FPI Tegaskan Bukan Perintah Habib Rizieq Shihab, Tapi Inisiatif Umat Islam

Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyapa simpatisannya saat tiba di daerah Puncak, Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/11/2020). (Foto: ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH)

IDTODAY NEWS – Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Aziz Yanuar menegasakan aksi 1812 ini bukan perintah dari Rizieq Shihab, melainkan inisiatif umat islam.

Aksi 1812 rencananya akan digelar di depan Istana Negara, Jakarta pada Jumat (18/12/2020) siang ini.

Diketahui Rizieq yang menjadi tersangka kasus pelanggaran protokol kesehatan telah ditahan di Rutan Polda Metro Jaya sejak Minggu (13/12/2020).

“Aksi hari ini atau aksi lainnya ke depan tidak ada urusan dan hubungan dengan Habib Rizieq Shihab apalagi sampai seakan ada inisiasi atau perintah atau imbauan dari beliau terkait aksi,” ujar Aziz saat dihubungi, Jumat (18/12/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.

Aziz mengatakan, aksi unjuk rasa untuk menuntut keadilan dalam aksi penembakan terhadap enam laskar FPI dan kebebasan Rizieq itu merupakan inisiatif simpatisan.

Baca Juga  Rapat Bareng Nadiem, Komisi X Tanya Paten Merdeka Belajar-Organisasi Penggerak

“Inisiatif umat Islam dan masyarakat yang tidak dapat menerima ketidakadilan, kriminalisasi ulama dan diskriminasi hukum makin marak di republik,” ucapnya.

Massa simpatisan pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab yang mengatasnamakan Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK NKRI) akan menggelar aksi bertajuk 1812 di Istana Negera, Jakarta Pusat pada Jumat (18/12/2020).

Aksi itu akan menuntut pengungkapan kasus penembakan yang dialami enam laskar khusus FPI oleh polisi.

“Insha Allah pada hari Jumat pukul 13.00 WIB, di depan Istana Negara, akan ada aksi dari ANAK NKRI,” ujar Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif dalam video yang diunggah oleh akun Youtube Fornt TV, Kamis (17/12/2020).

Slamet mengatakan, demo yang dilakukan itu untuk menuntut keadilan dan mengungkap di balik penembak terhadap enam orang laskar FPI.

“Siapa pun eksekutor dan aktor intelektual dari pembunuhan enam suhada, harus diungkap sampai tuntas dan terbuka untuk rakyat Indonesia. Oleh karena itu teruslah berjuang demi keadilan,” katanya.

Sebelumnya juga diberitakan, polri telah mengerahkan 5.000 anggota aparat gabungan untuk mengantisipasi demo unjuk rasa ini.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan pihaknya memiliki cadangan personel.

“Ada kekuatan sekitar 5.000 personel gabungan kami siapkan.

Kemudian ada 7.500 personel yang kami cadangkan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Jumat.

Yusri menyebutkan, personel cadangan akan berjaga-jaga di sekitar Monas dan Gedung DPR RI.

“Juga ada teman-teman TNI yang berjaga di Batalyon masing-masing.

Jadi kapan saja dibutuhkan, siap meluncur,” ucap Yusri.

Yusri menegaskan, kepolisian tidak mengeluarkan izin untuk aksi 1812 tersebut.

Mengingat saat ini sedang dilanda pandemi Covid-19.

“Karena penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta masih tinggi. Kegiatan operasi kemanusiaan yang kami ke depankan,” ujar dia.

Baca Juga: Edy Mulyadi: Allah Kirim 30 Pengacara Untuk Saya Melawan Kezaliman

Sumber: tribunnews.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan