IDTODAY NEWS – Mantan capres-cawapres Pemilu 2019, Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno, telah resmi masuk ke dalam jajaran kabinet Indonesia Maju.

Prabowo Subianto yang pada awal penyusunan kabinet telah ditunjuk oleh Presiden terpilih Pilpres 2019, Joko Widodo, unttuk menjadi Menteri Pertahanan.

Sementara, Sandiaga Uno menjadi satu nama dari 5 orang lainnya yang masuk gelombang reshuffle. Dia dipercaya Jokowi menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), menggantikan Wishnutama.

Namun, masuknya Sandiaga Uno menuai kontroversi. Karena Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini pernah berjanji tidak masuk ke dalam jajaran pemerintahan.

Dari banyak pihak yang kecewa dengan keputusan Sandiaga Uno, Jaringan Progres 98 adalah salah satunya.

Koordinator Progres 98, Zaenal Muttaqin mengatakan, pihaknya menilai komposisi penguasa di llingkaran penguasa saat ini semakin gemuk yang dia istilahkan sebagai oligarki mayoritas.

“Dibalik ini semua, konsolidasi oligarki dengan menampung kelompok yang kalah pilpres menunjukkan bahwa Negara Indonesia saat ini dikuasi oleh kekuasaan mayoritas oligarki,” ujar Zaenal dalam siaran pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (25/12).

Baca Juga  Ini Harta 6 Menteri Baru Jokowi, Sandiaga Uno Terkaya

Oleh karena itu, Zaenal memandang fenomena ini membuktikan proses pemilu dan atau demokrasi di Indonesia hanya menjadi ajang bagi-bagi kue di antara penguasa. Sementara, rakyat yang menjadi pemilihnya dikhianati begitu saja.

“Rakyat benar-benar hanya menjadi alat legitimasi yang suaranya diperlukan hanya saat pilpres, dan nasibnya begitu diperhatikan ketika suara electoral dibutuhkan,” demikian Zaenal Muttaqin.

Baca Juga: Risma Akan Kontrol Keuangan Kemensos “ Besar Lho Duitnya”

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan