IDTODAY NEWS – Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko angkat bicara terkait tudingan dirinya ingin melakukan kudeta kepemimpinan di Partai Demokrat.

Moeldoko menjelaskan kronologis awal mula tudingan tersebut hingga dirinya dicap ingin melakukan kudeta.

“Jadi ceritanya begini, beberapa kali banyak tamu yang berdatangan dan saya orang yang terbuka. Saya mantan panglima TNI dan tidak memiliki batas dengan siapapun, apalagi di rumah ini, mau datang terbuka 24 jam siapapun,” katanya dalam konferensi pers virtual, Senin malam (1/2/2021).

Tamu-tamu yang datang tersebut, kata Moeldoko itu curhat berbagai hal. Mulai dari masalah pertanian hingga politik.

“Biasanya diawali dengan pertanian, karena saya memang suka pertanian. Pada curhat tentang situasi yang dihadapi, yah gue dengerin aja. Sebenarnya prihatin dengan kondisi itu, karena saya juga yang mencintai Demokrat,” sebutnya.

Baca Juga  Mahfud MD: Hadapilah Penyakit dengan Tenang dan Ikhtiar

Dari sikap tersebut, Panglima TNI yang menjabat di era Presiden SBY itu muncullah isu yang menyebut dirinya ingin menjadi Ketum Partai Demokrat.

“Terus muncullah isu dan seterusnya. Mungkin dasarnya foto-foto. Ya kan. Orang ada dari Indonesia timur dari mana-mana datang ke sini kan pengin foto sama gua, ya saya terima aja apa susahnya. Itulah menunjukkan seorang jenderal yang tidak punya batas dengan siapa pun. Kalau itu menjadi persoalan yang digunjingkan, ya, silakan aja, saya nggak keberatan,” sebut Moeldoko.

Moeldoko juga meminta agar isu kudeta Partai Demokrat tidak dikaitkan dengan istana. Dia meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak diganggu dalam isu ini.

Baca Juga  Polisi Juga Tangkap Pengguna Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Palsu yang Muncul di PeduliLindungi

“Poinnya yang pertama jangan dikit-dikit istana. Dalam hal ini, saya mengingatkan sekali lagi jangan dikit-dikit istana, jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini. Karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali nggak tahu apa-apa dalam hal ini, dalam isu ini gitu ya. Jadi itu urusan saya, Moeldoko ini bukan selaku KSP, Moeldoko ini,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief dengan lantang menyebutkan nama Kepala Staf Kepresidenan Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dalam upaya kudeta kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baca Juga  Saiful Anam: Presiden Jokowi Terlihat Ingin Ambil Alih Persoalan Polhukam Dari Mahfud MD

“Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko,” kata Andi Arief dikutip fajar.co.id di akun Twitternya, Senin (1/2/2021).

Terkait, surat yang dikirim AHY kepada Presiden Joko Widodo guna mengkarifikasi kebenaran kabar tersebut. Menurut Andi Arief disebabkan Panglima TNI 2013-2015 itu menyebut nama Jokowi soal rencana kudeta.

“Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi,” ungkapnya.

Baca Juga: Sebut Ada Kudeta Demokrat, Pesan Tegas Moeldoko ke AHY Keras Banget

Sumber: fajar.co.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan