Kalteng dan bertemu bebek di sana pada saat buruh dan mahasiswa protes di Ibu Kota, itu juga komunikasi yang buruk.” Ucap Ulil Abshar Abdallah, di twitternya, Kamis (22/10).

Ulil bilang, bahkan sikap Jokowi tersebut sangat buruk. Seolah bebek dianggap lebih berharga ketimbang buruh yang melakukan demonstrasi.

“Teramat buruk malahan, menurut saya. Apakah bebek lebih berharga ketimbang buruh?” cetus pria yang biasa disapa Gus Ulil ini.

Sumber: fajar.co.id

Kategori
Daerah

Wagub DKI Pastikan yang Digusur Hanya Rumah Orang Kaya

IDTODAY NEWS – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menertibkan bangunan perumahan yang dibangun di pinggir kali.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, kebijakan itu diterapkan agar tragedi longsor dan banjir yang terjadi Ciganjur, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu tidak terulang kembali.

“Bangunan ini tidak boleh di bibir kali. apalagi ini perumahan. Beda sama rakyat yang tidak punya uang, tidak punya tanah bangun di pinggir kali, itu beda. Ini pengusaha, ini orang yang berkecukupan, kok bangun rumah di pinggir kali,” kata Ariza kepada wartawan, Kamis (22/10).

Ariza menjelaskan, pihaknya akan membongkar perumahan yang dibangun di bibir kali, seperti salah satu perumahan yang menyebabkan banjir di Ciganjur.

Perumahan itu diduga melanggar peraturan yang berlaku di mana tidak boleh ada bangunan yang dibangun di bibir kali atau sungai.

Adapun perumahan tersebut membangun turap di bibir Kali Setu. Saat hujan deras, turap tersebut alami longsor dan menutup sebagian badan Kali yang menyebabkan banjir di wilayah RW 012, Ciganjur, Jakarta Selatan.

“Ini yang maksud kami yang harus ditertibkan. Bukan rumah orang-orang yang di ini (miskin). Tetapi developer yang persis di pinggir sungai itulah yang perlu dicek kembali,” terang dia.

Pemprov DKI akan terlebih dahulu melihat perizinan perumahan yang dibangun di pinggir kali sebelum nantinya akan dibongkar.

“Saya minta ke pak wali kota minta dicek dulu ijinnya gimana, IMBnya, tinggi sekali (turap) tinggi tuh. Dari kali ke atas tuh tinggi sekali gitu loh. Ini ada yang salah nanti dicek pak wali,” ujar Ariza.

Sumber: jpnn.com

Kategori
Medsos

Azis Syamsuddin Kaget Akun Instagramnya Dihujani Puluhan Ribuan Komentar

IDTODAY NEWS – Akun Instagram Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mendadak dibanjiri ribuan komentar dari Netizen seusai mengesahkan Rancangan Undang Undang Cipta Kerja pada Senin malam (5/10).

Melalui keterangan tertulisnya, Azis mengatakan komentar-komentar netizen dipostingan akun Instagram pribadinya banyak kata-kata yang tidak sepatutnya diutarakan di media sosial.

“Saya baru mengetahui pada pagi tadi usai mengecek Instagram dan membuat saya kaget karena tidak pernah sampai puluhan ribu komentar,” kata Azis Syamsuddin, Selasa (6/10).

Mantan Ketua Komisi III itu mengungkapkan bahwa sampai malam ini dirinya sudah dikomentari sekitar 26.091 dari unggahan foto terakhir kegiatan.

Azis Syamsuddin menegaskan bahwa hal ini merupakan sebuah dinamika dalam berdemokrasi.

“Biasanya hanya puluhan komentar yang ada dari setiap postingan kegiatan saya, luar biasa ini komentar isinya puluhan ribu hanya dalam hitungan hari” demikian Azis Syamsuddin.

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Jokowi Membela Diri, Ujang Komarudin: Rakyat Sudah Bisa Menilai Pemimpin Bisa Kerja Atau Tidak

IDTODAY NEWS – Presiden Joko Widodo dianggap sedang membela diri dengan cara menyampaikan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia jauh lebih baik dibanding negara lain yang berpenduduk besar.

Begitu yang disampaikan oleh pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang disampaikan pada Sabtu malam (3/10).

Menurut Ujang, pembelaan diri tersebut merupakan haknya Jokowi. Namun, rakyat dinilai sudah cerdas menilai siapa yang bisa bekerja dan siapa yang tidak.

“Bisa saja Jokowi sedang membela diri, Itu haknya. Namun rakyat sudah sudah cerdas, maka pemimpin yang bisa kerja dan mana yang tidak,” ujar Ujang Komarudin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (6/10).

Selain itu kata Ujang, rakyat Indonesia juga sudah mampu melihat apakah Presiden Jokowi mampu dan sukses mengatasi kasus pandemi Covid-19 di Indonesia seperti yang diklaim Jokowi atau tidak.

“Mana yang dianggap sukses dan mana yang dianggap gagal. Biarkan Presiden membela diri. Dan biarkan rakyat yang menilai,” pungkas Ujang.

Sumber: rmol.id