IDTODAY NEWS – Cendekiawan muslim Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir merespon celotehan Mantan Sekretaris Menteri BUMN Muhammad Said Didu di Twitter yang menyebut Presiden Jokowi menujuk Menteri Agama baru untuk ‘menggebuk’ Islam.

Gus Nadir menyayangkan Said Didu yang tidak bisa membedakan antara Islam dan kelompok Islam.

“Masalahnya Pak @msaid_didu ini gak bisa bedakan antara ‘Islam’ dengan ‘kelompok Islam’,” sebut Gus Nadir di laman Twitternya, Rabu (23/12/2020).

Alhasil, akibat salah pemahaman tersebut, yang ‘digebuk’ adalah umat yang merasa Islam bukan kelompok Islam tertentu.

“Akhirnya merasa ‘Islam’ yang ‘digebuk’, padahal yang dibahas itu ‘kelompok Islam tertentu’,” ketusnya.

“Sama dengan mereka yg mau bela “Islam” padahal maunya bela “kelompok Islam”. Ini 2 hal yg berbeda boss, hahaha,” jelas papar Rais Syuriah PCI Nahdlatul Ulama Australia-New Zealand tersebut.

Sebelumnya Said Didu menulis cuitan bernada kontroversi. Mulanya ia mengomentari tautan berita yang berjudul, ‘Yaqut Jadi Menag, Qodari: Dia Keras dengan Kelompok Islam Tertentu, Itu yang Dicari Presiden’.

“Terima kasih atas penjelasan mas Qodari. Akhirnya kami tahu bahwa Bpk Presiden inginkan Menag utk “menggebuk” islam. Sekali lagi terima kasih,” celoteh Said Didu di akun Twitternya yang belakangan cuitan tersebut telah dihapus olehnya.

Baca Juga  Kematian 6 Laskar Alarm Bagi Indonesia, FSB Minta Seluruh Ormas Jaga Persatuan Nasional

Said Didu kemudian menjelaskan maksud dari cuitannya tersebut.

Ia menyebut twit itu dibuat sebagai ucapan terima kasih kepada Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari yang memberikan pernyataan bahwa presiden butuh Menteri Agama yang keras.

“Sehubungan dg adanya penafsiran thdp mention saya yg mengomentari pernyataan pak Qodari di yg saya baca di Media bhw “presiden butuh Menag yg keras kpd kelompok islam tertentu” yg saya komentari bhw terima kasih infonya bhw Bpk Presiden membutuhkan Menag spt itu,” kata Said Didu melalui akun Twitter pribadinya, @msaid_didu, Rabu (23/12/2020).

Baca Juga  Roy Suryo: Ahok Enggak Ada Manfaatnya, Said Didu Jauh Lebih Kompeten

Said Didu mengatakan bahwa cuitan itu telah dihapus karena ada yang menafsirkan bahwa twit tersebut bermuatan SARA.

Ia menegaskan tidak menuduh siapa pun, termasuk Menteri Agama, Yaqut Choli Quomas alias Gus Yaqut.

Baca Juga: Calon Kapolri, Tiga Kriteria Ini Harus Dipenuhi Pelanjut Jenderal Idham Azis

Sumber: fajar.co.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan