Natalia Iriani, Masuk Islam Usai Kaji Mendalam Alkitab

Natalia Iriani, mualaf yang menemukan hidayah justru melalui Alkitab

Dari sanalah, dia tidak hanya mulai meragukan ajaran pendeta. Kini, dia mulai merenungkan kembali ihwal kebenaran pada isi kitab sucinya. Untuk itu, Natalia pada saat itu terus mencoba untuk meneliti isi kitab suci.

“Sampai-sampai saya menangis dan berdoa untuk menemukan kebe naran dan meyakini Tuhan itu satu, yakni Tuhan semesta alam yang harus disembah. Namun saat itu saya bingung Tuhan mana yang harus saya sembah, apakah Tuhan yang saya sembah itu sudah benar atau menyembah Tuhan yang salah?” tutur dia.

Saat itu dia berdoa meminta ampun kepada Tuhan karena keraguannya, karena dia tidak tahu dan salah telah menghambakan diri. Karena dia meyakini bahwa dia menghambakan dii kepada Tuhan semesta alam dan eminta untuk ditunjukkan kebenarannya. Setelah berdoa, anehnya ayahnya kemudian menunjukkan ayat kitab suci yang menunjukkan Isa adalah tuhan. Di situ keraguan dia sempat agak berkurang.

Beberapa hari kemudian, Natalia mendiskusikan temuannya itu bersa ma dengan kawannya yang Muslim. Dia lantas mendapatkan pertanyaan kembali. Apakah kitab aslinya menyebutkan hal yang sama? Setelah dia mencari di kitab suci yang sama, tetapi dengan bahasa aslinya, ternyata Nabi Isa ditegaskan tidaklah mengaku sebagai Tuhan. Sosok al-Masih menegaskan dirinya sebagai guru dan bapak (junjungan), yang dalam bahasa Ibrani diistilahkan sebagai kurios.

Akhirnya, hatinya mulai mantap. Dia telah menyadari betul, kebenaran datang dari Islam yang secara tegas menyatakan Nabi Isa AS hanyalah utusan-Nya, tidak pernah mengakuaku sebagai tuhan. Dengan penuh kesadaran, Natalia menerima ini sebagai fakta, dan langkah awal baginya untuk menemukan pijakan yang lebih teguh.

Kepada kawannya, perempuan itu menyampaikan niat ingin menjadi seorang Muslim. Betapa gembira temannya itu saat mendengarkan curahan hati (curhat) Natalia.

Baca Juga  Asosiasi Islam Ungkap Fakta Kondisi Muslim Xinjiang China

Termasuk ketika dikatakannya, bahwa tidak ada satu pun ayat dalam kitab sucinya dahulu yang menyebutkan Nabi Isa AS sebagai tuhan. Padahal, lagi-lagi dirinya berkata gamblang, kitab suci seharusnya 100 persen benar, tidak saling kontra diktif dalam isinya. Untuk itulah, lanjut Natalia, dirinya mengakui kebenaran Alquran. Dan, dia ingin menjadi umat Nabi Muhammad SAW.

Hari yang bersejarah dalam kehidupannya terjadi pada 7 Oktober 2016. Dengan ditemani kawannya, dia mendatangi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Malang Jawa Timur.

Baca Juga  Khatib Bungsu Syaikh Nurdin Ariyani Membuat Raja Launru Sulawesi Jadi Mualaf

Di hadapan para ustadz dan ulama setempat, Natalia menyatakan ingin memeluk Islam. Mereka pun membimbingnya dalam mengucapkan dua kalimat syahadat. Sesudah itu, hati Natalia bagaikan lepas dari beban berat. dIa merasa lega dan sangat bersyukur karenanya.

Sumber: Republika

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan