Kategori
Politik

Pejabat Kemenkeu Rangkap Jabatan di BUMN, Adhie Massardi: Hebat Amat…

IDTODAY NEWS – Ternyata banyak pejabat Kementerian Keuangan rangkap jabatan sebagai komisaris di BUMN. Penempatan para pejabat itu disebut-sebut agar koordinasi jadi lebih mudah.

Fenomena itu membuat juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid, Adhie Massardi, merasa heran.

“Hebat amat ya antek-antek penguasa zaman now. Pada jadi komisaris di BUMN. Eh, masih rakus juga nyolong uang rakyat,” katanya, seperti dikutip redaksi dari akun Twitter miliknya, Jumat (10/3).

Adhie lantas menceritakan pengalamannya saat menjadi jubir Gus Dur bersama Wimar Witoelar dan Yahya Cholil Staquf.

“Tiga jubir presiden Gus Dur per bulan terima honor Rp 2 juta, plus insentif dari keluarga via Mbak Lisa Rp 4 juta,” kata Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) itu.

Adhie juga mengaku sering mendapat tambahan rezeki dari Ketua umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.

“Kadang-kadang saya dapat tambahan dari Ketua GP Ansor. Thx Gus Ipul,” kenang Adhie Massardi.

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Iwan Sumule: Rapatkan Barisan Lawan Cukong Sentul City

IDTODAY NEWS – Aktivis Pro Demokrasi (Prodem) telah bertekad berjuang bersama masyarakat Desa Cijayanti dan Bojong Koneng, Bogor, Jawa Barat untuk mengembalikan hak tanah yang diduga diserobot PT Sentul City.

“Saya ingin sampaikan sekali lagi, keinginan Prodem untuk bersama-sama dengan rakyat memperjuangkan kembali tanah yang telah dirampas, tanah leluhur yang ditampas Sentul City,” tegas Ketua Majelis Jaringan Aktivis Prodem, Iwan Sumule dalam video yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (25/9).

Iwan berharap ada dukungan penuh dan solid dari masyarakat yang tanahnya dirampas PT Sentul City. Menurutnya, rakyat tidak boleh kalah dalam perjuangan melawan cukong atau pemilik modal.

“Saya Prodem, berharap seluruh warga bersatu merapatkan barisan perlawanan melawan cukong, persatuan melawan Sentul City. Tanpa persatuan kita tidak akan bisa merebut kembali tanah kita yang sudah dirampas,” demikian Iwan Sumule.

Prodem sendiri sebelumnya telah menggelar peringatan Hari Tani Nasional di Villa Bukit Sentul, Bojong Koneng, Bogor, Jawa Barat Jumat lalu (24/9).

Peringatan tersebut juga menghadirkan aktivis Adhie Massardi dan ekonom senior Rizal Ramli yang turut menyampaikan pidato kebangsaan di depan ratusan warga yang tanahnya diserobot PT Sentul City.

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Puisi Adhie Massardi untuk Ridwan Kamil: Jengkel di Bukit Sentul

IDTODAY NEWS – Jalan sastra dipilih Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M. Massardi dalam menyikapi upaya penggusuran tanah warga di Bojong Koneng, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat oleh pengembang Sentul City.

Adhie Massardi yang beberapa waktu lalu berkunjung ke kediaman pakar filsafat, Rocky Gerung di Bojong Koneng merasa jengkel dengan upaya penggusuran tanah warga secara paksa. Sebab, Rocky Gerung dan warga lainnya yang sudah puluhan tahun menghuni lokasi tersebut, turut memiliki surat-surat yang menyatakan mereka adalah pemilik hak tanah.

Rasa jengkel semakin menjadi-jadi lantaran tidak ada bantuan dari pemerintah untuk rakyat yang sedang terancam tak punya tempat tinggal. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang selalu mencitrakan diri dekat dengan rakyat terkesan diam dan tak juga segera menghentikan upaya penggusuran tersebut.

Berikut petikan puisi berjudul “Jengkel di Bukit Sentul” karya Adhie M. Massardi yang diperuntukan bagi Gubernur Ridwan Kamil:

Jengkel di Bukit Sentul (Untuk Gubernur Jawab Barat Ridwan Kamil)

Tak ada suara yang lebih menjengkelkan
dari deru eskavator
yang digerakkan mesin kekuasaan
ketika embun belum sampai daun
dan kabut belum lagi larut.

Tak ada pemandangan yang lebih merisaukan
dari melihat eskavator
yang terus menggedor
tembok dan pintu rumah rakyat
yang dibangun secara hemat dan tetesan keringat

Melihat pemandangan di Bukit Sentul
Melihat orang berduit dan orang berotot kumpul
Belalai eskavator baja yang terus bekerja
Tampak seperti cakar naga merah sedang marah
Kesabaran penduduk seakan malah menjadi kutuk

Sebetulnya kenapa bukit terus diungkit?
Sebetulnya kepada siapa tanah ini Tuhan berikan?
Apakah Tuhan sudah berpaling dari orang miskin
milih bersekutu dengan taipan dan pemegang kekuasaan?
Kadang-kadang pertanyaan begini tak bisa dibendung

Di antara puing-puing berserakan
Dan batang-batang pohon yang ditumbangkan
Aku melihat tujuh tangkai anggrek tergolek
Menanti datangnya batu kekuasaan

Yang menggelinding di punggung Bukit Sentul

AMM 18:0:21.

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Adhie Massardi: Yang Diurai Krisdayanti Itu Gaji Buta DPR

IDTODAY NEWS – Gaji anggota DPR RI yang diurai oleh anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Krisdayanti sempat menghebohkan publik. Pasalnya jika dikalkulasi dana yang dikucurkan untuk anggota dewan mencapai miliarn rupiah dalam setahun.

Namun begitu Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M. Massardi menilai bahwa apa yang diurai di akun YouTube Akbar Faizal Uncensored, Kamis (16/9 adalah gaji buta.

Gaji buta adalah istilah untuk menggambarkan bahwa gaji yang diterima oleh seseorang diperoleh tanpa melakukan sebagian atau seluruh pekerjaannya.

“Jadi yang diurai Krisdayanti itu gaji buta DPR,” tegasnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (19/9).

Adhie menjelaskan bahwa saat ini DPR sudah hampir tidak lagi melakukan peran mereka sebagaimana mestinya. Fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan nyaris musnah dari gedung parlemen.

Soal legislasi misalnya, banyak draf yang kini disusun oleh pemerintah. Sementara DPR seolah menggodok, tapi ujungnya kemudian mengesahkan apa yang disusun tanpa ada perdebatan berarti oleh pemerintah.

“Soal anggaran, wewenangnya malah diserahkan ke pemerintah lewat UU 2/2020 tentang Corona, juga Omnibus Law UU Cipta Kerja,” sambung Adhie Massardi.

“Pengawasan, apa yang diawasi? Wong semua kompak dukung pemerintah,” tutupnya.

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Adhie Massardi: Andai di Kapal Perang Cina Komunis Itu Terpampang Baliho, Pasti Akan Diserbu

IDTODAY NEWS – Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie Massardi mengomentari soal kapal Cina yang dikabarkan mondar-mandir di perairan Natuna.

Adhie Massardi melontarkan sarkasme bahwa apabila di kapal Cina itu terpasang baliho, maka pasti sudah buru-buru diserbu.

“Andai saja di kapal perang China komunis itu terpampang baliho. Hakul yakin pasti akan diserbu untuk turunkan baliho,” katanya melalui akun Twitter Adhiemassardi pada Jumat, 17 Agustus 2021.

“Sialnya China paham rahasia bebas masuk NKRI. Yang penting jangan pasang baliho. Aman…!!” sambungnya.

Sebelumnya, dalam rapat bersama Komisi I DPR pada 13 September lalu, Badan Keamanan Laut (Bakamla) menyatakan ada ribuan kapal asing yang memasuki perairan Natuna Utara yang dekat dengan Laut Cina Selatan.

Sekretaris Utama Bakamla, Laksda S. Irawan menyebut kapal-kapal asing itu tidak terdeteksi oleh radar dan hanya bisa terlihat oleh pandangan mata saat Bakamla melakukan patroli dari udara.

Selain itu, sejumlah nelayan tradisional di Kepulauan Riau juga melaporkan berpapasan dengan enam kapal China, salah satunya destroyer Kunming-172, di Laut Natuna Utara pada Senin, 13 September 2021

Akibatnya, para nelayan pun menjadi takut melaut karena kehadiran kapal-kapal tersebut.

Merespons itu, TNI Angkatan Laut pun meminta nelayan di perairan Natuna Utara tidak takut dengan keberadaan kapal asing.

Kepala Dinas Penerangan Koarmada I, Letkol Laode Muhammad meyakinkan bahwa TNI AL akan selalu ada untuk memberi rasa aman.

“TNI AL memang rutin melakukan patroli di perairan Natuna untuk memberikan keamanan bagi para nelayan,” tutur Laode pada Kamis, 16 September 2021, dilansir dari CNN Indonesia.

TNI AL berjanji mengirim kapal untuk patroli 1×24 jam di perairan Natuna Utara demi memberi rasa aman pada nelayan Indonesia.

Laode mengakui bahwa perairan Natuna dekat dengan Laut Cina Selatan (LCS) yang saat ini masih diklaim banyak negara, termasuk Cina.

Alhasil, katanya, ketegangan masih terjadi dan membuat banyak kapal perang negara lain turut wara-wiri.

“Karena LCS memang daerah klaim, khususnya China, sehingga, intensitas kapal-kapal asing juga meningkat,” jelas Laode.

Sumber: terkini.id

Kategori
Politik

Adhie Massardi: Kepolosan Krisdayanti Ungkap Gaji Anggota Dewan Bikin Bapak-bapak DPR Senewen

IDTODAY NEWS – Ceplas ceplos anggota Fraksi PDI Perjuangan Krisdayanti soal pendapatannya sebagai anggota DPR RI masih menjadi topik hangat. Sebagian besar memang terkejut dan sewot pada kejujuran Krisdayanti.

Bagi Penggagas Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi, sikap sewot pada ucapan Krisdayanti umumnya ditunjukkan oleh legislator dari kalangan kaum lelaki.

“Kepolosan Krisdayanti soal uang yang didapat sebagai anggota DPR yang banyak banget itu bikin Senayan wabil khusus bapak-bapaknya pada senewen,” cuit Adhie di akun Twitter pribadinya, Jumat (17/9).

Adhie berseloroh, tidak lama lagi setelah ramai ucapan Krisdayanti, akan banyak gugat-menggugat kepada anggota DPR dari rumah tangga mereka masing-masing.

“Di rumah diinterograsi istri, rekening dibongkar, dan lalu muncul gerakan follow the money. Uang yang banyak itu ngalir ke mana saja?” katanya.

“Jadi bukan perkara terbongkar banyaknya gaji buta yang mereka terima yang bikin mereka blingsatan. Tapi terciumnya skandal keuangan rumah tangga,” demikian pendapat mantan Jurubicara Presiden Abdurrachman Wahid atau Gus Dur ini.

Baru-baru ini, Krisdayanti yang duduk di Komisi IX DPR RI buka-bukaan soal pendapatan anggota DPR RI yang mencapai ratusan juta rupiah.

Ia memaparkan, gaji tersebut berasal dari gaji pokok, tunjangan, hingga dana reses.

Menurut Krisdayanti, setiap awal bulan ia mendapat gaji sebesar Rp 16 juta. Kemudian selang 4 hari, ia menerima hampir Rp 60 juta. Belum lagi dana aspirasi yang didapat mencapai Rp 450 juta yang didapat lima kali dalam setahun.

Untuk dana kunjunagn daerah atau reses, istri dari Raul Lemos ini mengaku menerima sebesar Rp 140 juta selama delapan kali dalam setahun.

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Tanah Rocky Gerung Diklaim Centul City, Adhie Massardi: Asing dan Aseng Selalu Gunakan Penguasa untuk Menindas Rakyat

IDTODAY NEWS – Somasi yang dilayangkan PT Sentul City Tbk kepada aktivis Rocky Gerung agar segera membongkar rumah yang berdiri di Blok 026 Kampung Gunung Batu RT 02 RW 11 Kelurahan Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor terus menjadi perhatian publik.

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie M. Massardi mengaku yakin kebusukan dalam kasus ini akan segera tercium.

Namun demikian, dia menolak narasi yang didengungkan para BuzzerRp. Di mana mereka membuat kesimpulan bahwa kasus ini merupakan konflik antara aseng dengan aseng.

Aseng pertama adalah pihak Centul City, sementara Rocky Gerung diasosiasikan sebagai aseng kedua.

“Don’t blame asing dan aseng. Kita tahu dari sejarah bahwa kita tidak pernah belajar apa-apa dari sejarah (hegel),” ujarnya kepada redaksi, Minggu (12/9).

Adhie Massardi mengurai bahwa asing dan aseng sejak zaman dahulu hingga sampai saat ini selalu menggunakan kaum elite atau penguasa untuk menindas rakyat.

“Nah, rakyat Indonesia sudah berdamai dengan situasi begini,” tutupnya.

Sumber: rmol.id