IDTODAY NEWS – Calon Wali Kota (Cawalkot) Makassar, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto akhirnya mengakui bahwa memang dirinya yang ada di dalam rekaman yang menyinggung beberapa tokoh nasional salah satunya dari Sulsel, Jusuf Kalla (JK).

“Jadi itu adalah percakapan di dalam rumah saya. Dalam rumah saya orang rekam. Jadi sebenarnya itu adalah percakapan biasa, analisis politik dan hak setiap orang kan begitu. Sebenarnya saya korban ini. Kenapa ada yang rekam dan sebar. Aneh,” ungkap Danny, Sabtu (5/12/2020).

Baca Juga  Ma’ruf Amin Harap K-Pop dan Drama Korea jadi Inspirasi Anak Muda

Mantan Wali Kota Makassar ini mengatakan, percakapan tersebut terjadi di kediamannya, Jalan Amirullah. Semata mata hanya percakapan politik biasa.

“Orang tanya bagaimana dampaknya dan saya terangkan tidak ada karena ini konstelasi nasional. Ini perbincangan pribadi, diskusi gitu,” tambahnya.

Danny mengaku dirugikan dengan penyebaran rekaman tersebut. Olehnya, tim hukum Paslon ADAMA ini akan melakukan tindakan lebih lanjut.

“Karena itu kan penyebaran dan saya merasa dirugikan. Kan saya dibenturkan dengan orang lain. Orang punya hak untuk punya pendapat dalam rumah saya sendiri, rumah saya itu,” ucapnya.

Baca Juga  Presiden Jokowi Perintahkan Doni Monardo-Risma Tinjau Lokasi Gempa Mamuju

Diketahui, pagi ini, lini massa dikejutkan dengan viralnya rekaman yang diduga suara Danny Pomanto yang menurut video tersebut berlokasi di Jalan Amirullah (kediaman Danny Pomanto di Makassar), pada 27 November 2020.

Ya, dari rekaman itu, suara percakapan yang diduga Danny Pomanto menyinggung sejumlah tokoh-tokoh besar di negeri ini. Sebut saja Wakil Presiden ke 10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK), Presiden Joko Widodo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Mantan Menteri KKP Edhy Prabowo, penyidik senior KPK Novel Baswedan hingga pentolan FPI Habib Rizieq Shihab (HRS).

Baca Juga  JK Pertanyakan Cara Mengkritik Pemerintah Tanpa Dipanggil Polisi, Iwan Fals: Lha Iya Ya...

Percakapan itu awalnya menyinggung peristiwa tangkap tangan Menteri KKP Edhy Prabowo di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, oleh KPK yang dikomandoi Novel Baswedan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan