Kategori
Politik

Romo Benny Kecam Vandalisme Musala di Tangerang: Jelas Melanggar Sila Pertama

IDTODAY NEWS – Kecaman atas aksi vandalisme di Musala Darussalam, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang terus berdatangan.

Salah satunya dari Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo.

Romo Benny, demikian ia akrab disapa, menegaskan aksi pelaku jelas-jelas melanggar Sila Pertama Ketuhanan yang Maha Esa.

“Ini merupakan tindakan tidak terpuji. Sudah jelas telah melanggar Sila pertama,” kata Benny dilansir Rakyat Merdeka.

Ia juga menegaskan bahwa perusakan terhadap rumah ibadah tidak boleh dilakukan oleh siapapun, penganut agama manapun, serta suku manapun.

“Karena semua orang memilki tanggung jawab untuk menjaga, memelihara dan melindungi tempat ibadah. Sehingga, nilai-nilai sakral rumah ibadah wajib dihormati,” imbuhnya.

Alumnus Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Widya Sasana Malang itu juga menilai, pelaku vandalisme tersebut tidak memilki kaidah-kaidah moral.

Untuk itu, ia mendesak aparat hukum agar bertindak tegas menangani hal ini.

“Makanya, ini tugas kepolisian untuk mengungkap tuntas motif para pelaku melakukan tindakan ini,” tegasnya.

Selain itu, Romo Benny juga menekankan agar polisi bisa memproses kasus ini dengan transparan sampai ke meja hijau.

“Sehingga, tidak menimbulkan kecurigaan publik,” tandas Benny.

Sebelumnya, Polisi memastikan bahwa S, pelaku vandalisme musala di Kabupaten Tangerang tidak mengalami gangguan jiwa.

Hal itu didapat berdasarkan pemeriksaan penyidik dimana pemuda 18 tahun itu bisa menjawab semua pertanyaan.

Bahkan, S pun bisa diajak berdiskusi dan sama sekali tak memperlihatkan gejala gangguan kejiwaan.

“Normal, ngobrol, bisa jawab diskusi, mengobrol. Sehat, saya ajak ngobrol mau,” ungkap Kapolresta Tangerang, Kombes Ade Ary, Rabu (30/9/2020).

Berdasarkan keterangan S kepada penyidik, pelaku melakukan vandalisme lantaran sering melihat tayangan di media sosial.

“Dia juga melihat berbagai adegan terkait yang telah dilakukannya dari YouTube,” beber Ade.

Kendati demikian, pihaknya masih terus mendalami keterangan pelaku.

“Semua masih kita dalami. Dia merasa apa yang dilakukan itu sudah benar,” sambungnya.

Berdasarkan oleh TKP, S tidak hanya mencoret-coret musala. Melainkan juga merusak sejumlah peralatan ibadah lainnya.

“Tersangka ini telah melakukan corat-coret dengan berbagai tulisan. Dia juga merobek buku disitu yaitu Alquran dan juga meggunting sajadah,” kata Ade.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 156 (a) KUHPidana tentang kejahatan terhadap ketertiban umum, yang pada pokoknya bersifat permusuhan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia.

“Dengan ancaman lima tahun pidana penjara,” tukasnya.

Sampai saat ini, sambung perwira dengan tiga melati di pundak ini, pihaknya masih terus melakukan pendalaman.

Itu dilakukan untuk mengetahui persis motif dan aladan pelaku melakukan vandalisme di musala dan menuliskan kata-kata provokatif.

“Kita masih dalami, terutama soal motif, mengingat pelaku juga tinggalnya tidak jauh dari TKP dan kita akan melihat,”

“Apakah dia betul-betul melakukan perbuatannya itu sendiri atau tidak,” tandasnya.

Sumber: pojoksatu.id

Kategori
Daerah Peristiwa

Pengrusakan di Musala Darussalam, Warga: Selama Ini Aman-aman Saja

IDTODAY NEWS – Aksi vandalisme yang terjadi di Mushala Darussalam, Perumahan Villa Tangerang Elok, Kelurahan Kuta Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, menjadi kejadian yang cukup heboh dan meresahkan warga sekitar. Kejadian corat-coret itu merupakan yang pertama kalinya terjadi di kawasan yang dinilai aman tersebut.

“Enggak pernah terjadi kayak begini. Baru ini,” ungkap seorang saksi mata, SH saat ditemui di sekitar lokasi kejadian, Rabu (30/9).

SH menceritakan, pada awalnya, siang dini hari pada sekitar pukul 14.00 WIB, ada seorang anak yang memanggil-manggilnya untuk melihat kondisi mushala. Dia sempat kaget, namun kemudian bisa mengamankan kondisi mushala.

“Saya sudah curiga. Betul ada kejadian itu (corat-coret). Saya ambil inisiatif pintu saya segel bahkan saya tulis “dilarang masuk”, biar steril waktu dilakukan olah TKP,” kata SH.

Pada saat itu, SH melihat adanya sejumlah coret-coretan dengan tulisan yang provokatif, juga ada Alquran yang sobek, serta beberapa sajadah yang telah digunting. Selepas itu, dia bersama sejumlah orang yang menjadi saksi melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Pasar Kemis.

Beberapa saat kemudian, polisi melakukan penyelidikan. Berdasarkan keterangan para saksi dan sejumlah barang bukti, akhirnya sekitar pukul 19.00 WIB, pelaku berhasil ditangkap. Sementara pada Kamis (30/9) pagi, sejumlah coret-coretan telah dibersihkan dan dindingnya dicat ulang.

Atas kejadian itu, SH mengungkapkan, dia dan warga mengaku kaget dan cukup resah atas kejadian tersebut. “Kita agak syok terjadi seperti ini di lingkungan kita. Selama ini aman-aman saja,” ujarnya.

Ketua RT setempat, Matsoim (46) mengatakan, baru mengetahui kejadian tersebut menjelang maghrib. Diakuinya, kejadian tersebut cukup mengganggu ketertiban masyarakat. Dia mengimbau masyarakat tetap waspada.

“Kejahatan dan semacamnya enggak bisa diprediksi bahkan di sekitar kita. Jadi saya mengimbau warga tetap waspada. Ini memang bisa dibilang mengganggu ketertiban,” kata dia.

Sumber: Republika

Kategori
Hukum Peristiwa

Polisi Didesak Usut Dugaan Rencana Provokasi Besar di Balik Aksi Saya Kafir

IDTODAY NEWS – Orang yang mencoret-coret dinding dan merusak Alquran di Musala Darussalam, Pasar Kemis, Tangerang, Banten, Selasa (29/9/2020), sore, sudah ditangkap polisi. Namanya Satrio Katon Nugroho. Dia seorang mahasiswa, usianya 18 tahun.

Satrio tinggal di Perumahan Villa Tangerang Elok, tidak jauh dari tempat ibadah yang dia rusak. Hanya sekitar 50 meter.

Dia melakukan merusak musala dengan menuliskan kalimat “Anti Khilafah,” “Anti Islam,” dan “Saya Kafir.” Dia juga merusak Alquran dengan memakai tanda silang serta dilakban. Di dinding bagian yang lain, dia mencoret dengan tulisan “Islam Tidak Diridhoi.”

Penangkapan terhadap Satrio tak lama setelah kejadian diapresiasi sejumlah pihak karena dapat meminimalisir isu yang mengancam keharmonisan antar umat beragama.

“Terimakasih Polri yang sudah menangkap pelaku. Terbukti bahwa pelaku bukan kafir, karena kafir tak sebut diri kafir dan tak gunakan kata Ridho,” kata politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.

Ferdinand berharap Markas Besar Polri mengusut tuntas motif dan dugaan rangkaian rencana provokasi besar dibalik aksi tersebut.

Dia mengimbau masyarakat untuk waspada. Ferdinand menyebut begitulah pola kerja kaum intoleran menciptakan kegaduhan.

“Beginilah upaya-upaya kaum intoleran itu untuk segera membuat pertumpahan darah di negeri ini. Tapi entah mengapa penerintah terus diam!!” kata Ferdinand melalui media sosial.

“Saya menduga pelaku ini terafiliasi dengan ormas intoleran, mungkin HT, simpatisan ISIS atau pendukung Alqaeda,” kata Ferdinand.

Itu sebabnya, dia mendesak polisi membuka motif pelaku dan siapa pelaku ini, baik afiliasi politiknya maupun ormas yang diikuti agar semua tahu mereka ini ancaman.

“Ketika saya berkata bahwa intoleransi yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir, simpatisan ISIS dan pendukung Alqaeda jauh lebih berbahaya kedepan darfipada hantu PKI yang sudah mati, banyak yang mencaci saya. Hari ini mulai terlihat tanda-tandanyanya, upaya membenturkan antar agama terjadi. Semoga pada sadar!” kata Ferdinand.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hidayat Nur Wahid menyebutnya radikal.

“Radikalnya pemuda yang sobek Alquran, gunting sajadah, dan coret-coret musala ‘saya kafir’ di Tangerang. Dia yakin perbuatannya benar,” kata Hidayat.

Hidayat juga menyinggung sejumlah kasus yang dilakukan “kelompok radikal” yang terjadi di sejumlah daerah, yang terakhir penikaman terhadap ulama Syekh Ali Jaber di Bandarlampung.

“Kelompok “radikal” seperti ini di Dago rusak masjid dan teror Jemaah. Di Lampung tusuk syekh Ali Jaber yang good looking dan hafidh. Polisi?” kata politikus Partai Keadilan Sejahtera.

Sumber: suara.com

Kategori
Peristiwa

Satrio, Pelaku Corat-coret Musala di Tangerang, Berstatus Mahasiswa

IDTODAY NEWS – Aksi vandalisme di Musala Darussalam, Perumahan Elok, Pasar Kemis, Tangerang, pada Selasa (29/9) sore menghebohkan warga. Sebabnya, coretan yang berada di dalam Musala bernada provokasi seperti ‘Saya Kafir’ dan Anti Islam’.

Tak lama usai kejadian, polisi menangkap pelaku yang bernama Satrio (18). Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Satrio berstatus mahasiswa.

“Pelaku berinisial S dan dia seorang mahasiswa di salah satu universitas swasta di Jakarta. Saat ini dilakukan pemeriksaan,” Kapolres Kota Tangerang, Kombes Pol Ade Ary, kepada wartawan di Polsek Pasar Kemis.

Ade menambahkan pelaku mengaku mencorat-coret Musala sendirian. Namun polisi masih menyelidikinya.

“Sejauh ini seorang diri, nanti kita lakukan penyelidikan lebih lanjut,” ucapnya.

Diketahui aksi vandalisme tersebut terjadi pada Selasa (29/9) sore. Aksi itu diketahui pukul 15.30 oleh salah seorang warga yang akan mengumandangkan azan Ashar.

Warga tersebut kaget dinding di dalam Musala sudah dicorat-coret dengan tulisan seperti ‘Saya Kafir’ dan ‘Anti Islam’.

Tidak hanya itu, terdapat sajadah yang sudah rusak diduga digunting serta Al-Qur’an yang dicoret.

Polisi pun menangkap Satrio pukul 19.30 WIB di kediamannya yang hanya berjarak 50 meter dari Musala.

Sumber: kumparan.com

Kategori
Peristiwa

Ini Tampang Pencoret Musala ‘Saya Kafir’ di Tangerang

IDTODAY NEWS – Pencoret musala “Saya Kafir’ di Tangerang inisial S masih berumur 18 tahun. Rumahnya tidak jauh dari Musala Darussalam di Perumahan Villa Tangerang Elok Kelurahan Kuta Jaya, Pasar Kemis yang ia coret-coret dan menimbulkan banyak reaksi.

S saat ini masih menjalani pemeriksaan di Mapolresta Tangerang. Dari foto yang didapat detikcom, pemuda ini mengenakan kacamata dan memiliki perawakan kurus. Saat diperiksa ia mengenakan kaos hijau pekat dan duduk santai di sofa.

Ia terlihat merangkul bantalan sofa saat masih diperiksa. Pria berkacamata ini terlihat santai sambil memandang ke arah depan.

“Pelaku atas inisial S, 18 tahun, diamankan di rumahnya yang hanya berjarak 50 meter dari musala,” kata Kapolresta Tangerang Kombes Ade Ari Syam Indradi, Selasa (29/9) kemarin.

Ia mengakui perbuatannya aksi vandalisme yang dilakukan sekitar pukul 16.00 WIB dan pelaku langsung ditangkap pukul 19.00 WIB.

Sebelumnya, video aksi vandalisme dan Al Quran dirobek di salah satu musala di Kabupaten Tangerang, Banten viral di media sosial. Terlihat musala dicoret menggunakan cat pilok di bagian tembok, lantai serta ada Al Quran yang terlihat sobek di lantai.

Video tersebut berdurasi kurang lebih satu menit. Ada seseorang yang bicara di video itu yang mengatakan bahwa musala ini semua dicoret-coret. Pihak yang mengetahui awal adalah seorang bernama Wawan.

“Ya ini musala kita nggak tahu dari jam berapa, semuanya dicoret-coret. Awal masuk itu Wawan. Wawan masuk ke sini sudah dengan kondisi sudah dicoret-coret,” bunyi video yang dikutip detikcom.

Sumber: detik.com

Kategori
Politik

Vandalisme di Musala Tangerang, Fadli Zon: Bisa-bisa yang Melakukan Orang Gila Terlatih

IDTODAY NEWS – Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon menanggapi aksi vandalisme di Musala Darussalam, Perumahan Elok, Pasar Kemis, Tangerang, yang dicoret-coret dengan tulisan ‘Anti Islam’, ‘Anti Khilafah’, ‘Saya Kafir’ dan ‘Islam tidak diridhoi.’

Fadli Zon menilai, bisa saja yang melakukan hal tersebut yakni orang gila yang sudah terlatih dan bertujuan untuk meneror.

“Bisa-bisa yang melakukan OGT (Orang Gila Terlatih). Paket “proyek teror”?” tulis @fadlizon di Twitter, Rabu (30/9/2020).

Nama ‘orang gila’ atau gangguan jiwa memang kerap kali menjadi pembahasan mengingat penyerangan ulama dan penyerangan di sebuah masjid selalu berakhir dengan menyebut pelaku terkena gangguan jiwa. Salah satunya peristiwa penusukkan yang terjadi pada Syekh Ali Jaber beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, kejadian tersebut dilaporkan salah satu warga yang hendak melakukan azan Asar dan terjadi pukul 15.30 WIB.

Pelaku menuliskan kata-kata tersebut di dinding musala, lantai serta ada sajadah dan Alquran yang telah dirusak.

“Ya ini musala kita nggak tahu dari jam berapa, semuanya dicoret-coret. Awal masuk itu Wawan. Wawan masuk ke sini sudah dengan kondisi sudah dicoret-coret,” kata seseorang di video.

Sementara itu, Polisi telah menangkap satu orang berinisial S dan ditangkap di rumahnya pukul 19.30 WIB.

“Berdasarkan hasil olah TKP, pemeriksaan saksi dan alat bukti yang ada, alhamdulillah hanya beberapa jam setelah kita selidiki kita amankan 1 pelaku dengan inisial S di rumahnya,” kata Kapolresta Tangerang Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa (29/9/2020).

Dari hasil interogasi, pelaku mengakui perbuatan telah mencoret-coret musala sekitar pukul 16.00 WIB. “Saat ini pelaku sudah dibawa ke Polresta Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.[]

Sumber: akurat.co

Kategori
Peristiwa

Motif Satrio Corat-coret Musala “Anti Islam”, Polisi: Belajar Dari Youtube

IDTODAY NEWS – Motif Satrio merusak Musala Darussalam Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang dengan menulis ‘Saya Kafir” dan “Anti Islam” terkuak. Meski ia ditangkap dan menyebabkan kegaduhan, Satrio merasa apa yang ia perbuat adalah hal benar.

Kapolsek Pasar Kemis AKP Fikry Ardiansyah mengatakan, motif pelaku melakukan hal itu karena merasa benar atas semua perbuatannya itu.

“Motifnya karena merasa tindakannya itu sudah benar sesuai yang dia pelajari. Itu menurut pengakuannya kepada kami,” ujar Fikry kepada Suara.com, melalui sambungan telepon, Rabu (30/9/2020) dini hari.

Fikry menuturkan, pelaku mengakui mempelajari tindakannya itu dari platfrom media sosial (medsos) Youtube dan sebuah aplikasi di smartphone.

“Tindakannya itu merasa benar karena ia belajar dari Youtube dan sebuah aplikasi di handphone,” ungkapnya.

Fikry menyebut, pihaknya saat ini terus mendalami pengakuan dari pelaku tersebut.

Namun, saat ditanya apakah pelaku mempelajari tentang gerakan radikal seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), ia masih belum bisa mengkonfirmasi.

“Masih di dalami. Saya belum bisa menyimpulkan sekarang. Pelaku juga masih terus dilakukan pemeriksaan dan dibawa ke Polres,” sebutnya.

Satuan Reserse Polsek Pasar Kemis Tangerang sudah berhasil menangkap Satrio, pelaku perusakan Musala Darussalam pada Selasa (29/9/2020).

Pria berusia 18 tahun ini diamankan polisi dari kediamannya, sekitar pukul 19.30 WIB dengan berjarak 50 meter dari musala.

Kekinian, pelaku juga sudah digelandang ke Polresta Tangerang guna menjalani pemeriksaan yang lebih lanjut.

Musala Darussalam dicoret-coret oleh Satrio dengan tulisan “anti islam” dan “anti agama”, sampai “saya kafir”. Coretan-coretan itu banyak di dinding musala yang berlokasi di Perumahan Villa Tangerang Elok Rt 5 RW 8 itu.

Bahkan, Al Quran di musala tersebut juga dicoret-coret hingga yang disobek dalam video viral di medsos.

Kapolresta Tangerang Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyatakan, S telah berhasil diamankan dan pelaku mengakui perbuatannya.

“Hanya beberapa jam saja kami berhasil amankan 1 orang pelaku dengan inisial S di rumahnya. Dari hasil interogasi pelaku mengakui perbuatannya itu,” ujar Ade dikonfirmasi wartawan.

Sumber: suara.com