Kategori
Politik

Tak Persoalkan Presiden 3 Periode, Said Aqil Dianggap Rizal Ramli Makin Ngasal

IDTODAY NEWS – Eks Menko Perekonomian Rizal Ramli menyoroti pernyataan Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj yang tak mempersoalkan amandemen tiga periode dengan dasar tak ada dalam ilmu Fiqih Islam.

“Mas Said Aqil makin lama makin ngasal,” cuitnya di akun Twitter @RamliRizal, dikutip Kamis (9/9).

Bagi Rizal Ramli, rezim Presiden Jokowi belum bisa menjalankan amanah dari rakyat. “Kalau memang amanah, rakyat sudah lebih sejahtera dan lebih makmur,” ujarnya.

Pria yang karib disapa RR itu lantas menyinggung utang negara yang kian menumpuk. Selain itu, wacana penambahan masa jabatan presiden juga diprotes.

“Utang tidak gali lobang, tutup jurang. Presiden 3 periode itu bertentangan dengan amanah reformasi dan demokratisasi!” tegasnya.

Sebelumnya, Said Aqil mengaku tak mempermasalahkan bila Presiden Jokowi menjabat tiga periode. Alasannya, hal itu tak bertentangan dengan fikih Islam.

“Bagi fikih Islam mau dua periode mau tiga periode yang penting adil, jujur, amanah, dan pro rakyat,” kata Said.

Sumber: jitunews.com

Kategori
Politik

Mahfud MD Bilang Jokowi Tidak Bisa Dijatuhkan Karena Covid: Tak Ada Pelanggaran Hukum

IDTODAY NEWS – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan bisa dilengserkan dengan alasan penanganan Covid-19.

Menurut Mahfud, tidak ada alasan mendasar untuk melengserkan Jokowi dari jabatannya karena dianggap tidak memiliki pelanggaran hukum apapun.

Hal itu diungkap oleh Mahfud saat melakukan dialog secara virtual dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Senin, 26 Juli 2021 kemarin.

“Pemerintah juga punya keyakinan, kalau pemerintah Insyaallah sekarang ini tidak bisa dijatuhkan karena alasan Covid-19, karena tidak ada pelanggaran hukum yang dilakukan,” ucap Mahfud dikutip terkini.id dari bizlawid pada Rabu, 28 Juli 2021.

Adapun Said Aqil mengaku setuju atas perkataan Mahfud tersebut.

Said mengatakan bahwa memang saat ini banyak gerakan politik yang berusaha mengganggu keberlangsungan pemerintahan Jokowi.

“Sudah mulai ada gerakan yang berbau politis, targetnya minimal merecoki, mengganggu, keberlangsungan pemerintah Pak Jokowi dan Menteri-menteri,” ungkapnya.

Said pun mengatakan bahwa oknum-oknum politisi yang berusaha merecoki pemerintahan Jokowi itu sadar, bahwa pihaknya tidak mudah dalam melengserkan Jokowi sehingga sengaja berusaha menggagalkan program pemerintah.

“Sebenarnya mereka tahu tidak mudah karena kita sistem presidensial bukan parlementer, tapi minimal mereka bikin repot supaya gagal program-programnya (pemerintah),” ucap Ketua PBNU tersebut.

Said pun lantas mengingat kembali aksi pelengseran Presiden ke-4 RI, yakni Abruddahman Wahid atau akrab disapa Gusdur.

“Pelengseran Gus Dur itu jadi catatan yang sangat pahit bagi warga NU yang tidak mungkin warga NU akan melakukan itu,” papar Said Aqil.

Sumber: terkini.id

Kategori
Politik

Jadi Komut KAI, KH. Said Aqil Siraj Akan Tetap Kritis Dan Gaji Disedekahkan

IDTODAY NEWS – Penunjukkan Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siraj sebagai sebagai Komisaris Utama merangkap sebagai Komisaris Independen PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) tidak akan menyurutkan langkahnya untuk tetap mengkritisi kebijakan pemerintah yang melenceng.

Begitu yang dikatakan Jurubicara pribadi KH. Said Aqil Siraj, Muhammad Nabil Haroen kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (4/3).

“Penunjukan Kiai Said sebagai Komut KAI tidak mengubah kritik beliau kepada pemerintah. Kiai Said tetap akan kritis, terutama atas hal-hal yang dianggap menyimpang dari kemaslahatan publik alias mashlahah ‘ammah,” kata Gus Nabil kepada Kantor Berita Politik RMOL.

Gus Nabil mengatakan kritik-kritik yang dilontarkan Kiai Said selama ini jelas bertumpu kepada kaidah yang jelas, yakni kaidah-kaidah Islam dalam hal untuk membangun kesejahteraan publik.

“Sebaliknya, Kiai Said juga akan mendukung pemerintah dalam program-program yang membela rakyat kecil dan publik secara umum. Sesuai kaidah, tasharruful imam ‘ala ar-raiyyah manuthun bil mashlahah, kebijakan para pemimpin seharusnya bertumpu kepada kemaslahatan publik,” ujarnya.

Selain itu, Gus Nabil juga mengatakan bahwa gaji yang akan diterimanya dari KAI akan disedekahkan.

“Kiai Said juga berkomitmen bahwa gaji sebagai Komisaris PT KAI akan digunakan untuk sedekah. Tentu saja, Kiai Said selama ini juga getol mengkampanyekan filantropi, di antaranya melalui NU Care-LAZISNU,” tandasnya.

Baca Juga: Dukung Divestasi Saham Bir, PAN DKI Sarankan Anies Libatkan Masyarakat

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

KH Said Aqil Sebut Jenderal Listyo Sigit Dekat dengan Kiai dan NU

IDTODAY NEWS – Kapolri baru Jenderal Polisi Listyo Sigit beserta jajaran berkunjung ke Kantor Pusat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (28/1/2021). Dalam pertemuan itu dibahas tentang program-program kerja Polri ke depan.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengatakan, Jenderal Polisi Listyo Sigit merupakan polisi profesional. Sudah sepatutnya NU mendukung penuh program yang akan dijalankan Polri demi merawat keutuhan dan keselamatan NKRI.

“Selama saya kenal beliau seorang perwira polisi yang profesional. Bertindak tegas, bersikap tegas tanpa ada rasa apa pun tanpa ada rasa beban karena beliau memang polisi yang profesional,” ujar Said di Kantor Pusat PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (28/1/2021).

Menurut Said, saat Listyo belum menjadi Kapolri. Orang nomor satu di institusi Bhayangkara ini dikenal dekat dengan para ulama terutama kiai-kiai NU. “Di antara lain dekat dekat Kiai Mbah Muhtadi, Kiai sepuh Banten dan juga Kiai Ma’ruf sebelum menjadi Wakil Presiden,” tuturnya.

Kedekatan itu membuat Said Aqil berseloroh bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit merupakan warga NU. Sosok Listyo yang sangat menghormati ulama menjadi cerminan baik bagi seluruh jajarannya dalam menjalankan tugas. “Bapak ini tidak asing lagi karena dekat dengan warga NU. Maka dia bisa kita sebut sebagai NU cabang nasrani,” katanya.

Baca Juga: NU Siap Kolaborasi dengan Polri untuk Ajarkan Kitab Kuning

Sumber: sindonews.com

Kategori
Kesehatan Politik

Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj Positif COVID-19, Mohon Doa Kesembuhan

IDTODAY NEWS – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj dilaporkan terkonfirmasi positif COVID-19. Said Aqil dinyatakan terpapar pada Sabtu, 28 November 2020, pukul 19.30 WIB.

Hasil positif itu merujuk hasil tes swab polymerase chain reaction (PCR) yang sudah dilakukan Said.

“Hasil PCR swab Al Mukarom Profesor Kiai Haji Said Aqil Siradj menunjukan positif,” kata Sekretaris Pribadi Said Aqil, M. Sofwan Erce, melalui video singkat dikutip VIVA di Jakarta, Senin dini hari, 30 November 2020.

Dia mengatakan atas arahan Said meminta doa dari masyarakat Indonesia khususnya warga Nahdlatul Ulama untuk diberikan kesembuhan.

“Atas arahan beliau kami diminta untuk menyampaikan kabar ini dengan harapan dan memohon doa dari bapak ibu sekalian warga NU khususnya para masayikh mohon doa untuk kesembuhan dan kekuatan beliau untuk menjalani masa penyembuhan ini,” jelasnya.

Sofwan menuturkan, kondisi Said Aqil Siradj saat ini dalam keadaan baik. Kata dia, Said sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit yang ada di Jakarta. Namun, ia tak menjelaskan rumah sakitnya tersebut.

Dia menyampaikan pesan Said agar masyarakat aktif menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi. Dengan menerapkan protokol kesehatan diharapkan bisa sama-sama terhindar dan mampu mengatasi COVID-19.

Menurut dia, sesuai yang disampaikan Said bahwa terpapar COVID-19 bukan lah aib. Sebab, virus ini bisa menular terhadap siapa pun.

“Bukannya aib, bukanlah hal yang buruk dan bisa menimpa siapa dari latar belakang apa saja. Mari kita jaga pesan beliau bagi warga NU khususnya tetap patuhi protokol kesehatan. Jangan lupa cuci tangan, pakai masker dan jarak,” ujarnya.

Baca Juga: Ketua DPRD Bogor Sentil Keras Bima Arya, Lebih Banyak Gaduhnya Dibanding Penyelesaian Masalah

Sumber: viva

Kategori
Politik

Said Aqil Siradj: Santri Jadi Simbol Perlawanan Penjajah

IDTODAY NEWS – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj mengatakan santri merupakan simbol perlawanan terhadap penjajahan. Santri di Indonesia, kata dia, memiliki peran besar dalam merebut dan mempertahankan NKRI dari kolonialisme.

“Santri merupakan mitologi yang menjadi atribut kelompok umat Islam yang melawan penjajah,” kata Said dalam Webinar Hari Santri Nasional bertema “Nasionalisme Santri, Ketahanan Pancasila dan Indonesia yang Kuat”, Kamis, 22 Oktober 2020.

mengatakan santri merupakan cikal bakal umat yang mampu mempertahankan NKRI dan mengedepankan persaudaraan. Menurutnya, Hari Santri Nasional harus dimaknai sebagai momentum bersejarah dalam melahirkan bangsa yang kokoh.

“Indonesia bukan negara Islam bukan negara kafir, tetapi Darussalam negara yang damai, negara kebangsaan satu saudara satu ikatan, seperti sistem yang dipakai Nabi Muhammad yang membangun Madinah,” kata Said.

Said menjelaskan rasa persaudaraan atau ukhuwah wathoniyah penting untuk dikedepankan bagi sebuah bangsa. Dengan begitu, bangsa akan menjadi kuat dan memiliki akhlak mulia serta hormat kepada semua pihak, termasuk guru.

Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini menambahkan, saat ini persoalan perbedaan suku sudah tidak ada lagi. Namun, yang menjadi pekerjaan rumah selanjutnya adalah persoalan agama yang selalu dikaitkan dengan nasionalisme.

Hari Santri Nasional diperingati setiap 22 Oktober. Peringatan santri ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri Nasional pada tangga 22.

Sementara itu, Kepala BPIP K.H Yudian Wahyudi mengapresiasi langkah Jokowi menetapkan beleid itu. “Saya ucapkan terima kasih kepada bapak Presiden yang berani terbitkan Keppres dan menghargai kaum Santri”, ucapnya. Dia juga berterima kasih kepada Jokowi karena telah memberdayakan sumber daya manusia (SDM) dari kalangan sebagai pemangku kepentingan.

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Benny Susetyo, menilai Hari Santri menjadi momentum bagi negara untuk meningkatkan kemampuan santri agar mampu bersaing dalam kancah global. Dia menyinggung pentingnya santri menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi di era digital.

“Ke depan diharapkan pemerintah memberi kontribusi peningkatan kualitas para santri untuk masuk dalam era digital,” katanya.

Sumber: teropongsenayan.com

Kategori
Islami

Peringati Hari Santri Nasional, Said Aqil: Santri Simbol Perlawanan Penjajahan

IDTODAY NEWS – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj memaknai Hari Santri Nasional sebagai momentum bersejarah dalam melahirkan bangsa yang kokoh. Dia mengatakan santri merupakan cikal bakal umat yang mampu mempertahankan NKRI dan mengedepankan persaudaraan.

“Indonesia bukan negara Islam bukan negara kafir, tetapi Darussalam negara yang damai, negara kebangsaan satu saudara satu ikatan, seperti sistem yang dipakai Nabi Muhammad yang membangun Madinah,” tutur Said dalam keterangan tertulis, Kamis, 22 Oktober 2020.

Said mengatakan rasa persaudaraan atau ukhuwah wathoniyah penting dimiliki sebuah bangsa. Dengan begitu, bangsa akan menjadi kuat dan memiliki akhlak mulia serta hormat kepada semua pihak, termasuk guru.

Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini juga mengungkapkan bahwa santri merupakan simbol perlawanan terhadap penjajahan. Santri di Indonesia, kata dia, memiliki peran besar dalam merebut dan mempertahankan NKRI dari kolonialisme.

“Santri merupakan mitologi yang menjadi atribut kelompok umat Islam yang melawan penjajah,” tuturnya. (Baca Juga: Bertemu Wapres, Said Aqil Siradj Serahkan 8 Poin Kecaman UU Cipta Kerja)

Said mengimbuhkan, saat ini persoalan perbedaan suku sudah tidak ada lagi. Namun, yang menjadi pekerjaan rumah selanjutnya adalah persoalan agama yang selalu dikaitkan dengan nasionalisme.

Hari Santri Nasional diperingati setiap 22 Oktober. Peringatan santri ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri Nasional pada tangga 22.

Kepala BPIP K.H Yudian Wahyudi mengapresiasi langkah Jokowi menetapkan beleid itu. “Saya ucapkan terima kasih kepada bapak Presiden yang berani terbitkan Keppres dan menghargai kaum Santri”, ucapnya. Dia juga berterima kasih kepada Jokowi karena telah memberdayakan sumber daya manusia (SDM) dari kalangan sebagai pemangku kepentingan. (Baca Juga: Said Aqil Siroj Gerakkan NU Untuk Tolak UU Cipta Kerja)

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Benny Susetyo, menilai Hari Santri menjadi momentum bagi negara untuk meningkatkan kemampuan santri agar mampu bersaing dalam kancah global. Dia menyinggung pentingnya santri menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi di era digital.

“Ke depan diharapkan pemerintah memberi kontribusi peningkatan kualitas para santri untuk masuk dalam era digital,” katanya.

Sumber: tempo