HMS Center: Kasus Rafael Alun, Buka Kotak Pandora Hedonisme Pejabat Kemenkeu

Ketua Umum Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) Center, Hardjuno Wiwoho/Net

IDTODAY NEWS – Kasus penganiayaan Mario Dandy Satrio, anak mantan pejabat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan Rafael Alun Trisambodo, membuka kotak pandora masih adanya gaya hidup mewah alias hedonisme di kalangan pejabat.

Ketua Umum Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) Center, Hardjuno Wiwoho mengaku sangat prihatin dengan mencuatnya kasus kekayaan tak wajar dan gaya hidup hedonisme anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyani itu.

Baca Juga  Fantastis! Transaksi Keuangan Pejabat Bea Cukai Andhi Pramono Saling Salip Dengan Rafael Alun

“Mirisnya lagi, kasus ini terbongkar di saat ekonomi Indonesia baru mulai pulih setelah dihantam pandemi Covid-19 selama 3 tahun terakhir,” ujar Hadjuno kepada wartawan, Selasa (7/3).

Dikatakan Hardjuno, sudah menjadi rahasia umum bahwa sejak era Orde Baru, pejabat di lingkungan Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan, memiliki harta kekayaan yang cukup fantastis. Bahkan, menjadi tidak masuk akal jika dikalkulasi dengan pendapatan yang diterima.

“(Gaya hidup) pejabat tidak sesuai dengan normal take home pay atau gaji resmi yang diterima setiap bulan sebagaimana peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia (PGPS), bahkan jika ditelusuri dan dihitung dengan tunjangan khusus yang diterima secara formal,” tuturnya.

Hardjuno berharap, dari kasus Rafael Alun ini, pengusutan tuntas atas harta kekayaan tidak wajar pejabat Kemenkeu dapat dilakukan menyeluruh. Sebab, patut diduga masih banyak pejabat di Kemenkeu yang memiliki harta jumbo tetapi belum terungkap.

Baca Juga  Sentilan RK Pada Mahfud MD Dinilai Sebagai Tanda Keputusasaan

“Saya kira, ini menjadi PR bagi Menkeu Sri Mulyani, agar mengevaluasi secara menyeluruh kepada pegawainya agar tidak ada kejadian seperti ini terulang lagi,” pungkasnya.

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan