IDTODAY NEWS – Walikota Surakarta Gibran Rakabuming menjadi sorotan pasca mengatakan DKI Jakarta menjadi role model pengendalian Covid-19 di Kota Solo. Berbagai spekulasi muncul, salah satunya putra mahkota Presiden itu bakal maju bertarung dalam Pimilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.

Namun menurut komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, mendorong Gibran untuk maju di Pilgub DKI Jakarta sangat berlebihan. Sebab, Gibran belum lama menjadi Walikota Solo dan prestasinya pun hingga saat ini belum terlihat.

Baca Juga  Banyak Diam, Erick Juga Didesak Copot Ahok

“Kalau kinerja Gibran masih seperti saat ini, tampaknya beresiko mendorongnya maju Pilgub DKI Jakarta. Karena kapasitas Gubernur DKI Jakarta idealnya setara menteri,” kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (16/9).

Disisi lain, kata Jamil, Kapasitas Gibran untuk Walikota Solo masih perlu diuji. Anak sulung Joko Widodo itu harus mampu membuktikan dahulu kinerjanya yang luar biasa sebagai Walikota.

“Jadi biarkan saja Gibran menata kota Solo hingga berakhir masa baktinya sebagai Walikota. Dari situlah akan terlihat layak tidaknya Gibran bertarung pada pilgub DKI Jakarta,” tandas Jamil.

Sementara itu, lebih lanjut Jamil menambahkan, PDIP punya banyak kader yang layak dicalonkan pada pilgub DKI Jakarta. Misalnya, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saefullah Hidayat.

Djarot, selain punya kapasitas juga sudah pernah merasakan empuknya kursi gubernur DKI Jakarta. Karena itu, ia sudah tahu beratnya menjadi Gubernur Jakarta.

Baca Juga  Rico Marbun: Biarpun Elektabilitas Ganjar Tinggi, Kalau Tak Punya Tiket, ya Dia Tak Akan Maju Pilpres Nanti

“Dan Djarot sudah paham karakteristik warga Jakarta. Begitu juga persoalan Jakarta, seperti kemacetan dan banjir. Karena itu, peluang Djarot jauh lebih besar bila maju pada Pilgub DKI Jakarta,” demikian Jamiluddin.

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan