IDTODAY NEWS – Kabar peretas atau hacker China telah menembus jaringan internal milik setidaknya 10 kementerian dan lembaga di Indonesia harus ditindaklanjuti dengan serius.

Apalagi, juga dikabarkan jaringan Badan Intelijen Negara (BIN) juga termasuk salah satunya.

Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi mengatakan, tingkah hacker terbaik dianggap bisa jadi merupakan permainan intelijen China. Sebab, China sebelumnya sangat bernafsu dengan Laut Natuna meskipun melanggar hukum dan batas laut Internasional.

“Dan sekarang dalam negeri, hacker China marajalela. Pasti ada kepentingan tertentu. Padahal ini sudah acak persoalan internal kita. Bisa jadi kegiatan intelijen terkait utangnya. Dan beri sinyal dan tekanan ke rezim Jokowi. Seolah-olah bilang ke Jokowi ‘angan macam-macam’, harus tunduk pada kepentingan China,” ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (12/9).

Menurut Muslim, hal tersebut merupakan salah satu bentuk bahaya ketergantungan utang yang dilakukan oleh pemerintahan Joko Widodo.

“Apalagi BIN dan 9 Kementerian di acak-acak. Pasti ada kepentingan besar. Dubes China segera dipanggil, dimintai keterangan, ada apa hacker China ngacak-ngacak badan Intelejen dan 9 lembaga negara. Jika tidak ada alasan jelas, usir saja Dubes China dari Jakarta,” tegas Muslim menutup.

Baca Juga  Bagi-bagi Sembako Jokowi Picu Kerumunan, Politikus Demokrat Minta Luhut Menegur

Informasi peretasan ini diunggah di The Record oleh jurnalis keamanan siber, Catalin Cimpanu dalam artikel “Indonesian intelligence agency compromised in suspected Chinese hack” pada Jumat (10/9).

Dalam laporan itu, penyusupan ditemukan oleh divisi penelitian ancaman Recorded Future, Insikt Group.

Mereka menemukan penyusupan dilakukan oleh Mustang Panda, kelompok peretas China yang menargetkan kawasan Asia Tenggara.

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan