IDTODAY NEWS – Serempetan dua mobil yang dikemudikan pengemudi H dan Aiptu ICH berujung kecelakaan maut yang menewaskan ibu muda di Jakarta Selatan. Anggota Komisi III DPR, Habibruokhman, meminta polisi adil dalam menangani kasus serempetan maut ini.

“Kasus ini jadi perbincangan masyarakat luas, polisi harus benar-benar adil mengusutnya. Jangan timbul kesan diskriminasi karena melibatkan aparat,” kata Habiburokhman kepada wartawan, Minggu (27/12/2020).

Habiburokhman menyoroti pengakuan H yang mengaku sempat dipukul Aiptu ICH sebelum serempetan maut terjadi. Jika memang pengakuan H benar, Habiburokhman menilai Aiptu ICH juga harus bertanggung jawab.

“Menurut H, dia sempat dipukul oleh si polisi, kalau benar demikian selayaknya si polisi juga diminta pertanggungjawaban secara hukum,” ucap Habiburokhman.

“Terjadinya insiden penabrakan jangan dilepaskan dari insiden dugaan pemukulan itu. Jangan sampai masyarakat menilai ada pihak yang kebal hukum dan ada yang jadi kambing hitam,” imbuh dia.

Baca Juga  Habib Rizieq Sempat Tutupi Hasil Positif COVID-19, Pengacara: Itu Hak Pasien

“Untuk itu, kami mendukung kasus ini diusut secara profesional dan transparan. Sebagai Komisi III saya akan pantau terus kasus ini,” imbuh dia.

Untuk diketahui, H ditetapkan sebagai tersangka karena dinilai sebagai pemicu kecelakaan maut itu. Karena sebelum kecelakaan terjadi, H menyenggol mobil Innova yang dikemudikan ICH hingga menabrak 3 motor di jalur berlawanan di Jl Ragunan Raya, Pasar Minggu, Jaksel. Inilah yang menewaskan Pinkan Lumintang (30).

“Kesimpulan dari hasil penyelidikan dan hasil gelar perkara adalah bahwa kami penyidik Laka Ditlantas Polda Metro Jaya menetapkan Saudara H, yaitu pengemudi Hyundai, sebagai tersangka,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo dalam jumpa pers di Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (26/12).

Sambodo menjelaskan, peristiwa tabrakan mobil Innova yang dikemudikan oleh Aiptu ICH itu tidak berdiri sendiri. Namun ada peristiwa lain yang mendahuluinya, yaitu mobil Innova yang dikemudikan ICH diserempet oleh mobil Hyundai yang dikendarai H.

“Dari hasil kecelakaan ini bahwa terjadinya kecelakaan ini tidak berdiri sendiri, tetapi disebabkan oleh diserempetnya, disenggolnya, mobil Innova silver oleh mobil Hyundai yang dikemudikan Saudara H,” tuturnya.

Senggolan ini disebut dipicu pemukulan Aiptu ICH. Baca di halaman selanjutnya.

Senggolan Dipicu Pemukulan ICH

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan tersangka H mengakui menyerempet mobil yang dikemudikan Aiptu ICH sebelum terjadinya kecelakaan. Hal itu diakui H sebagai upaya untuk menghentikan Aiptu ICH dan meminta pertanggungjawaban soal pemukulan.

“Tersangka mengakui berusaha menghentikan mobil Innova yang dikendarai oleh Aiptu IC dengan tujuan untuk meminta pertanggungjawaban akibat sebelumnya tersangka mengaku telah dipukul oleh Aiptu ICH,” kata Sambodo di Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (26/12/2020).

Menurut Sambodo, dugaan pemukulan yang menimpa tersangka terjadi di depan SMP Suluh. Lokasi tersebut berada 200 meter dari lokasi kecelakaan maut di Jl Ragunan Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Tersangka H dan Aiptu ICH sempat terlibat cekcok. Perselisihan tersebut bermula dari tersangka H yang merasa jalannya dipotong oleh Aiptu ICH.

Di depan sekolah tersebut perselisihan terjadi dan tersangka mengaku telah menjadi korban pemukulan oleh Aiptu ICH.

“Sempat terjadi perselisihan di jalan, kemudian si mobil polisi memotong, kemudian menghentikan mobil Hyundai dan menurut pengakuan tersangka si polisi memukul,” terang Sambodo.

Baca Juga: Ridwan Kamil Larang Warga Rayakan Tahun Baru 2021

Sumber: detik.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan