Kategori
Politik

Bela Rocky Gerung, Amien Rais Tuding PT Sentul City Sangat Tidak Pancasilais

IDTODAY NEWS – Tokoh reformasi Amien Rais mengunjungi rumah pengamat politik Rocky Gerung di Sentul Bogor, Jawa Barat.

Kedatangan Amien Rais bertujuan untuk memberikan dukungan kepada Rocky Gerung yang sedang berkonflik dengan PT Sentul City Tbk.

Amien mengaku telah mengikuti beragam opini, komentar, analisis, dan wawasan Rocky Gerung di media sosial selama setahun terakhir.

Menurut Amien, opini dan analisis Rocky Gerung selalu berpihak pada rakyat kecil.

“Bersama Rocky Gerung ini, saya mewakili rakyat, sebagian rakyat, sebagian besar rakyat insya Allah,” ucap Amien Rais, dikutip Pojoksatu.id dari kanal YouTube Amien Rais Official, Sabtu (25/9).

Ketika mengunjungi rumah Rocky Gerung, Amien mendengar suara buldozer yang meraung-raung. Jaraknya hanya sekitat 20 meter dari rumah Rocky.

“Saya silaturrahmi untuk mendapatkan langsung cerita bagaimana ada sebuah rezim yang sekarang menjadi harapan ternyata meneruskan keganasan, bahkan kebiadaban dari rezim-rezim sebelumnya,” kata Amien.

Mantan Ketua MPR RI ini menyebut Sentul City menguasai lahan di Kabupaten Bogor seluas 3.000 hektaer atau 300 juta meter persegi.

Tanah itu dikuasai PT Sentul City sejak tahun 1994 ketika rezim Orde Baru masih berkuasa.

“Ini harus kita bongkar. Mengapa, siapa? Apa karena waktu itu ada anak Pak Harto atau siapa?,” tanya Amien.

Dikatakan Amien, kasus Rocky Gerung VS PT Sentul City adalah sebuah potret keadilan versus kezaliman.

“Kita mensupport, ya mudah-mudahan yang sempat silaturrahmi ke Rocky Gerung ini bisa mengambil manfaatnya bahwa ada sesuatu yang amat sangat tidak pancasilais, amat sangat tidak adil, amat sangat zolim, yang masih berlangsung sampai sekarang,” tandas Amien Rais.

Sumber: pojoksatu.id

Kategori
Politik

Amien Rais dan Gatot Nurmantyo Ngumpul di Rumah Rocky Gerung, Ada Apa?

IDTODAY NEWS – Mantan Ketua MPR RI M Amien Rais dan mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo kompak mengunjungi rumah Rocky Gerung di Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/9/2021). Tiba berbeda waktu, Amien dan Gatot pulang bareng.

Berdasarkan informasi yang diterima SINDOnews, Amien Rais berada di rumah Rocky selama hampir tiga jam. “Pak Amien dari jam 2 sampai jam 5,” kata Wakil Ketua Umum Partai Ummat Chandra Tirta Wijaya .

Sementara, Gatot Nurmantyo datang lebih sore, sekitar pukul 16.00 WIB. “Pak Amien pulang bareng dengan Pak GN, nggak tau ada pertemuan apa lagi,” ujarnya.

Soal apa yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut, Chandra mengatakan macam-macam. Tapi, tentunya mereka menanyakan kasus yang dialami Rocky Gerung. “Bisa kami simpulkan Bang Rocky dizalimi,” tegas Chandra.

Chandra pun berharap kasus yang dialami Rocky Gerung ini membuka kotak pandora penguasaan lahan yang lebih luas oleh pihak-pihak tertentu yang tidak sesuai dengan keadilan sosial.

Selain Amien Rais dan Gatot Nurmantyo, hadir pula sejumlah politisi dan aktivis, di antaranya mantan Presiden PKS M Sohibul Iman, Akbar Faizal, dan Adhie M Massardi.

Diketahui, adu klaim kepemilikan terjadi antara salah satu warga yaitu Rocky Gerung dengan PT Sentul City Tbk. atas lahan yang berlokasi di Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Sentul City mengklaim sebagai pemegang hak yang sah atas bidang tanah bersertipikat tersebut yang saat ini ditempati oleh Rocky Gerung.

Sedangkan, Rocky membantah menyerobot tanah Sentul City karena telah membeli tanah dan bangunan di lokasi itu secara sah dan dicatat lembaga negara sejak 12 tahun lalu, atau di tahun 2009.

Sumber: sindonews.com

Kategori
Politik

Bambang Soesatyo Minta KKB Dibabat Habis, Natalius Pigai: Ketua MPR tidak Mengerti soal Papua

IDTODAY NEWS – Aktivis HAM, Natalius Pigai membalas pernyataan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang meminta KKB Papua ditumpas habis.

Menurut Natalius, pria akrab dipanggil Bamsoet itu tidak mengerti persoalan yang ada di Papua.

“Ketua MPR tidak mengerti soal Papua,” tulis Natalius Pigai dalam cuitan di akun Twitter @nataliuspigai2 dikutip Pojoksatu.id, Senin (20/9/2021).

Mantan Komisioner Komnas HAM itu juga mempertanyakan sikap pemerintah yang membekali tenaga kesehatan (nakes) senjata api.

Hal tersebut, lanjut Pigai, memancing emosi KKB yang merasa terancam.

“Mengapa Orang Papua marah pendatang, aktivis lebih pintar. Apa layak dokter pegang senjata?” katanya.

Ia menilai, sikap pemerintah tersebut sama saja melawan OPM.

“Cara-cara itu sama saja beri peluang OPM bunuh pendatang. Bisa saja OPM anggap pendatang aparat,” tuturnya.

Pigai juga menyesalkan sikap Ketua MPR yang terkesan gegabah mendorong TNI-Polri tidak menempuh jalur damai.

“Kami tidak gegabah bersikap! Dorong dialog damai!” tegasnya.

Sebelumnya, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan bahwa sudah waktunya negara menindak tegas KKB di Papua.

Hal itu dikatakannya terkait tindakan teroris Kelompok KKB di Papua yang membakar Puskesmas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Tindakan KKB tersebut membuat para tenaga kesehatan perempuan sampai dilecehkan hingga tewas, serta ditendang ke jurang.

“Tidak boleh ada lagi toleransi terhadap teroris KKB untuk melakukan aksi kejahatan yang meresahkan masyarakat serta mengakibatkan korban jiwa,” ujarnya, Minggu (19/9/).

Bamsoet meminta pemerintah menurunkan kekuatan empat Matra terbaik, selain Brimob Polri, yaitu Gultor Kopassus, Raiders, Bravo, dan Denjaka.

Menurutnya, pemerintah perlu memberikan waktu secepatnya kepada pasukan terbaik tersebut untuk menumpas teroris KKB di Papua.

Dia meminta pemerintah jangan ragu menindak tegas teroris KKB di Papua.

Terutama pasca-tindakan kelompok tersebut yang melakukan tindakan kekerasan terhadap tenaga kesehatan hingga meninggal dunia.

“Sekali lagi saya tegaskan, sikat habis KKB di Papua, urusan HAM kita bicarakan kemudian,” kata Bamsoet.

“Jangan ragu bertindak hanya karena persoalan HAM. Utamakan keselamatan rakyat Indonesia,” tegasnya.

Sumber: pojoksatu.id

Kategori
Politik

Jazilul Fawaid: Pemilu Kita High Cost, Setara 30 Persen Biaya Ibukota Negara Baru

IDTODAY NEWS – Usulan anggaran pelaksanaan Pemilu dan Pilkada Serentak tahun 2024 yang diajukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sebesar Rp 86 triliun bukti betapa mahalnya ongkos demokrasi di Indonesia.

“Memang kan Pemilu kita kan high cost, apalagi dengan rezim serentak,” ujar Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid di Media Center DPR RI, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/9).

Jazilul kemudian membandingkan biaya demokrasi dengan rancangan biaya pembangunan ibukota baru di Kalimantan. Kata dia, anggaran besar Pemilu setara sepertiga dari biaya ibukota baru.

Berdasarkan dokumen RPJM 2020-2024, pembangunan Ibukota Negara ini akan memakan biaya Rp 466,98 triliun. Dana ini terdiri dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), swasta dan Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

“Ini kan (biaya Pemilu) Rp 86 triliun, berarti 30 persen (biaya IKN), itu sudah jadi (pembangunan) 30 persen kota baru hanya untuk cari pemimpin, mahal banget (demokrasi) kita ini,” terangnya.

Selain biaya IKN, Wakil Ketua Umum PKB ini juga membayangkan bagaimana jika dana Rp 86 triliun dibagikan langsung pada masyarakat. Dia yakin, persoalan sosial ajan lebih bisa ditekan.

“Coba sekarang bayangkan kalau Rp 86 triliun diberikan langsung ke rakyat, atau ke satu kabupaten tertentu itu sudah beres,” tandasnya.

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Natalius Pigai: Ketua MPR Tidak Mengerti Soal Papua

IDTODAY NEWS – Insiden pembalaran Puskesmas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, berujung dengan kematian tenaga kesehatan setempat menuai kecaman dari banyak pihak di tanah air. Tak terkecuali Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo.

Bamsoet, sapaan akrabnya, mendesak pemerintah untuk lebih tegas terhadap aksi kekerasan yang dilakukan Teroris Papua. Jangan lagi ada toleransi terhadap pihak-pihak yang telah membuat rakyat menderita.

“Sudah waktunya negara melakukan tindakan tegas dengan menurunkan seluruh matra kekuatan yang dimiliki. Tidak boleh ada lagi toleransi terhadap teroris KKB untuk melakukan aksi kejahatan yang meresahkan masyarakat serta mengakibatkan korban jiwa,” ujar Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (19/9).

Namun, pernyataan Bamsoet ini justru menuai kritik dari salah satu aktivis Papua, Natalius Pigai. Melalui akun Twitter pribadinya, Minggu (19/9), Pigai dengan tegas menilai Bamsoet tidak paham soal apa yang terjadi di Papua.

“Ketua MPR tidak mengerti soal Papua. Anda baca ‘mengapa orang Papua marah pendatang”, aktivis lebih pintar,” tulisnya. “Apa layak Dokter Pegang Senjata?’ Cara-cara itu sama saja beri peluang OPM bunuh Pendatang. Bisa saja OPM anggap pendatang aparat.”

Di ujung balasannya atas pernyataan Bamsoet itu, Pigai tetap berharap ada dialog dalam untuk menyelesaikan konflik di tanah Papua.

“Kami tidak gegabah bersikap! Dorong Dialog Damai!” tegasnya.

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Prihatin dengan Penyerangan Nakes oleh KKB, Bamsoet: Kemana Suara Para Aktivis HAM dan Perempuan?

IDTODAY NEWS – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengaku prihatin dengan gugurnya satu tenaga kesehatan yang diserang oleh anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Ia pun meminta pemerintah mengambil langkah tegas dalam menindak KKB.

“Sekali lagi saya tegaskan, sikat habis (KKB di Papua), urusan HAM kita bicarakan kemudian, jangan ragu bertindak hanya karena persoalan HAM. Utamakan keselamatan rakyat Indonesia,” kata Bamsoet sapaan akrabnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (19/9/2021).

Bamsoet mengaku heran dengan para aktivis HAM dan aktivis perempuan yang tidak bersuara atas insiden tersebut. Padahal, kata dia, selama ini para aktivis HAM selalu bergerak paling depan ketika pemerintah hendak menumpas KKB.

“Ke mana suaranya para aktivis HAM dan aktivis perempuan? Kenapa ketika saudara sebangsanya di bunuh dan diperkosa secara brutal, mereka diam? Namun ketika aparat negara menumpas para pelaku (KKB di Papua), mereka teriak soal HAM?,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia meminta agar pemerintah menurunkan kekuatan empat matra terbaiknya untuk menumpas KKB. Empat matra tersebut meliputi Gultor Kopassus, Raiders, Bravo, dan Denjaka.

“Sudah waktunya negara melakukan tindakan tegas dengan menurunkan seluruh matra kekuatan yang dimiliki. Tidak boleh ada lagi toleransi terhadap teroris KKB untuk melakukan aksi kejahatan yang meresahkan masyarakat serta mengakibatkan korban jiwa,” tegasnya.

Sumber: jitunews.com

Kategori
Politik

Deddy Corbuzier Minta Maaf Usai Nyinyir Penghafal Alquran, HNW Minta Datang Langsung ke Pesantren

IDTODAY NEWS – Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW) memuji sikap Deddy Corbuzier minta maaf usai nyinyir kepada para santri penghafal Alquran.

“Saya apresiasi Deddy Corbuzier berani minta maaf, dan menyadari ketidaktahuannya soal santri tahfidh tutup telinga,” kata HNW dalam postingannya di Twitter @hnurwahid, Minggu (19/9).

Politikus senior PKS yang pernah menjadi Ketua MPR ini menegaskan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan untuk minta maaf jika salah dan memaafkan orang yang minta maaf.

Mantan Presiden Partai Keadilan (PKS) ini menyarankan agar Deddy Corbuzier datang langsung ke pesantren untuk meminta maaf kepada para santri.

“Islam ajarkan sikap gentleman; minta maaf dan berikan maaf. Tapi bagus juga kalau langsung datangi pesantren, jumpai santri dan declare minta maaf,” tandas HNW.

Ngaku Bodoh, Deddy Corbuzier Minta Maaf

Sebelumnya, Deddy Corbuzier minta maaf usai berkomentar nyinyir terhadap santri penghafal Al Quran.

Permintaan maaf itu disampaikan Deddy Corbuzier lewat postingan terbarunya di kanal YouTube, Minggu (19/9/2021).

“Saya mau minta maaf sebesar-besarnya karena kemaren saya goblok aja mengomentari masalah santri yang menutup kuping,” kata Deddy Corbuzier.

“Udah itu mah saya emang bodoh banget masalah itu, tidak bisa melihat situasi yang terjadi,” sambungnya.

Deddy mengaku tidak tahu bahwa para santri yang menutup telinga saat sedang mendengar musik itu adalah para penghafal Al Quran.

“Saya pikir saat itu, kayaknya santri ini lagi ngantre vaksin tapi dilarang dengar musik sama gurunya. Tapi gurunya mendengarkan musik dan mengambil video santri-santri tersebut,” terang Deddy Corbuzier.

“Saya nggak ada pengetahuan bahwa mereka penghapal Alquran atau sedang menghapalkan Alquran. Yang saya tahu mereka sedang mengantre vaksin,” imbuhnya lagi.

Deddy menyadari bahwa dia perlu belajar banyak hal. Ia pun mengatakan bahwa dirinya tidak sempurna dan bisa membuat kesalahan.

“Saya minta maaf. Intinya saya harus belajar lagi. Saya benar-benar minta maaf. Saya juga nggak sempurna pasti akan membuat salah lagi. Saya minta maaf,” tandas Deddy Corbuzier.

Deddy Corbuzier sempat dihujat warganet karena membuat komentar miring terkait video santri penghafal Alquran yang sedang antre untuk vaksin.

Video santri penghafal Alquran tutup telinga itu diunggah oleh Diaz Hendropriyono, Staf Khusus Presiden.

“Sementara itu. Kasihan dari kecil sudah diberikan pendidikan yang salah. There’s nothing wrong to have a bit of fun! (Nggak ada salahnya senang-senang sedikit),” tulis Diaz Hendropriyono sebagai caption.

Deddy Corbuzier kemudian mengomnetari postingan Diaz Hendropriyono itu.

“Mungkin mereka lagi pakai airpod. Terganggu. Ye kaann,” komentari Deddy Corbuzier.

Sumber: pojoksatu.id