MUI Tolak Normalisasi dengan ‘Israel’, Tegaskan Indonesia Selamanya Menentang Penjajahan

(Ilustrasi) Gedung MUI. MUI mendukung usulan PP Muhammadiyah dan PBNU untuk menunda Pilkada 2020 (Foto: MUI)

IDTODAY NEWS – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menolak upaya normalisasi Indonesia dengan ‘Israel’. Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI, Sudarnoto Abdul Hakim menyampaikan bangsa Indonesia harus tetap konsisten dan konsekuen dengan identitasnya. Sejak lama, kata dia, Indonesia telah menetapkan diri sebagai bangsa anti penjajahan.

Hal itu disampaikan sebagai respons MUI terhadap munculnya muncul isu belakangan ini yang menyebut Indonesia akan menormalkan hubungan dengan ‘Israel’. Sejumlah pihak menyebut normalisasi hubungan ini untuk mempermudah Indonesia dalam membantu Palestina sebab secara de facto di bawah kendali ‘Israel’.

Baca Juga  Emil Buka Diskusi Omnibus Law di Medsos, Annisa Yudhoyono: Sehat Kang?

Sudarnoto menyatakan, masyarakat dunia harus tahu bahwa sejak merdeka, prinsip pokok politik luar negeri Indonesia meyakini menolak segala bentuk imperialisme. MUI sebagai mitra pemerintah berharap pemerintah dan bangsa Indonesia tidak mengorbankan sikap yang sudah tertanam lama itu. Jangan sampai hanya demi pertimbangan ekonomi, bangsa Indonesia mengorbankan semua itu.

“Semua upaya kerja sama termasuk kerja sama bidang ekonomi dengan Israel harus ditolak. Semua orang sudah tahu bahwa Israel adalah negara penjajah dan telah menjajah Tanah Air dan rakyat Palestina dalam waktu yang lama,” ujarnya, Selasa (15/12/2020) di Jakarta.

Sudarnoto menilai bahwa usaha menjalin kerja sama dengan ‘Israel’merupakan hak setiap bangsa. Akan tetapi, untuk Indonesia, di dalam Undang-Undang Dasar sudah menyebut bahwa bangsa ini anti penjajahan.

“Kita meyakini sepenuhnya bahwa penjajahan itu tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan,” ujarnya dikutip website resmi MUI. Sehingga, tambahnya, kalau penjajahan yang dilakukan ‘Israel’ terhadap Tanah Air dan rakyat Palestina dibiarkan, maka persudaraan dan perdamaian internasional jelas tak akan dapat tercapai.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan