IDTODAY NEWS – Polemik renovasi Jakarta International Stadium (JIS) kian melebar. Setelah akses pintu keluar-masuk, kantung parkir dan rumput jadi sorotan, kini giliran atap stadion yang jadi pembahasan.

Chairman Karya Rama Prima (KaerPe) yang juga ahli argonomi, Qamal Mutaqin selaku sosok yang belakangan menginspeksi kualitas rumput JIS, kini mengusulkan agar atap stadion itu dibongkar.

Menurut Qamal, selain masalah kurangnya ketebalan karpet selaku bidang tanam dari rumput hybrid, stadion tersebut juga dianggap kekurangan sinar matahari akibat desain yang digunakan.

Qamal Mustaqin menyampaikan hal tersebut ketika berbincang-bincang dengan jurnalis senior Aiman Witjaksono dalam sebuah tayangan di iNews TV.

Dalam bincang-bincang yang dilakukan langsung di lapangan JIS itu, Qamal menyarankan agar konstruksi atap stadion diubah demi meudahkan rumput mendapat sinar matahari yang cukup.

“Ya harus ditambah matahari, buka [atapnya]. Kalau misalkan harus [menambah intensitas] matahari ya dibuka [atapnya],” kata Qamal Mustaqin dikutip dari unggahan kanal YouTube Official iNews yang tayang pada Senin (10/7/2023).

Mendengar pernyataan itu, Aiman pun balik bertanya kepada Qamal. Dia mengingatkan bahwa atap stadion yang dibangun di era mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu bersifat permanen.

Baca Juga  Mahfud MD Tegaskan Kasus Al Zaytun Tak Boleh Hilang Timbul Lagi: Selesaikan!

“Bongkar atap agar matahari lebih leluasa masuk,” kata Aiman.

“Tapi ini kan permanen pak yang bagian kanan dan kiri ini,” tambahnya mengingatkan.

Qamal Mustaqin pun menjawab, “Ya boleh di ganti.”

Sebagai informasi, JIS merupakan salah satu stadion paling canggih di Indonesia saat ini. Atap stadion dirancang untuk bisa dibuka tutup guna menyesuaikan keadaan.

Meski demikian, saat atap terbuka penuh pun, desain konstruksi stadion diklaim tidak memungkinkan untuk memberi rumput asupan matahari dengan durasi yang sesuai.

Baca Juga  Cara Panji Gumilang Mainkan Kekayaan Al Zaytun, Kini Sulit untuk Mengelak!

Selain mengusulkan bongkar atap JIS, Qamal turut menjelaskan bahwa solusi lain agar rumput sehat dan mendapatkan sinar matahari yang cukup adalah dengan menggunakan teknologi sinar UV.

Alat bernama ‘grass grow lighting’ itu saat ini sudah digunakan untuk merawat rumput JIS, tetapi menurut Qamal, kualitas rumput yang dihasilkan lewat alat tersebut tetap kurang maksimal.

“Yang pakai UV memang lebih hijau, tetapi pertumbuhannya susah. Yang tumbuh dan muncul adalah rumput bermuda. Beda rumput,” kata Qamal yang mengakui sejatinya dia kurang paham dengan teknologi alat ‘grass grow lighting’. Suara

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan