Kategori
Politik

Erick Thohir Bertemu Bima Arya, Serahkan Bantuan Kesehatan-Bahas Trem

IDTODAY NEWS – Wali Kota Bogor Bima Arya menerima kunjungan kerja Menteri BUMN Erick Thohir di Balaikota Bogor, Sabtu (11/9) kemarin. Dalam pertemuan tersebut, selain pemberian bantuan alat kesehatan untuk Puskesmas, keduanya juga membahas proses realisasi moda transportasi trem di Kota Bogor.

Dalam kesempatan tersebut Erick Thohir menyerahkan bantuan berupa 10 unit oxygen concentrator, alat-alat kesehatan hingga 25.000 pcs masker medis untuk keperluan Puskesmas di Kota Bogor.

“Insyaallah ke depannya akan terus ditambah dan ditingkatkan fasilitas alat kesehatan di Puskesmas,” kata Erick dalam keterangan tertulis, Minggu (12/9/2021).

Erick Thohir juga meminta pemerintah daerah dan warga Bogor untuk tidak lengah dan tetap waspada di tengah kasus COVID-19 yang sudah cukup terkendali di Tanah Air.

“Untuk COVID jangan sampai lengah dengan kondisi Indonesia yang luar biasa. Terimakasih kepada pimpinan kita bapak Presiden Ir. H. Joko Widodo dan tentu kerja sama pemerintah daerah serta pemerintah pusat yang memastikan bahwa saat ini kita menjadi salah satu negara yang terbaik di dunia menangani COVID,” ucapnya.

Ia menambahkan, belajar dari situasi yang sangat memprihatinkan beberapa bulan lalu dengan melonjaknya angka kasus positif COVID-19, fasilitas kesehatan di daerah harus ditingkatkan. Menurutnya pada masa seperti ini, fasilitas kesehatan harus ditingkatkan.

“Pada masa seperti ini yang nama fasilitas kesehatan tetap harus kita upgrade. Karena kita tidak tahu, apakah pandemi lain akan terjadi di Indonesia. Dan ini sesuatu pembelajaran,” ujarnya

“Kami bekerja sama dengan beberapa pihak membantu supaya kesediaan peralatan kesehatan di Puskesmas bisa terus ditingkatkan. Terima kasih atas kerja kerasnya. Tidak mudah memang menghadapi pandemi. Tapi dengan niat baik kita Insyaallah oleh Allah SWT diberikan jalan untuk kita semua,” tambahnya.

Erick Thohir juga mengapresiasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bogor, khususnya terkait pembangunan infrastruktur.

“Kita jangan terjebak hanya Covid terus. Tadi Pak Wali Kota memaparkan bagaimana Trem Pakuan, itu bagian dari investasi pasca Covid. Karena kenapa? Transportasi masyarakat harus dilayani sebaik-baiknya. Dan Pak Wali Kota ingin memastikan juga bagaimana masyarakat dari Jakarta ke Bogor atau sebaliknya bisa mudah. Nantinya menyambungkan antara LRT dan Trem,” ujar Erick.

Ia pun mendukung terobosan yang diberikan Bima Arya yaitu rencana pembuatan transportasi trem untuk melayani publik yang disinergikan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

“Saya langsung menyambut baik. Apalagi kami di kementerian BUMN ditugaskan bangun LRT. Saya rasa sudah seyogyanya LRT itu terus bersambung kepada trem yang akan dibangun di Kota Bogor ini,” jelasnya.

Sementara itu, dalam pembahasan trem, Bima Arya menuturkan studi kelayakan sudah rampung dan konsep sudah matang.

“Saya laporkan ke Pak Menteri, bahwa feasibility study (studi kelayakan) soal trem sudah selesai, angkanya sudah jelas, konsepnya sudah matang. Tinggal dua hal lagi, pertama pendanaan dan yang kedua kelembagaannya seperti apa,” terang Bima Arya.

Bima Arya menyebut Pemerintah Kota Bogor siap untuk membangun komunikasi dengan semua. Dirinya juga akan segera melaporkan ke Presiden Jokowi.

“Saya juga akan laporkan segera ke Pak Presiden dan Pak Menteri tadi sarankan untuk melakukan pertemuan dengan presiden dan menteri terkait untuk melakukan akselerasi. Karena angkanya Rp 1,6 triliun, tidak kecil memang tapi bukan berarti tidak mungkin sejauh kita bisa membangun komunikasi dengan semua,” jelas Bima.

Ia juga mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Erick Thohir dan jajarannya karena selalu membantu apa yang menjadi kebutuhan di daerah. Tidak saja terkait pandemi, tetapi juga untuk urusan lainnya dipermudah.

“Pak Erick Thohir ini super minister yang bukan hanya bicara konsep restrukturisasi BUMN tapi juga turun ke lapangan. Kota Bogor ini sangat berterima kasih. Pak Menteri banyak melancarkan urusan-urusan yang ribet di birokrasi. Sekarang pun beliau turun ke lapangan bantu Puskesmas. Bayangkan, dari level Menteri BUMN langsung turun ke Puskesmas. Terima kasih Pak Menteri,” ungkap Bima Arya.

Saat ini, kata Bima, kondisi Kota Bogor cukup landai terkait angka kasus COVID-19. Ia juga menuturkan paparan Kadinkes terkait kasus penambahan COVID-19 yang jumlahnya hanya berada di bawah lima.

“Tapi kami diingatkan oleh Pak Menteri jangan lalai, tetap waspada. Karena we never know, kita tidak tahu apa yang akan terjadi di depan. Tapi Insyaallah dengan kolaborasi pusat, kementerian BUMN dan pemerintah kota, tentu kita bisa melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi itu semua,” tandasnya.

Sumber: detik.com

Kategori
Politik

Sindir Bima Arya Masuk Gorong-Gorong, Netizen: Calon Jokowi Baru!

IDTODAY NEWS – Belum lama ini, netizen melontarkan cibiran kepada Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto yang nekat masuk gorong-gorong pada Sabtu siang 8 Agustus 2021 lalu.

Padahal, gorong-gorong itu bukan sembarang gorong-gorong. Diduga merupakan terowongan peninggalan zaman Belanda.

Bima Arya mengenakan pakaian serba hitam dengan masker. Dia juga membawa sebuah linggis. Bima rupanya penasaran dengan terowongan bersejarah itu.

Bima ingin melihat langsung temuan gorong-gorong yang disebut sebagai saluran air itu. Dia antusias menyusuri bangunan berbentuk terowongan tersebut.

Tidak lama berada di saluran air tersebut. Setelah keluar dari gorong-gorong, Bima bercerita jika terowongan tersebut berada di sekitar dua hingga tiga meter di bawah permukaan tanah.

Netizen di Twitter yang melihat berita Bima Arya masuk Gorong-gorong, pun bereaksi. Mereka mencibirinya sebab dinilai mirip pencitraan Presiden Joko Widodo di awal-awal jadi Gubernur DKI Jakarta.

“Calon Jokowi baru, sang pendobrak pencitraan, sang penguasa gorong-gorong makmum besar Bima Arya siap jadi pesiden 2034 dengan dukungan PAN dan wangi siap masuk 3.658.906 gorong-gorong se indonesia sindir akun @Bstonleber**.

“Pak De dan Bima Arya benar-benar titisan Dewa yang mau merakyat..nikmat mana lagi yang engkau dustakan?? @bimomaur** cetus akun.

“Salah satu syarat utama pemimpin masa depan sudah dipegang Bima AryaS Selanjutnya lempar-lempar baju dan sembako. Ayo semangat kakak” sindir akun @DYS_***

“Pak mohon maaf, udah pernah ngerasain pemimpin berasal dr gorong2. Kami butuh pemimpin new mind” sebut aku @razifanko**

Sumber: lawjustice

Kategori
Politik

Buni Yani: Wali Kota Bogor Bima Arya Berperan Masukkan HRS ke Penjara

IDTODAY NEWS – Wali Kota Bogor yang juga kader PAN Bima Arya berperan memasukkan penjara Habib Rizieq Shihab (HRS).

“Bima Arya, Walikota Bogor, partainya PAN, adalah orang yang berperan memasukkan HRS masuk penjara,” kata politikus Partai Ummat Buni Yani di akun Twitter-nya @1keadilan.

Kata Buni Yani, publik dan umat Islam akan selalu mengingat peran buruk Bima Arya terhadap HRS. “Agar menjadi catatan dan selalu diingat umat Islam,” jelasnya.

Sebelumnya HRS menjalani perawatan dan general check up di RS Ummi Kota Bogor, pada Rabu, 25 November 2021. Saat itu, HRS meminta untuk tidak dijenguk oleh siapapun karena ingin istirahat total.

Namun Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan HRS hendak menghalangi kerja Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bogor saat dirawat di RS UMMI Bogor.

Bima Arya langsung mendatangi ruang rawat inap HRS, di ruang President Suit RS UMMI, didampingi KapolrestaBogor dan Dandim 0606 Kota Bogor, pada Jumat 27 November 2020.

Kedatangan Bima Arya buntut kekecewaannya terhadap penolakan HRS untuk tes swab ulang oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor ini melaporkan manajemen Rumah Sakit (RS) Ummi ke ke Polres Bogor terkait dugaan upaya menghalangi atau menghambat penanganan atau penanggulangan wabah penyakit menular Covid-19.

Setelah itu, pihak RS UMMI meminta maaf dan Bima Arya mencabut laporannya. Namun dalam perjalanan waktu, ternyata Bima Arya tidak mencabut laporannya .

Kapolresta Bogor Kota saat itu Kombes Pol Hendri Fiuser menegaskan Bima Arya tidak bisa begitu saja mencabut laporan karena bukan delik aduan.

“Alasannya pertama ini bukan delik aduan. Aturannya tidak bisa dicabut, pidana murni nggak bisa dicabut dan siapapun dalam kasus ini bisa melaporkan bukan hanya satgas melainkan seluruh masyarakat,” ujar Hendri di Mapolresta Bogor Kota, Senin 30 November 2020.

Dia memberikan contoh, dalam kasus delik pidana murni, siapapun bisa melaporkan seperti halnya kasus penganiayaan. “Jadi pak wali kota (Bima Arya) bukan berdiri atas nama pribadi untuk kasus ini. Ini satgas. Satgas itu kan pemerintah,” tandasnya.

Hingga akhirnya penyidikan kasus Rumah Sakit (RS) Ummi Kota Bogor diambil alih oleh Bareskrim Mabes Polri.

Sumber: suaranasional.com

Kategori
Politik

Bima Arya Sebut UU Cipta Kerja Ciptakan Semacam Tsunami Regulasi Baru, Jadi Lebih Rumit

IDTODAY NEWS – Wali Kota Bogor Bima Arya mengeluhkan soal Undang-Undang Cipta Kerja yang dianggap malah memperumit proses perizinan yang telah dibangun pemerintah daerah, khususnya di Kota Bogor.

Hal tersebut disampaikan Bima di acara Ngobrol Virtual Bareng Ombudsman RI tentang UU Cipta Kerja , Kamis (5/8/2021).

Menurut Bima, UU Cipta Kerja mengharuskan pemerintah daerah melakukan banyak penyesuaian, bahkan mengubah secara dasar dan kompleks terhadap sistem perizinan yang sudah tercipta di daerahnya.

“Jadi semacam ada tsunami regulasi baru. Kami sudah maju, terukur, tadinya betul-betul satu pintu, jadinya berbelok-belok lagi. Intinya prosesnya menjadi lebih rumit,” kata Bima.

Hal itu pun membuat pihaknya harus beradaptasi lagi dengan sistem baru yang akan diterapkan, mengikuti aturan UU Cipta Kerja atau turunannya.

Padahal, ujar dia, sejak 2015 Kota Bogor sudah melakukan reformasi di bidang perizinan dengan membentuk Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) serta Mal Pelayanan Publik sesuai rancangan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB).

Bima mengatakan, DPMPTSP di Kota Bogor dibentuk sebagai lembaga perizinan yang melayani dalam satu pintu, waktunya terukur, dan transparan.

Pemberkasannya pun bisa dilakukan secara online. Ada 92 jenis perizinan yang dilayani, menggunakan tanda tangan elektronik dan terintegrasi dengan berbagai sistem lainnya.

Ini mulai dari NPWP, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja, hingga pajak.

Begitu pun dengan Mal Pelayanan Publik di Kota Bogor yang dijadikan referensi nasional karena menggabungkan belasan unit instansi untuk melayani kebutuhan perizinan masyarakat.

“Tapi kami perlu adaptasi lagi dengan sistem baru. Terus terang, suka atau tidak, (UU Cipta Kerja) mempengaruhi sistem yang sudah terintegrasi dengan sistem pajak dan retribusi daerah,” kata Bima.

Karena sistemnya sudah terintegrasi dengan banyak hal, kata dia, maka sistem perizinan baru sesuai UU tersebut yakni online single submission (OSS) membuatnya harus memulai lagi dari awal.

Baca juga: MK Tak Pertimbangkan Permohonan Uji Materi UU Cipta Kerja yang Diajukan KSBSI

Sistem OSS sendiri merupakan sistem yang menggabungkan seluruh aturan pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha dengan berbasis risiko.

Hal tersebut sesuai dengan turunan UU Cipta Kerja, yakni Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan PP Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah.

“Sistem kami sudah terintegrasi dengan banyak hal, sedangkan di OSS ini kami harus memulai lagi, menata lagi. Belum lagi ada reformasi Dinas PTSP, struktur itu hrs menyesuaikan juga dengan OSS,” kata dia.

Bima juga menyoroti sistem OSS yang membuat target investasi dan pendapatan daerah tidak terlalu pasti baik dari segi data maupun pendapatannya.

Menurut dia, hal tersebut karena terdapat kewenangan yang berbeda.

“Dulu bisa diperkirakan dengan lebih presisi, tapi karena sekarang ada pembagian kewenangan berbeda antara pusat dan daerah, apalagi ada instruksi pemerintah pusat bersifat top down, maka kemampuan melakukan presisi dalam rangka pendapatan daerah jadi berkurang,” kata dia.

Akibatnya, clearing house perbaikan sistem pun disebutkannya menjadi terkendala karena semuanya terpusat.

“Kami memahami bagaimana Menteri Investasi berusaha kejar setoran untuk menurunkan semua aturan yang ditambahkan dan melakukan koordinasi dengan Kementerian Tata Ruang, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri untuk memastikan semua berjalan baik,” kata Bima.

Meski demikian, Bima Arya mengakui bahwa kebijakan omnibus law UU Cipta Kerja tersebut didasari keinginan kuat untuk meningkatkan investasi.

Namun sayangnya, kata dia, targetnya tidak lagi mengejar kecepatan investasi tetapi juga pemulihan dan pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi.

“Ini konteksnya beda, tidak ada yang perkirakan ketika omnibus law dirancang kita akan diterjang pandemi Covid-19. Jadi ini saya kira kerangka berpikir yang harus dipahami sehingga segala sesuatunya jadi sangat tidak ideal. Tidak ada yang salah, tapi harus ada banyak penyesuaian,” ujar dia.

Meskipun UU Cipta Kerja ditargetkan untuk menyeragamkan kualitas perizinan dan pelayanan publik dengan menarik pemerintah daerah ke frekuensi yang sama, kata Bima, tetapi dalam perjalanannya tidak mudah.

Salah satu faktornya adalah desain legalitas, disparitas kondisi ekonomi dan sosial setiap daerah yang berbeda, hingga aspek pandemi Covid-19.

“Bagi beberapa kota yang sudah maju dalam hal reformasi birokrasi dan sistem perizinan, UU Cipta Kerja justru menimbulkan komplikasi tersendiri. Tidak hanya dalam konsep tapi juga koordinasi dan efektivitas kemudahan perizinan,” ujar Bima.

Sementara bagi daerah-daerah yang belum memenuhi itu, kata dia, masih terkendala banyak persoalan, mulai dari sumber daya, tata ruang, teknologi informasi, dan sebagainya.

Sumber: kompas.com

Kategori
Politik

PAN Jelaskan Alasan Jokowi Hanya Panggil Bima Arya

IDTODAY NEWS – Presiden Joko Widodo memanggil Wali Kota Bogor Bima Arya untuk membahas masalah Covid-19. PAN menjelaskan alasan kenapa Jokowi hanya memanggil Bima Arya.

“Presiden Jokowi memanggil Mas Bima Arya sebagai Wali Kota Bogor, untuk memonitor program pengendalian pandemi Covid-19 di Kota Bogor,” kata Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, kepada wartawan, Kamis (22/7).

Viva mengatakan bahwa Jokowi memantau secara detail bagaimana realisasi program bantuan sosial.

“Presiden juga memantau secara detail bagaimana realisasi program bantuan sosial dan vitamin agar bisa langsung ke masyarakat yang berdampak,” ujar Viva.

Viva menegaskan pertemuan antara Jokowi dan Bima Arya tidak ada hubungannya dengan politik. Pertemuan tersebut murni membahas penanganan Covid-19.

“Tidak ada pembahasan tentang politik. Pertemuan itu khusus tentang bagaimana monitoring dan pengendalian pandemi COVID-19 di lapangan, di kota Bogor,” kata Viva.

Sumber: jitunews.com

Kategori
Politik

Bahas COVID, Kenapa Jokowi Cuma Panggil Bima Arya?

IDTODAY NEWS – Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bertemu. Kedua tokoh itu membahas kondisi penanganan Corona di Kota Bogor.

Bima Arya dipanggil Jokowi ke Istana Bogor pada Rabu (21/7) sore. Presiden Jokowi, kata Bima, menanyakan perkembangan penanganan Corona di Bogor.

“Saya tadi sore dipanggil Bapak Presiden ke Istana Bogor. Bapak Presiden meminta update perkembangan penanganan COVID-19 di Kota Bogor,” kata Bima Arya, seperti dilansir Antara, Kamis (22/7/2021).

Menurut Bima Arya, dalam pertemuan dengan Jokowi, dirinya menyampaikan laporan mengenai langkah-langkah penanganan COVID-19 di Kota Bogor, dari hulu hingga ke hilir.

Bicara kepada Presiden Jokowi, Bima Arya menyampaikan Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor berfokus pada warga yang positif COVID-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumah.

“Ada puluhan warga yang menjalani isoman dan meninggal dunia. Saya sampaikan bahwa 85 persen warga isoman yang meninggal dunia itu belum divaksin. Data ini sekaligus mengkonfirmasi bahwa vaksin itu efektif,” katanya.

Politikus PAN ini juga menyatakan Satgas COVID-19 Kota Bogor telah membentuk relawan untuk memantau warga yang menjalani isoman, termasuk penguatan bantuan logistik bagi warga yang menjalani isoman dan warga yang terdampak ekonomi.

Menurut cerita Bima, Presiden Jokowi menyatakan langkah penanganan COVID-19 di Kota Bogor sudah sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat, yang berfokus membantu kaum duafa dan warga terpapar secara ekonomi.

Pada langkah penanganan di hilir, Bima Arya menyampaikan usulan, saran, dan permintaan kepada Presiden Jokowi terkait dengan kebutuhan tenaga kesehatan, oksigen, dan obat-obatan.

“Saya lihat Pak Presiden ada rencana melakukan percepatan pengadaan oksigen dengan cara impor. Impor juga ternyata tidak mudah, karena harus bersaing dengan negara lain yang membutuhkan,” katanya.

Bima juga bercerita Jokowi menyatakan agar segera menyelesaikan persoalan krisis oksigen sehingga daerah yang membutuhkan tidak perlu terus-menerus khawatir.

Pada kesempatan tersebut, Bima Arya juga melaporkan penyaluran bantuan sosial tunai (BST) dari pemerintah pusat untuk 72 ribu keluarga warga Kota Bogor yang terdaftar pada data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) serta untuk 77.500 keluarga warga Kota Bogor yang terdaftar pada non-DTKS.

Sumber: detik.com

Kategori
Peristiwa

Aksi Bima Arya Pantau PPKM Darurat di Kota Bogor

IDTODAY.CO – Wali Kota Bogor Bima Arya bersama jajaran Forkopimda menggelar patroli Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Berdasarkan pantauan pada Sabtu (3/7), Bima menyebut mobilitas di Kota Bogor berkurang signifikan.

“Masih ada di titik-titik keramaian, seperti rumah makan yang belum menerapkan PPKM Darurat, yaitu larangan untuk ‘dine in’. Tidak saja kita peringatkan, langsung ada tindakan. Dan kita akan lakukan ini setiap hari, siang dan malam untuk pastikan semuanya taat,” kata Bima dikutip dalam keterangan tertulis, Minggu (4/7/2021).

Dalam patroli tersebut, petugas menindak rumah makan yang masih menyediakan layanan makan di tempat. Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro yang memimpin penindakan langsung memberikan peringatan kepada pengelola rumah makan tersebut, dan memerintahkan Satpol PP untuk menyita bangku dan memberikan denda.

“Sudah menjadi ketentuan dari Satgas COVID-19, yaitu apabila ada pelanggaran terhadap ketentuan PPKM Darurat, maka kami akan melakukan penindakan seperti sanksi, ataupun masih bandel maka kami akan melakukan penerapan pidana bagi para pelanggar. Sekali lagi kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak ke mana-mana kalau tidak emergency,” kata Susatyo.

Apotek Dilarang Jual Obat di Atas HET

Sementara itu, sehubungan dengan tingginya permintaan obat di tengah pandemi, Susatyo menegaskan akan menindak tegas toko obat atau perorangan yang menaikkan harga obat di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) ataupun menimbunnya, termasuk soal oksigen.

“Untuk apotek-apotek saya ingatkan untuk tidak menaikan harga apalagi melakukan upaya-upaya untuk keuntungan pribadi dan membahayakan masyarakat, kami akan melakukan tindakan tegas,” tegas Susatyo.

Wali Kota Bogor Bima Arya Foto: Pemkot Bogor

Ia menyampaikan sejauh ini belum ada laporan terkait hal tersebut. Namun, masyarakat diminta untuk melaporkan jika ada oknum-oknum yang menjual obat atau oksigen dengan harga tidak wajar.

Sementara itu, Bima meminta kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor untuk berkoordinasi dengan produsen oksigen agar proses distribusi dipercepat.

“Oksigen mulai krisis. Tadi saya pantau di salah satu tempat isi ulang oksigen. Stoknya hampir habis, sementara permintaan sangat tinggi. Saya minta Disperindag langsung koordinasi minta dipastikan tambahan stok suplay dari pabrik-pabrik oksigen di sekitar Bogor untuk Kota Bogor. Jadi perindag harus gerak cepat,” papar Bima.

Pusat Isolasi Ditambah

Seiring dengan lonjakan kasus COVID-19, tingkat keterisian tempat tidur di seluruh rumah sakit di Kota Bogor menyentuh angka 83,8 persen, lebih tinggi dari ambang batas WHO sebesar 60 persen. Untuk mengatasi hal itu, Bima menyampaikan, Satgas COVID-19 Kota Bogor berupaya semaksimal mungkin untuk menambah pusat isolasi.

“Saat ini hampir seluruh Rumah Sakit penuh. Satgas COVID-19 Kota Bogor bergerak cepat menambah tempat isolasi. Hari ini saya berkeliling untuk cek kesiapan semua lokasi. Ada 14 pusat isolasi untuk pasien COVID-19, baik di tingkat kota hingga tingkat wilayah yang berbasis masyarakat dengan total kapasitas 560 tempat tidur,” jelas BIma.

Pusat isolasi disiapkan di beberapa tempat, antara lain di Pusdiklatwas BPKP Ciawi (100 bed), Asrama IPB Dramaga ( 184 bed), Wisma BNN Lido (100 bed), Aula Kantor Kelurahan Situgede (20 bed), Villa Hude Kelurahan Curug (30 bed), Ruang Serbaguna RW 10 Kelurahan Tegal Gundil (10 bed), Aula Munasa Kelurahan Cimahpar (20 bed).

Lalu ada juga tempat isolasi di gedung BLK Bogor Selatan (12 bed), gedung Terminal Agribisnis Bogor Selatan (14 bed), Wisma Kelurahan Sempur (10 bed), Madrasah Kelurahan Sindangrasa (25 bed), aula Kantor Kelurahan Baranangsiang (15 bed), aula Kantor Kelurahan Sukasari (10 bed), dan aula Kantor Kelurahan Katulampa (10 bed).

“Bagi pasien terkonfirmasi COVID-19 dengan tanpa gejala dan gejala ringan yang membutuhkan ruang isolasi tersebut dapat menghubungi Puskesmas terdekat di wilayah masing-masing. Bersama saling menjaga. Insya Allah kita lewati masa sulit ini bersama-sama. Salam sehat dan tetap waspada,” ungkap Bima.

Sebagai informasi, dalam kegiatan patrol Bima Arya didampingi Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro, Dandim 0606/Kota Bogor Kolonel Inf. Robby Bulan, Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Eka Wardana, Dandenpom III/1 Bogor Letkol CPM Sutrisno, Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim dan perwakilan dari Kejaksaan Negeri Bogor serta perwakilan dari Pengadilan Negeri Bogor.

Sumber: detik.com