Kategori
Daerah

Heboh Mahasiswa Dilarang Kibarkan Bendera, Ini Faktanya

IDTODAY NEWS – Media sosial dihebohkan dengan pesan berantai yang menyebut adanya pelarangan dan pengusiran mahasiswa yang hendak mengibarkan bendera Merah Putih di puncak bukit Kembang Kuning, Suralaya, Pulomerak, Kota Cilegon, Banten.

Kapolsek Pulomerak AKP Rifki Seftirian, mengatakan, tidak ada penolakan atau pengusiran dari aparat kepada Gabungan Mahasiswa Pencinta Alam se-Banten yang hendak mengibarkan bendera raksasa berukuran 16×10 di Bukit Teletubbies, Kelurahan Suralaya.

“Tidak ada aparat yang mengusir, tidak ada aparat di situ baik kepolisian dari Polres Cilegon dan Polsek Pulomerak yang mengusir,” ujar Rifki saat dikonfirmasi, Kamis 20 Agustus 2020.

Rifki justru menyayangkan kegiatan para mahasiswa yang tidak sesuai dengan perizinan yang disampaikan. Ia menyebutkan, dalam perizinan, mahasiswa hanya akan melakukan pengibaran bendera dengan tujuan membangkitkan nasionalisme. Namun, fakta di lapangan, imbuhnya, para mahasiswa ingin melakukan agenda lain di luar yang tertera pada surat perizinannya.

“Jadi yang menolak itu bukan polisi. Karena warga di sekitar situ juga sedang memperingati 17 Agustus-an, jadi warga sedang melaksanakan lomba. Mahasiswa juga tahu yang menolak itu bukan polisi. Kami sebagai petugas kepolisian akhirnya menyampaikan warga tidak berkenan (dengan aksi demo),” kata Rifki.

Lurah Suralaya, Eman Sulaiman menambahkan, masyarakat Suralaya tidak berkeberatan dengan adanya kegiatan pengibaran bendera Merah Putih di momen perayaan Hari Kemerdekaan yang sakral.

Namun, warga curiga dengan agenda lain yang dibawa para mahasiswa yang mengaku tergabung dalam Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) se-Banten, di luar sekadar upacara atau mengibarkan bendera.

Selain tidak memberitahukan agenda rinci pengibaran bendera, mahasiswa pun tak menjalankan protokol kesehatan di saat pandemi COVID-19 masih menjadi ancaman.

“Tidak ada pihak keamanan setempat yang melarang kegiatan tersebut, seperti yang beberapa hari ini beredar luas di media sosial dan media online,” ujar Eman terpisah.

Eman menjelaskan, masyarakat setempat sangat terbuka. Namun, hingga dini hari, 17 Agustus 2020, sejumlah mahasiswa yang bermalam dengan tenda di bukit yang populer disebut dengan Bukit Teletubbies tersebut, tidak juga memberikan susunan acara kepada pimpinan warga setempat, juga aparat.

“Hal ini meningkatkan kecurigaan warga sekitar, karena tersiar kabar bahwa mahasiswa, selain upacara bendera akan menggelar aksi teatrikal, demo soal lingkungan,” kata Eman.

Sumber: viva.co.id

Kategori
Daerah

Di HUT Kemerdekaan: Rumah Dirusak, Warga Adat Besipae Diusir Aparat saat Tinggal di Bawah Pohon

IDTODAY NEWS – Beredar rekaman video di media sosial yang memperlihatkan sejumlah anak-anak dan wanita histeris dengan suara tembakan peringatan dari aparat.

Dalam video berdurasi 3 menit, 42 detik, tampak para wanita cuma berteriak-teriak saat aparat gabungan merusak bangunan darurat yang didirikan.

Aksi kekerasan dialami warga adat Besipae di Kecamatan Amnuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Pengusiran paksa yang dilakukan aparat itu diakui oleh Ahmad Bumi selaku advokat masyarakat adat Besipae saat dikonfirmasi Suara.com, Selasa (18/8/2020) malam.

Menurutnya, peristiwa pengusiran aparat terhadap warga adat Besipae itu terjadi pada Selasa pagi sekitar pukul 10.00 WITA. Mereka melakukan hal itu lantaran masyarakat adat Besipae menolak meninggalkan lahan yang telah dihuninya sejak dulu kala.

“Iya benar (ada tembakan peringatan) sekitar pukul 10 WITA,” kata Ahmad.

Padahal, sehari sebelum peristiwa itu, Presiden Joko Widodo alias Jokowi sempat menggunakan pakaian adat Timor Tengah Selatan, Provinsi NTT saat upacara pengibaran bendera dalam rangka memperingati hari kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/8/2020).

Menurutnya, rumah-rumah darurat yang terbuat dari rumbia itu merupakan bangunan terakhir setelah rumah hunian permanen milik masyarakat adat dirusak aparat.

Dia mengatakan, warga sempat membuat rumah darurat di sekitar pohon, namun kembali dihancurkan.

“Rumah yang dirusak adalah milik warga, dibangun sendiri, biaya sendiri. Setelah dirusak dan dibongkar, warga tidak memiliki rumah tinggal dan hidup terlantar,” ujar Ahmad.

Beberapa bulan sebelum insiden ini terjadi, tepatnya pada Mei 2020 lalu sejumlah wanita masyarakat adat Besipae pun pernah melakukan aksi telanjang dada.

Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap Pemprov NTT yang melakukan upaya paksa terhadap masyarakat adat Besipae untuk mengosongkan lahan tempat tinggalnya.

“Aksi “telanjang dada” pada bulan Mei 2020 oleh perempuan setempat sebagai simbol mempertahankan hak-hak adat mereka,” ungkap Ahmad.

Selain perlakuan intimidatif, dua masyarakat adat Besipae yakni Korenelius Numley (64) dan Anton Tanu (18) mendapat tindakan kriminalisasi dari aparat kepolisian setempat. Mereka ditangkap tanpa surat dan alasan yang jelas.

“Kedua warga Besipae tersebut, diambil oleh enam anggota Brimbob, satu intel polisi dan Kepala UPTD Dinas Peternakan Propinsi Nusa Tenggara Timur,” pungkas Ahamad.

Sumber: suara.com

Kategori
Daerah

Saat Peringatan HUT RI, 4 ABK WNI Kembali Ditemukan Tewas di Kapal Ikan Tiongkok

IDTODAY NEWS – Saat Indonesia memperingati hari kemerdekaan, para ABK yang bekerja di atas kapal penangkap ikan tak ikut merasakannya. 4 ABK yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) ditemukan meninggal saat bekerja di kapal ikan berbendera Tiongkok.

Menurut data dari kepolisian dan instansi terkait, 4 ABK itu bekerja di dua kapal penangkap ikan berbeda. 3 jenazah ditemukan oleh personel Kepolisian Riau pada 12 Agustus 2020 lalu di sebuah kapal milik nelayan lokal di Pelabuhan Sekupang, Kota Batam.

Ketiga jenazah itu ternyata dipindahkan dari kapal ikan Fu Yuan Yu 829 yang tengah berlayar menuju ke Argentina, yang tengah melewati perbatasan Batam dan Singapura. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepri, Kombes (Pol) Arie Dharmanto, mengatakan 3 jenazah itu kemudian dibawa ke rumah sakit di Batam.

“Kami mendapatkan infomasi dari masyarakat, yang mengatakan ada orang yang menyewa pancung (perahu) yang digunakan untuk menjemput mayat,” ungkap Arie dan dikutip dari kantor berita ANTARA pada Senin, 17 Agustus 2020.

Ketiga jenazah diketahui berinisial S (22 tahun) dan M (26 tahun) yang berasal dari Aceh serta DA (23 tahun) asal Donggala, Sulawesi Tengah. Sementara, jenazah keempat ditemukan di Peru.

Jenazah yang diketahui berinisial SA itu bekerja di kapal penangkap ikan Long Xin 629. Itu merupakan kapal yang sama di mana krunya melakukan pelarungan terhadap 3 jenazah ABK asal Indonesia.

Sumber: idntimes.com

Kategori
Politik

Luhut: Percayalah Pemerintah Memberikan yang Terbaik buat Rakyat

IDTODAY NEWS – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengajak masyarakat untuk memanfaatkan momentum hari ulang tahun (HUT) ke-75 RI di tengah pandemi Covid-19 untuk memperkuat persatuan.

“Di usianya yang mencapai tiga per empat abad kali ini Republik Indonesia sedang memgalami cobaan yang sangat besar, dan dunia juga mengalami, yaitu pandemi Covid-19,” kata Luhut dalam unggahan akun resmi Instagram-nya, dikutip Senin (17/8/2020).

Luhut mengakui, pandemi Covid-19 memberikan dampak negatif terhadap berbagai aspek kenegaraan, tidak terkecuali perekonominan nasional.

Namun, dengan memanfaatkan momentum HUT ke-75 RI, Luhut mengajak masyarakat untuk tidak menyerah dan bangkit dari keterpurukan yang diakibatkan pandemi Covid-19.

“Mari kita rapatkan barisan, kita rapatkan persatuan kesatuan kita gotong raya kita melawan ini,” katanya.

Lebih lanjut, Luhut menegaskan, pemerintah akan terus berupaya mengeluarkan kebijakan dalam rangka pemulihan yang tengah dilaksanakan.

“Percayalah, pemerintah akan memberikan yang terbaik buat rakyatnya,” ujar Luhut.

“Dirgahayu Indonesia, dirgahayu negeri pancasila ke-75. Mugian pandemi ini akan semakin menguatkan kesatuan dan persatuan kita sehingga membawa Indonesia ke pada tonggak kemajuan yang hebat di masa-masa yang akan datang,” ucap Luhut.

Sumber: kompas.com

Kategori
Politik

Busana Jokowi Dikritik: Bajunya Dipakai, Tapi Hak Warga Adat Tak Prioritas

IDTODAY NEWS – Aktivis Ravio Patra mengkritik gaya berpakaian Presiden Jokowi yang selalu mengenakan baju adat dalam sejumlah kesempatan tampil di hadapan publik.

Untuk diketahui, Agustus ini Jokowi sudah dua kali menggunakan baju adat. Pertama, saat menghadiri sidang tahunan MPR, dia menggunakan pakaian khas suku Sabu asal Nusa Tenggara Timur.

Terbaru, Jokowi mengenakan baju asal Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) pada upacara pengibaran bendera memperingati Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Senin (17/8/2020).

Menurut Ravio, gaya berbusana Jokowi hanya sekadar kebutuhan panggung. Ia menilai, busana adat yang dipakai itu tidak mencerminkan sikap Jokowi atas masyarakat adat sendiri.

Dia menilai, Jokowi justru tidak memprioritaskan hak-hak masyarakat adat.

Dalam cuitannya di akun Twitter @raviopatra, Ravio turut mengunggah sejumlah foto Jokowi berpakaian adat sekaligus tangkapan layar berita Tempo.co berjudul Jalan Panjang RUU Masyarakat Adat, Mandek Sejak 2009.

“Atribut adat selalu dipakai untuk performa ‘keberagaman’, tapi hak-hak masyarakat adat tidak pernah jadi prioritas. Ejawantah frasa ‘panggung politik’ yang kelewat harfiah; sekadar panggung pertunjukan,” tulis Ravio dikutip Suara.com, Senin (17/8/2020).

Dalam cuitan selanjutnya, Ravio juga memberi tautan artikel yang diterbitkan The Conversation berjudul 75 tahun kemerdekaan Indonesia, Masyarakat Adat Masih Berjuang untuk Kesetaraan.

“Masyarakat Adat kini menghadapi bentuk lain ‘kolonialisme’. Refleksi penting dari @satriastanti dan Sophie Chao dengan perspektif dari @rsombolinggi – @RumahAMAN dan Sandra Moniaga – @KomnasHAM,” tulis Ravio.

Diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo tampak mengenakan pakaian adat Indonesia Timur, tepatnya Kabupaten TTS pada upacara pengibaran bendera memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75, di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Dengan berbalut kain tenun berwarna merah dan paduan kemeja putih, lelaki yang akrab disapa Jokowi ini sontak menarik perhatian masyarakat.

Ia tiba di tempat upacara bersama sang istri, Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan sang istri Wury Ma’ruf Amin.

Dikutip dari Sekretariat Presiden, ternyata pakaian adat yang dikenakan Presiden RI ke 7 ini memiliki filosofi yang mendalam.

Nah, berikut adalah fakta menarik mengenai pakaian adat TTS yang dikenakan Jokowi pada momen spesial kali ini.

  1. Kain tenun berantai Nunkolo

    Kain tenun yang dikenakan Jokowi bermotif berantai Nunkolo. Motif sudah dimodifikasi dari bentuk belah ketupat (motif geometris) dengan batang tengah yang berarti sumber air dan bagian pinggir bergerigi melambangkan wilayah yang berbukit dan berkelok-kelok.
  2. Arti warna merah dari kain yang dikenakan Jokowi

    Bukan tanpa alasan Jokowi mengenakan kain tenun berwarna merah. Dikutip dari Sekretariat Presiden, warna merah melambangkan keberanian laki-laki Nunkolo. Jika dipadukan dengan kemeja putih, warnanya jadi melambangkan bendera merah putih.
  3. Makna ikat kepala

    Selain menambah indah kain tenun, aksesoris juga memiliki makna kegunaan praktis. Ini adalah ikat kepala raja berbentuk dua tanduk kecil yang artinya raja yang melindungi. Ikat di kepala sebagai penutup kepala sebagai pelindung yang menjadi tanda kebesaran raja sebagai mahkota.
  4. Tas sirih pinang dan kapur budaya

    Makan sirih pinang bagi budaya TTS bermakna sebagai budaya pemersatu dan juga melambangkan tanda kasih dan hormat. Maka kemanapun, masyarakat TTS selalu membawa tas sirih pinang.

Sumber: suara.com

Kategori
Politik

Dahlan Iskan Nyaris Jadi Capres

IDTODAY NEWS – 17 Agustus identik dengan peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Pada tanggal itu pula, lahir sejumlah tokoh, di antaranya Dahlan Iskan.

Dahlan Iskan dibesarkan di lingkungan pedesaan dangan kondisi serba kekurangan. Orang tuanya tidak ingat tanggal berapa Dahlan dilahirkan. Dahlan akhirnya memilih tanggal 17 Agustus 1951 dengan alasan mudah diingat karena bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.

Dikutip dari laman Wikipedia, pria kelahiran Magetan, Jawa Timur ini adalah mantan CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos Group yang bermarkas di Surabaya. Posisinya tersebut kemudian digantikan oleh putranya, Azrul Ananda.

Sejak awal 2009, Dahlan adalah sebagai Komisaris PT Fangbian Iskan Corporindo (FIC) yang akan memulai pembangunan Sambungan Komunikasi Kabel Laut (SKKL) pertengahan tahun ini. SKKL ini akan menghubungkan Surabaya di Indonesia dan Hong Kong, dengan panjang serat optik 4.300 kilometer.

Tidak hanya itu, sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah Jakarta. Sejak memimpin PLN, Dahlan membuat beberapa gebrakan, di antaranya bebas byar pet se-Indonesia dalam waktu 6 bulan, gerakan Sehari Sejuta Sambungan.

Dahlan juga berencana membangun PLTS di 100 pulau pada tahun 2011. Sebelumnya, tahun 2010 PLN berhasil membangun PLTS di 5 pulau di Indonesia bagian Timur yaitu Pulau Banda, Bunaken Manado, Derawan Kalimantan Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Citrawangan.

Pada tanggal 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai Menteri BUMN, menggantikan Mustafa Abubakar yang menderita sakit. Ia terisak dan terharu begitu dirinya dipanggil menjadi menteri BUMN karena ia berat meninggalkan PLN yang menurutnya sedang pada puncak semangat untuk melakukan reformasi PLN.

Dahlan melaksanakan beberapa program yang akan dijalankan dalam pengelolaan BUMN. Berkat kepemimpinannya, BUMN dinilai bersih dari korupsi oleh masyarakat.

Pria yang dikenal lincah dengan sepatu kets yang dipakainya ini juga mendukung program mobil nasional dengan penggerak listrik. Saat mencoba mobil listrik Tucuxi, pada tanggal 5 Januari 2013, ia mengalami kecelakaan di kawasan Tawangmangu, Jawa Timur. Dahlan Iskan selamat, mobilnya rusak parah.

Setelah kecelakaan tersebut, Dahlan Iskan tidak mundur untuk mengembangkan mobil listriknya. Bersama Putra Petir, Dahlan Iskan mengembangkan mobil listrik generasi kedua yang dipertunjukkan di KTT APEC di Bali.

Dalam karier politiknya, pada tahun 2013, Dahlan Iskan bersama 11 orang lainnya yakni Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, dan Sinyo Harry Sarundajang mengikuti Konvensi Calon Presiden dari Partai Demokrat.

Pada 16 Mei 2014, Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat mengumumkan hasil survei atas 11 peserta konvensi di Kantor DPP Partai Demokrat. Hasilnya adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menempati posisi terunggul dibandingkan peserta konvensi lainnya. Namun, Dahlan tidak jadi diusung Partai Demokrat karena partai ini gagal memperoleh cukup suara untuk dapat mengusung calon sendiri, yakni minimal 20% kursi parlemen atau 25% suara rakyat.

Sumber: sindonews.com

Kategori
Dunia

Menteri Bagi-Bagi Link Film Ilegal, Apa Makna 75 Tahun Kemerdekaan Indonesia?

IDTODAY NEWS – Di Hari Perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-75 (Senin, 17/8), nasib industri kreatif di tanah air menjadi sorotan.

Pasalnya, di sosial media Twitter, warga net tengah marak membahas soal film-film bertema kemerdekaan yang diunggah secara ilegal di platform berbagi video YouTube.

Pembahasan ini bermula dari akun Twitter mengatasnamakan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo, @tjahjo_kumolo yang pada akhir pekan lalu (Minggu, 16/8), mengunggah sejumlah link atau tautan web sejumlah film bernuansa perjuangan, seperti Cut Nyak Dien, Sang Pencerah, Ketika Bung Karno Di Ende, Sang Kyai, Kartini Baru dan Senja Merah Di Magelang.

Meski akun Twitter itu tidak mememiliki centang atau logo terverifikasi dari Twitter, selayaknya tokoh publik atau lembaga resmi lainnya, namun akun tersebut diikuti oleh banyak tokoh publik terkemuka, termasuk akun Twitter resmi Presiden RI Joko Widodo serta sejumlah lembaga resmi, seperti akun resmi Sekretariat Kabinet dan akun resmi kedutaan asing di Indonesia.

Hal yang menjadi sorotan adalah, link atau tautan web soal film-film bernuansa kemerdekaan yang dibagikan oleh @tjahjo_kumolo bersumber pada platform berbagi video YouTube yang diunggah oleh akun-akun personal dan bukan akun resmi atau akun yang memiliki hak cipta untuk mengunggah video-video tersebut.

Sebagai contoh, film “Cut Nyak Dien”, yang tautan webnya dibagikan di Twitter, diunggah di YouTube oleh akun bernama “Laxamana”.

Atau film “Sang Pencerah”, yang tautan webnya dibagikan di Twitter, diunggah di YouTube oleh akun bernama “Fajar 4693”.

Hal itu menuai kritik, terutama dari pekerja seni dan mereka yang bergelut di industri kreatif.

Salah satunya adalah sutradara Joko Anwar. Melalui akun Twitternya, @jokoanwar, dia menyuarakan keresahannya.

“Apakah benar ada seorang menteri Jokowi yang membagi-bagikan link film-film Indonesia di YouTube yang di-upload secara ilegal? Kalau benar, ijinkan saya patah hati dan hilang harapan pemerintah Indonesia serius mendukung atau paham industri kreatif,” tulisnya.

Dia menjelaskan bahwa tautan film-film yang dibagikan, diunggah tanpa izin dari pemilih hak cipta filmnya.

“Gak ada gunanya kita merayakan 75 tahun merdeka kalau mengambil hak orang lain, apapun alasannya. Gak mungkin juga mengedukasi rakyat tentang HAKI kalau pemerintahnya aja gak paham,” sambungnya.

Ungkapan kekecewaan serupa juga diungkapkan oleh penulis skenario Ifan Ismail, melalui akun Twitternya @ifanismail. Dia menjelaskan bahwa masing-masing film tersebut bisa diakses secara legal melalui pemilik hak ciptanya.

“Pak Menteri, untuk film Tjoet Nja Dhien, kontak Erros Djarot. Untuk (film) Sang Kiai kontak Pak Sunil. Untuk (film) Sang Pencerah, kontal Multi. Untuk (film) Kartini, kontak Ronny. Daftarnya ada semua,” tulisnya.

Tidak lama setelah menjadi buah bibir di Twitter, akun @tjahjo_kumolo membuat permintaan maaf.

“Yth Bp JokoAnwar Sutradara Film Perjuangan, saya mendapat kiriman WA (WhatsApp) koleksi film perjuangan tersebut, mengingat Hari Kemerdekaan RI, saya berbagi saja kepada Grup via Twit. Mohon maaf kalau saya salah dan khilaf. Kalau saya harus membayar, karena saya berbagi saya siap semampu saya,” tulisnya.

Sumber: rmol.id