IDTODAY NEWS – Keluarga adalah pondasi kemajuan bangsa. Dari keluarga, lahir generasi yang akan menentukan masa depan bangsa.

Jika orang tua menanamkan nilai dan membentuk karakter sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, selain memenuhi kebutuhan materi anak, maka bangsa ini akan kuat.

“Sebuah bangsa akan kokoh dan kuat jika generasinya kuat. Generasi kuat dan kokoh lahir dari keluarga yang kuat dan kokoh pula. Sebaliknya, jika keluarga rapuh, anak bangsa juga pasti akan rapuh,” tegas Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/7).

Anggota Komisi I DPR Dapil Banten ini berpesan agar orang tua benar-benar berperan seutuhnya sehingga mampu membentuk generasi yang memiliki orientasi yang benar. Sesibuk apa pun orang tua, jangan sampai melalaikan tugas dan tanggung jawab sebagai ayah dan ibu dalam mendidik anak.

“Atas dasar itulah, Fraksi PKS DPR RI mengusulkan RUU Ketahanan Keluarga Indonesia agar generasi Indonesia memiliki orientasi kebangsaan, intelektual, moral, sosial, dan keagamaan yang kokoh,” pungkas Jazuli.

Fraksi PKS sendiri telah menggelar webinar dan FGD dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional dan Hari Anak Nasional 2021 dengan tema “Saatnya Menjadi Orang Tua”, Rabu (14/7).

Acara dilakukan secara daring melalui zoom meeting yang dibuka dengan pembicara Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al-Jufri dan menghadirkan Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo; Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kementrian PPA, Indra Gunawan; Anggota Komisi IX FPKS, Kurniasih Mufidayati; Ketua I Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso; serta psikolog, Irma Gustiana Andriani.

Baca Juga  Pengumunan Penting, Aziz Yanuar Sampaikan Kabar Gembira soal Habib Rizieq

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Aljufri menekankan pentingnya pengokohan peran keluarga di masa pandemi Covid-19. Menurutnya, keberhasilan pembangunan ditentukan dari kemampuan keluarga melahirkan generasi berkualitas.

“Kita menghadapi peluang bonus demografi pada tahun 2030-2040. Peluang itu akan bermakna kalau dikelola dengan baik, tapi akan menjadi masalah besar kalau gagal mengelolanya dan itu bermuara pada peran keluarga selain institusi pendidikan,” ungkap Salim.

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan