Kategori
Politik

Kali ini PSI Kecam Aksi Pelecehan Terhadap Kitab Suci Alquran di Norwegia

IDTODAY NEWS – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengecam aksi peludahan kitab suci Alquran yang terjadi di Oslo, Norwegia.

“Tindakan tersebut sangat tidak bisa diterima dan pantas dikecam,” kata Ketua DPP PSI, Isyana Bagoes Oka, dalam keterangan tertulis, Selasa, (1/9/2020).

Isyana menyebut, tindakan tersebut sangat jelas punya maksud merendahkan. Jika ingin membangun relasi sosial yang sehat, tindakan semacam itu tidak boleh terulang. “Ada batas-batas yang jelas dalam menyatakan pendapat. Yaitu, tidak boleh merendahkan kemanusiaan dan keyakinan pihak lain. Meludahi kitab suci Alquran tak bisa ditafsirkan lain selain merendahkan. Tindakan tersebut tentu saja melukai hati umat Islam,” Isyana.

PSI mengimbau semua pihak untuk menahan diri dalam menyikapi perbedaan keyakinan. “Toleransi harus terus dibangun dengan selalu menghargai pihak yang berbeda, membangun dialog yang beradab, bukan melakukan tindakan merendahkan. Indonesia harus menjadi contoh dunia di mana keragaman bisa hidup dalam damai dan harmoni,” pungkas Isyana.

Seperti diberitakan, demonstrasi anti-Islam di Ibu Kota Norwegia, Oslo, diwarnai aksi meludahi Alquran, Sabtu 29 Agustus lalu. Insiden ini mendorong pihak berwenang untuk mengakhiri acara lebih awal.

sumber: sindonews

Kategori
Dunia

Norwegia Rusuh Usai Demonstran Anti-Islam Ludahi Al-Quran, Erdogan Kecam Keras

IDODAY NEWS – Demonstrasi anti-Islam di ibu kota Norwegia, Oslo berujung pada bentrokan. Demonstrasi ini diwarnai aksi merobek dan meludahi Al-Quran.

Seperti dilansir media Jerman, DW, Minggu (30/8/2020) kerusuhan di Oslo itu terjadi pada hari Sabtu (29/8) waktu setempat. Insiden ini mendorong pihak berwenang untuk mengakhiri acara lebih awal.

Unjuk rasa yang diorganisir oleh kelompok Stop Islamization of Norway (SIAN) tersebut, berlangsung di dekat gedung parlemen. Ratusan pengunjuk rasa tampak berkumpul, menabuh genderang dan meneriakkan “Tidak ada rasis di jalanan kami,” seperti dilaporkan kantor berita DPA.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (31/8/2020):

  • PM Israel Ungkap Banyak Perundingan Rahasia dengan Pemimpin Arab

Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengungkapkan bahwa Israel tengah melakukan perundingan rahasia dengan beberapa negara Arab dalam upaya menjalin hubungan. Hal ini disampaikan Netanyahu setelah Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) menyepakati normalisasi hubungan.

“Ada banyak lagi pertemuan yang tidak dipublikasikan dengan para pemimpin Arab dan muslim untuk menormalisasi hubungan dengan negara Israel,” ungkap Netanyahu dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Senin (31/8/2020).

Dia tidak menyebut lebih lanjut negara-negara mana saja yang dimaksud.

Perjanjian damai antara Israel dan UEA yang tercapai dengan mediasi Amerika Serikat (AS) diumumkan pada 13 Agustus lalu. Perjanjian itu menjadikan UEA sebagai negara Teluk pertama dan negara Arab ketiga yang menormalisasi hubungan dengan Israel, setelah Mesir dan Yordania.

  • Makin Panas, Erdogan Sebut Pemimpin Yunani dan Prancis Rakus

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam para pemimpin Prancis dan Yunani. Erdogan menyebut mereka “rakus dan tidak kompeten” karena menantang eksplorasi energi Turki di Mediterania timur.

Seperti dilansir AFP, Senin (31/8/2020), komentar Erdogan itu disampaikan ketika Turki merayakan kemenangan atas pasukan Yunani selama perang kemerdekaan Turki tahun 1922.

Turki dan Yunani saat ini sedang memperdebatkan ladang gas lepas pantai. Dukungan Prancis untuk Yunani telah membawa hubungan itu ke dalam krisis serius bagi aliansi militer NATO.

  • Kerusuhan Pecah di Norwegia, Demonstran Ludahi Al-Quran

Demonstrasi anti-Islam di ibu kota Norwegia, Oslo berujung pada bentrokan. Demonstrasi ini diwarnai aksi merobek dan meludahi Al-Quran.

Sumber: detik.com

Kategori
Dunia

Innalillah… Habis di Swedia Kini Aksi Demo Di Norwegia Meludahi dan Membakar Al-Quran

IDTODAY NEWS – Negara-negara Skandinavia dilanda kerusuhan yang dipicu oleh demonstrasi anti-Islam. Demo itu diwarnai dengan aksi membakar dan meludahi Al-Quran.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (29/8/2020), sekitar 300 orang turun ke jalanan wilayah Malmo, Swedia, dengan aksi kekerasan yang meningkat seiring berlalunya malam, menurut polisi dan media lokal.

Orang-orang itu menghadiri aksi anti-Islam yang masih terkait insiden sehari sebelumnya saat pengunjuk rasa membakar salinan kitab suci Islam tersebut, juru bicara polisi Rickard Lundqvist mengatakan kepada tabloid Swedia Expressen.

Rasmus Paludan, pemimpin partai garis keras anti-imigran Denmark, melakukan perjalanan ke Malmo untuk berbicara dalam aksi anti-Islam itu, yang diadakan pada hari yang sama dengan ibadah sholat Jumat.

Tetapi pihak berwenang mencegah kedatangan Paludan dengan mengumumkan bahwa dia telah dilarang memasuki Swedia selama dua tahun. Dia kemudian ditangkap di dekat Malmo.

“Kami menduga dia akan melakukan pelanggaran hukum di Swedia,” kata Calle Persson, juru bicara polisi di Malmo kepada AFP.

“Ada juga risiko bahwa perilakunya akan menjadi ancaman bagi masyarakat.”

Tetapi para pendukungnya tetap melanjutkan aksi dan tiga orang kemudian ditangkap karena dianggap menghasut kebencian rasial.

Paludan kemudian memposting pesan menyindir via Facebook. “Dipulangkan dan dilarang masuk ke Swedia selama dua tahun. Namun, pemerkosa dan pembunuh selalu diterima!” tulisnya. Paludan sendiri dikenal sudah berulangkali melakukan provokasi terhadap Islam.

Dilansir dari Anadolu Agency, Minggu (30/8/2020) melalui Kementerian Luar Negerinya, pemerintah Turki menyampaikan kecaman pada aksi tersebut. Turki juga mengecam Rasmus Paludan.

“Kami mengutuk keras provokasi mengerikan yang dilakukan oleh seorang politisi Islamofobia dan rasis serta pengikutnya yang datang ke Denmark dari kota Malmo, Swedia,” kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan.

Selain itu, demonstrasi serupa juga melanda ibu kota Norwegia, Oslo. Demonstrasi ini diwarnai aksi meludahi Al-Quran.

Seperti dilansir media Jerman, DW, Minggu (30/8/2020) kerusuhan di Oslo itu terjadi pada hari Sabtu (29/8) waktu setempat. Insiden ini mendorong pihak berwenang untuk mengakhiri acara lebih awal.

Unjuk rasa yang diorganisir oleh kelompok Stop Islamization of Norway (SIAN) tersebut, berlangsung di dekat gedung parlemen. Ratusan pengunjuk rasa tampak berkumpul, menabuh genderang dan meneriakkan “Tidak ada rasis di jalanan kami,” seperti dilaporkan kantor berita DPA.

Kantor berita NTB melaporkan situasi ini memuncak ketika seorang wanita anggota SIAN merobek halaman dari Alquran dan meludahinya.

Wanita yang sebelumnya telah didakwa dan dibebaskan atas dakwaan ujaran kebencian itu, mengatakan kepada para pengunjuk rasa: “Lihat, sekarang saya akan menodai Alquran.”

Hampir 30 orang ditangkap. Bentrokan kemudian meletus, dengan diwarnai aksi melemparkan telur ke anggota SIAN dan mencoba melompati barikade polisi.

Beberapa pengunjuk rasa juga mulai menendang mobil van polisi dan memanjat kap kendaraan.

Pihak berwenang menggunakan semprotan merica dan gas air mata untuk memisahkan kelompok-kelompok lawan, yang pada akhirnya mengakhiri demonstrasi SIAN lebih awal.

Polisi menangkap 29 orang, beberapa di antaranya adalah anak di bawah umur, lapor penyiar publik Norwegia NRK.

Sumber: detik.com